Kerangka Konsep Model Teoritis Operasional Variabel

43 Universitas Sumatera Utara Perundangan kita tidak memberikan perlindungan bagi remaja seksual aktif ini. Alat dan kontrasepsi pada institusi kesehatan milik pemerintah hanya disediakan bagi pasangan usia subur. Remaja hamil karena perkosaan atau dengan masalah masalah psikososial yang berat tidak dapat menerima layanan terminasi kehamilan karena sesuai Undang-Undang, aborsi hanya dibenarkan atas indikasi medis. Tidak adanya dukungan peraturan yang mengijinkan remaja hamil dan remaja pasca melahirkan untuk tetap bersekolah akan mendatangkan masa depan yang gelap bagi remaja yang bersangkutan.

2.1.7.6 Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi

Notoatmodjo 2007 menyebutkan secara umum terdapat 4 faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi, yaitu 1. Faktor sosial-ekonomi, dan demografi. faktor ini berhubungtan dengan kemiskiinan dan tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan mengenai perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil. 2. Faktor budaya dan lingkungan, antara lain adalah praktik tradisional yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, keyakinan banyak anak banyak rezeki, dan remaja mengenai fungsi dan proses reproduksi. 3. Faktor psikologis: keretakan orang tua akan memberikan dampak pada kehidupan remaja, depresi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharganya wanita di mata pria yang membeli kebebasan dengan materi. 4. Faktor biologis, antara lain cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi, dan sebagainya.

2.2 Kerangka Konsep

Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama. Konsep dibangun dari teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti Bungin, 2005: 57. Universitas Sumatera Utara 44 Universitas Sumatera Utara Konsep atau variabel yang terdapat di dalam penelitian ini adalah Pola Konsumsi Media Remaja Dalam Memperoleh Informasi Kesehatan Reproduksi.

2.3 Model Teoritis

Model teoritis berguna untuk menggambarkan rencana atau strategi penelitian yang akan dilakukan. Adapun model teoritik dalam penelitian ini adalah: Gambar 2.1 Model Teoritis Model teoritik ini dibangun agar membantu proses identifikasi, penggambaran atau kategorisasi komponen-komponen yang relevan dari suatu proses, dan dapat menunjukkan keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam suatu proses. Keberadaannya dapat ditunjukkan secara nyata, didalam bagan ini terlihat dan disorot dengan jelas permasalahan remaja mengkonsumsi media dalam memperoleh informasi mengenai kesehatan reproduksi diantaranya system dan fungsi reproduksi, proses reproduksi, masalah kesehatan reproduksi, dll. Informasi tentang kesehatan reproduksi Media Massa : 1. Surat kabar

2. Majalah

3. Radio

4. Film 5. Televisi

6. Internet

7. Telepon Seluler Remaja mengkonsumsi media 1.Sistem dan Fungsi Reproduksi a. Wanita b. Pria 2. Proses Reproduksi 3.Masalah Kesehatan Reproduksi Universitas Sumatera Utara 45 Universitas Sumatera Utara

2.4 Operasional Variabel

Kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka dibentuklah operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut: Tabel 2.1 Operasional Variabel Variabel Penelitian Indikator Pola konsumsi media remaja dalam memperoleh informasi kesehatan reproduksi Media Massa : 1. Surat kabar

2. Majalah

3. Radio

4. Film 5. Televisi

6. Internet

7. Telepon Seluler Informasi tentang kesehatan reproduksi 1. Sistem dan fungsi reproduksi 2. Proses reproduksi 3. Masalah kesehatan reproduksi

2.5 Defenisi Operasional