MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GURU BKKONSELOR SMA KK B PROFESIONAL
28 | PPPPTK Penjas dan BK
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan, baik keterbukaan dari konselor maupun
keterbukaan dari konseli. Keterbukaan ini bukan hanya sekedar bersedia menerima saran-saran dari luar, tetapi juga diharapkan
masing-masing pihak yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah. Individu yang membutuhkan
bimbingan diharapkan dapat berbicara sejujur mungkin dan berterus terang tentang dirinya sendiri, sehingga dengan keterbukaan ini
penelaahan serta pengkajian berbagai kekuatan dan kelemahan konseli dapat dilaksanakan.
Keterusterangan dan kejujuran konseli akan terjadi jika konseli tidak lagi mempersoalkan asas kerahasiaan dan kesukarelaan. Maksudnya,
konseli telah betul-betul mempercayai konselornya dan benar-benar mengharapkan bantuan dari konselornya. Lebih jauh keterbukaan
akan semakin berkembang apabila konseli tahu bahwa konselornya terbuka
d. Keaktifan, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling kepada peserta didikkonseli memerlukan keaktifan dari kedua belah pihak. 1 Konseli berpartisipasi secara aktif dalam
kegiatan bimbingan. 2 Pembimbing perlu memotivasi konseli untuk aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan yang diperuntukkan bagi
dirinya.
e. Kemandirian, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan
dan konseling yang merujuk pada tujuan agar peserta didikkonseli mampu mengambil keputusan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara
mandiri. 1 Konseli sebagai sasaran layanan bimbingan diharapkan menjadi
individu yang mandiri antara lain mampu mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya; mampu mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. 2 Konselorguru BK mampu mengarahkan segenap layanan
bimbingan yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta didikkonseli.
MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GURU BKKONSELOR SMA KK B PROFESIONAL
PPPPTK Penjas dan BK | 29
f. Kekinian, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang berorientasi pada perubahan situasi dan kondisi masyarakat di tingkat lokal, nasional dan global yang
berpengaruh kuat terhadap kehidupan peserta didikkonseli. Asas kekinian menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan
dan konseling ialah permasalahan peserta didikkonseli dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan ―masa depan
atau kondisi masa lampau pun‖ dilihat dampak dan atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan yang diperbuat sekarang.
g. Kedinamisan, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan
dan konseling yang berkembang dan berkelanjutan dalam memandang tentang hakikat manusia, kondisi-kondisi perubahan
perilaku, serta proses dan teknik bimbingan dan konseling
sejalan perkembangan ilmu bimbingan dan konseling. Asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan
terhadap sasaran layanan konseli yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
h. Keterpaduan, yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan