Proses Reproduksi pada Pria

40 Universitas Sumatera Utara

2. Proses Reproduksi pada Pria

Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 jenis, yaitu eksternal dan internal. Sperma diproduksi di bagian tubuh pria yang bernama testis. Sperma yang dihasilkan kemudian akan melalui saluran epididimis untuk penyimpanan dan mendapat nutrisi. Sperma matang akan bergerak menuju vas deferens, yaitu sebuah tempat yang menghubungkan epididimis dengan dengan saluran penghasil semen. Bentuknya berupa dua kantong kelenjar yang berada di belakang kandung kemih yang akan menghubungkan setiap saluran vas deferens menuju ke urethra. Saluran penghasil sperma ini menghasilkan sekitar 90 cairan pada setiap ejakulasi. Saat ejakulasi terjadi, cairan semen akan membentuk seperti gel yang kemudian akan menjadi cair dalam waktu 5 hingga 30 menit. Sperma dapat bertahan hidup selama 48 sampai 72 jam dalam saluran reproduksi wanita guna membuahi sel telur. Hal ini menjadi penyebab mengapa hubungan seksual selama masa ovulasi memiliki kemungkinan terbesar untuk terjadinya konsepsi atau kehamilan. Faktor yang menentukan mampu tidaknya sel sperma seorang pria dapat membuahi sel telur :  Jumlah semen yang dihasilkan, umumnya berjumlah 1,5 sampai 5 ml.  Kepadatan sperma, normalnya berjumlah 20 juta per ml.  Bentuk sperma, 60 berbentuk normal.  Gerak sperma, 50 bergerak cepat, rapat, mengarah ke depan. Jumlah sperma dinilai sangat penting, gerak sperma menjadi lebih penting dalam menentukan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. Seorang pria tetap dikatakan subur apabila memiliki sel sperma berkualitas tinggi kendati jumlahnya hanya sedikit. Tiga 3 macam hormon yang mempengaruhi pertumbuhan sperma :  Follicle Stimulating Hormone FSH  Luteinising Hormone LH  Testosterone FSH dan LH dalah hormon yang sama yang diperlukan untuk mengatur fungsi reproduksi pada wanita. Namun pada pria kedua hormon ini memiliki dua Universitas Sumatera Utara 41 Universitas Sumatera Utara tanggung jawab yang berbeda. FSH bertanggung jawab untuk menstimulasi produksi sperma di dalam testis, sedangkan LH membantu menstimulasi produksi testosterone. Testosterone adalah hormone yang mendorong keinginan seksual dan memproduksi sperma.

2.1.7.5 Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja