56 Universitas Sumatera Utara
4.3 Analisa Tabel Tunggal
Analisa tabel tunggal yang dimaksud adalah pembuatan distribusi frekuensi atau marginal yang mendeskripsikan sebaran jawaban atas tiap-tiap
pertanyaan atau variabel dalam perangkat data.
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
No Jenis
Kelamin Frekuensi
Persentase
1 Laki-laki 14
20.0 2 Perempuan
56 80.0
Total 70 100
P. 2FC.3
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 70 responden terdapat 14 responden 20.0 berjenis kelamin laki-laki dan 56 responden 80.0 berjenis
kelamin perempuan. Dari hal ini, tampak mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita. Hal ini terjadi karena dari jumlah siswa SMAN 1
Stabat kelas XI tampak bahwa mayoritas siswa adalah perempuan siswa perempuan berjumlah 182 orang dan siswa laki-laki berjumlah 97 orang.
Tabel 4.2 Usia Responden
No Usia Frekuensi
Persentase
1 15 Tahun
1 1.4
2 16 Tahun
39 55.8
3 17 Tahun
29 41.4
4 18 Tahun
1 1.4
Total 70 100
P. 3FC.4-FC.5
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari usia responden sesuai tabel 4.2 adalah usia 16 tahun 55,8 yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
57 Universitas Sumatera Utara
responden yang paling banyak dalam penelitian ini. Hasil ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya berusia produktif. Usia tersebut dilihat dari sisi
psikologisnya termasuk dalam golongan remaja. Peneliti menganggap usia seperti ini memiliki tingkat pengertian yang tinggi terhadap kuesioner. Usia mereka
adalah usia yang sesuai bagi responden peneliti yakni responden dari golongan remaja untuk memberikan opini mereka terhadap pola konsumsi media remaja
dalam memperoleh informasi kesehatan reproduksi.
Tabel 4.3 Tempat Tinggal
No Tempat
Tinggal
Frekuensi Persentase
1 Keluarga 65
92.9 2 Saudara
5 7.1
Total 70 100
P. 4FC.6
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 70 responden terdapat 65 responden 92.9 tinggal bersama dengan keluarga. Sekolah Menengah Atas
SMA Negeri 1 Stabat terletak di tempat yang strategis di pusat kota Kabupaten Langkat dan dekat dengan kawasan perumahan penduduk yang mudah dijangkau
oleh segala jenis kendaraan umum maupun pribadi sehingga membuat mayoritas responden dalam penelitian ini lebih memilih untuk tinggal dengan keluarga
dibandingkan harus kost atau mengontrak.
Universitas Sumatera Utara
58 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Konsumsi Media
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
3 4.3
2 Majalah 1
1.4 3 Radio
16 22.9
4 Film 3
4.3 5 Televisi
24 34.3
6 Internet 11
15.7 7
Telepon Selular
12 17.1 Total 70
100
P. 5FC.7
Perkembangan teknologi informasi media massa kini memberikan andil yang cukup besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa, tabel
diatas menunjukkan media yang paling banyak dikonsumsi dalam penelitian ini sesuai tabel 4.4 adalah televisi 34.3. Media televisi dianggap paling
berpengaruh dalam kehidupan manusia, sebagai primadona media, televisi memberikan imbas yang luar biasa besar bagi kehidupan masyarakat, terlebih lagi
dalam deretan media informasi, media televisi memiliki daya penetrasi yang jauh lebih besar daripada media informasi lainnya Rakhmat, 2008.
Penikmat televisi tidak memililiki batasan umur, dari anak bayi hingga kalangan lanjut usia, hampir semua memiliki tayangan televisi yang difavoritkan
atau sering mereka jadikan hiburan diwaktu senggang, karena sebagai media hiburan, televisi dianggap sebagai media yang ringan dan murah. Hiburan yang
disajikan televisi mampu menarik mayoritas penduduk untuk memasukkan kegiatan menonton tayangan televisi dalam kegiatannya sehari-hari Effendy,
2006.
Universitas Sumatera Utara
59 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Informasi Kesehatan Reproduksi
No Sumber Frekuensi
Persentase
1 Orang Tua
18 25.7
2 Media Cetak Surat
kabar, Majalah 6 8.6
3 Media Elektronik
Radio, Televisi, Film, Internet, Telepon
Selular 27 38.6
4 Petugas Kesehatan
1 1.4
5 Guru 8
11.4 6 Teman
10 14.3
Total 70 100
P. 6FC.8
Remaja yang memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi secara benar dan proposional cenderung memahami resiko perilaku serta alternatif cara yang dapat
digunakan untuk menyalurkan dorongan seksual secara sehat dan bertanggungjawab, tentunya pendidikan kesehatan reproduksi penting bagi remaja
agar kaum remaja memperoleh informasi yang benar dan akurat mengenai seksual dan kesehatan reproduksi, namun seringkali remaja merasa bahwa orang tuanya
menolak membicarakan masalah seks dan kesehatan reproduksi sehingga mereka kemudian mencari alternatif sumber informasi lain seperti teman atau media
massa Syafrudin, 2008. Kothai 2003 menyebutkan, meningkatnya perubahan prilaku seksual
remaja mendorong remaja itu sendiri untuk selalu berusaha mencari informasi dalam berbagai bentuk. Sumber informasi itu dapat diperoleh dengan bebas mulai
dari teman sebaya, buku-buku, film, video, bahkan dengan mudah membuka situs- situs lewat internet. Karakteristik responden dalam penelitian ini menyebutkan
memperoleh informasi kesehatan reproduksi dari media elektronik radio, televisi, film, internet, telepone selular sebanyak 38.6. Media elektronik seakan tidak
bisa lepas dari kehidupan manusia sendiri, dengan adanya media elektronik tersebut, kita dapat mengetahui informasi yang terjadi di sekeliling kita bahkan
mengetahui informasi yang terjadi di seluruh dunia.
Universitas Sumatera Utara
60 Universitas Sumatera Utara
Media elektronik menyampaikan berita atau informasi dengan cara memperdengarkan suara dan memperlihatkan gambar, serta dengan menampilkan
proses terjadinya suatu peristiwa, seperti pada televisi. Media elektronik juga menyebarkan informasi secara cepat dan terjangkau luas, hal itulah yang
menyebabkan remaja lebih menyukai media elektronik dalam memperoleh informasi. Media massa baik cetak maupun elektronik mempunyai peranan yang
cukup berarti untuk memberikan informasi tentang menjaga kesehatan khususnya kesehatan reproduksi remaja. Artikel-artikel yang dimuat dalam media massa
akan membuat remaja mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari untuk menjaga kesehatan reproduksinya.
Tabel 4.6 Informasi Tentang Struktur Organ Reproduksi
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
1 1.4
2 Majalah 5
7.1 3 Film
2 2.9
4 Televisi 9
12.9 5 Internet
52 74.3
6 Telepon Selular
1 1.4
Total 70 100
P. 7FC.9
Alat reproduksi wanita berada di bagian tubuh seorang wanita yang disebut panggul. Dan pada wanita Organ reproduksinya terbagi menjadi organ
reproduksi bagian luar dan organ reproduksi bagian dalam. Organ reproduksi bagian luar terdiri dari vulva, labia majora, mons pubis serta payudara. Vulva,
yaitu daerah organ kelamin luar pada wanita yang meliputi labia majora, labia minora, mons pubis, bulbus vestibuli, vestibulum vaginae, glandula vestibularis
major dan minor, serta orificium vaginae. Organ reproduksi bagian dalam terdiri dari labia minora, hymen, vagina, uterus, tuba uterina serta ovarium. Organ-organ
reproduksi tersebut mulai berfungsi saat menstruasi pertama kali pada usia 10-14
Universitas Sumatera Utara
61 Universitas Sumatera Utara
tahun dan sangat bervariasi. Pada alat kelamin pria juga dibedakan menjadi alat kelamin pria bagian luar dan alat kelamin pria bagian dalam. Organ reproduksi
bagian luar ialah penis dan skrotum. Organ reproduksi bagian dalam terdiri atas testis, vas deferens, kelenjar prostat, dan kelenjar vesikula seminalis. Organ-organ
tersebut mulai berfungsi sebagai sistem reproduksi dimulai saat pubertas sekitar usia 11 -14 tahun.
Karakteristik responden dalam penelitian ini sesuai tabel 4.6 menyebutkan mendapatkan informasi struktur organ reproduksi wanita dan pria seperti yang
dijelaskan diatas dari internet 74.3. Internet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya, beragam akses terhadap informasi dan hiburan
dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja. Internet juga dapat menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang
sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.
Tabel 4.7 Informasi Tentang Letak dan Fungsi Organ Reproduksi
No Media Frekuensi
Persentase
1 Majalah 2
2.9 2 Radio
2 2.9
3 Televisi 8
11.4 4 Internet
57 81.4
5 Telepon Selular
1 1.4
Total 70 100
P. 7FC.10
Tabel di atas menunjukkan 57 responden 81.4 memperoleh informasi mengenai letak dan fungsi organ reproduksi melalui internet. Internet
memungkinkan orang dapat berkomunikasi, mengakses sumber-sumber informasi, dan bertransaksi tanpa dibatasi oleh batas-batas wilayah suatu Negara.
Penggunaan internet tidak saja digunakan untuk memperoleh informasi melalui fasilitas penelusuran search engine, tetapi juga untuk memperoleh informasi
Universitas Sumatera Utara
62 Universitas Sumatera Utara
melalui fasilitas lainnya antara lain e-mail, dan mailistdiscussion group, melalui fasilitas-fasilitas ini, responden dapat mengirim atau menerima informasi dari
berbagai sumber. Internet juga dianggap sebagai perpustakaan yang canggih berteknologi tinggi yang sangat memungkinkan informasi diperoleh dengan
mudah. Pengguna yang menggunakan internet dapat mengikuti perkembangan
teknologi dan komunikasi sehingga bisa memperoleh banyak pengetahuan terbaru dengan cepat, mudah dan murah, dengan adanya internet, setiap pengguna dapat
mengakses informasi yang mereka butuhkan sehingga kebutuhan informasi mereka dapat terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan informasi merupakan hak
hakiki yang dimiliki oleh setiap manusia.
Tabel 4.8 Informasi Tentang Faktor-faktor Yang Berdampak Buruk Terhadap
Kesehatan Reproduksi No Media
Frekuensi Persentase
1 Surat Kabar
2 2.9
2 Majalah 1
1.4 3 Radio
2 2.9
4 Film 1
1.4 5 Televisi
13 18.6
6 Internet 51
72.8 Total 70
100
P. 7FC.11
Kesehatan reproduksi remaja ditentukan dengan bagaimana remaja tersebut merawat dan menjaga kebersihan alat-alat genitalnya. Bila alat reproduksi
lembab dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu memudahkan pertumbuhan jamur. Remaja perempuan lebih mudah terkena infeksi genital bila
tidak menjaga kebersihan alat-alat genitalnya karena organ vagina yang letaknya dekat dengan anus.
Universitas Sumatera Utara
63 Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan bahwa 51 responden 72.8 memperoleh informasi mengenai letak dan fungsi organ reproduksi melalui internet, melalui
internet berbagai peristiwa atau kejadian yang terjadi di belahan dunia yang lain dapat dengan mudah diakses, semakin banyak manusia menggunakan internet,
semakin banyak informasi yang diketahui Nata, 2003
Tabel 4.9 Sumber Informasi Tentang Penyakit
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
1 1.4
2 Majalah 2
2.9 4 Film
3 4.3
5 Televisi 14
20.0 6 Internet
49 70.0
7 Telepone Selular
1 1.4
Total 70 100
P. 7FC.12
Sistem reproduksi pada manusia rentan mengalami penyakit, kelainan juga gangguan. Gejala tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa saja karena
tumor, virus, bakteri atau memang disfungsi organ reproduksi yang disebbakan oleh hal-hal yang tak terduga misalnya makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke
dalam tubuh manusia. Penyakit yang biasa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan menstruasi, kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina
dan juga endometriosis. Tabel di atas menunjukkan bahwa 49 responden 70.0 remaja mendapatkan informasi penyakit yang biasa menyerang organ reproduksi
manusia dari internet. Hasil penelitian terbaru mencatat pengguna internet di Indonesia yang
berasal dari kalangan anak-anak dan remaja diprediksi mencapai 30 juta, dan sebanyak 98 persen dari anak dan remaja mengaku tahu tentang internet dan 79,5
persen di antaranya adalah pengguna internet. Berkembangnya teknologi internet menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif sehingga telah
Universitas Sumatera Utara
64 Universitas Sumatera Utara
menyimpan jauh dari misi awal nya. Internet telah tumbuh menjadi kebutuhan utama manusia sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat di abaikan
Nurudin, 2009.
Tabel 4.10 Sumber Informasi Tentang
Cara Merawat Organ Reproduksi No Media
Frekuensi Persentase
1 Majalah 3
4.3 2 Televisi
9 12.9
3 Internet 58
82.8 Total 70
100
P. 7FC.13
Organ reproduksi memang kurang diperhatikan sebab di dalam budaya kita, orang merasa kurang nyaman membicarakan masalah seksual. Padahal,
organ tersebut sangat membutuhkan perhatian, terutama kesehatan dan kebersihannya. Kita dapat menjaga kesehatan organ reproduksi dengan cara-cara
yang relatif sederhana. Tabel di atas menunjukkan 58 responden 82.8 memperoleh informasi
mengenai cara merawat organ reproduksi melalui internet. Kemajuan teknologi saat ini membawa suatu perubahan yang cepat dalam suatu kehidupan manusia
dengan tanpa batas dan lebih efektif yang menghadirkan adanya masyarakat informasi information society dengan memanfaatkan internet di berbagai bidang
kehidupan. Pola kehidupan sehari-hari telah berubah sejak adanya teknologi internet, karna dengan adanya teknologi internet, bumi seakan menjadi desa kecil
yang tidak pernah tidur, semua jenis kegiatan dan informasi dapat difasilitasi oleh teknologi internet Oetomo, dkk. 2007
Universitas Sumatera Utara
65 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Informasi Tentang Aspek Tumbuh Kembang Remaja
No Media Frekuensi
Persentase
1 Majalah 4
5.7 2 Televisi
7 10.0
3 Internet 59
84.3 Total 70
100
P. 7FC.14
Individu pada masa remaja akan mengalami situasi pubertas, dimana ia akan mengalami perubahan yang mencolok secara fisik maupun secara
emosionalpsikologis dibandingkan dengan masa sebelumnya, yaitu masa kanak- kanak. Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek
yang perlu diperhatikan secara serius. Karena hal tersebut merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang baik fisik maupun
psikososial. Menurut Hurlock 1980 selama masa tumbuh kembang, remaja memiliki tugas perkembangan yang harus dilewatinya dan tugas pertama yang
harus dikuasai selama perkembangan remaja yang berhubungan dengan seks adalah pembentukan hubungan yang baik dengan lawan jenis, yang membedakan
dalam masa perkembangan ini adalah perkembangan sikap dan pola perilaku pada remaja. Tabel di atas menunjukkan bahwa internet menjadi media yang paling
banyak dikonsumsi untuk mendapatkan informasi mengenai aspek tumbuh kembang remaja yaitu sebanyak 59 responden 84.3.
Internet memiliki berbagai jenis layanan dan diwujudkan dalam berbagai bentuk, dari mulai portal berita hingga situs jejaring sosial. Internet juga sudah
menjadi trend dan gaya hidup dikalangan remaja. Situs-situs di internet telah menjadi wahana strategis untuk menyebarluaskan informasi ke seluruh dunia dan
ke seluruh pelosok penjuru dunia Wisnubroto, 1990
Universitas Sumatera Utara
66 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Informasi Tentang haid menstruasi
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
2 2.9
2 Majalah 5
7.1 3 Televisi
9 12.9
4 Internet 54
77.1 Total 70
100
P. 8FC.15
Menstruasi atau haid yang terjadi secara siklus, 24-36 hari sekali, timbul karena penganuh-pengaruh hormon yang berinteraksi terhadap setaput lendir
rahim endometrium. Lapisan tersebut berbeda ketebalannya dari hari kehari, paling tebal terjadi pada saat masa subur, yang mana endometrium dipersiapkan
untuk kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, tapisan ini mengelupas dan terbuang berupa darah haid. Biasanya haid berlanhsung 2- 8 hari dan jumlahnya
kurang lebih 30-80 cc. Sesaat setelah darah haid habis, lapisan tersebut mulai tumbuh kembang, mula-mula tipis kemudian bertambah tebal untuk kemudian
mengelupas lagi berupa darah haid. Menjelang haid dan beberapa hari saat haid wanita sering mengeluh kan mudah tersinggung, pusing, nafsu makan berkurang,
buah dada tegang, mual dan sakit perut bagian bawah. Kebanyakan wanita menyadari adanya keluhan ini dan tidak mengganggu aktivitasnya, tetapi beberapa
wanita merasakan keluhan ini berlebihan. Berat ringannya keluhan ini, sesungguhrrya tergantung dari latar belakang psikologis dan keadaan emosi pada
saat haid. Tabel di atas menunjukkan 54 responden 77.1 memperoleh informasi
mengenai haid menstruasi dan siklus menstruasi melalui internet. Gencarnya masyarakat menggunakan internet untuk mendapatkan informasi, terhubung
dengan jaringan sosialnya, hingga memproduksi informasi sendiri menyebabkan
peran internet semakin penting.
Universitas Sumatera Utara
67 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Informasi Tentang Proses Reproduksi
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
1 1.4
2 Majalah 6
8.6 3 Radio
1 1.4
4 Film 1
1.4 5 Televisi
10 14.3
6 Internet 51
72.9 Total 70
100
P. 8FC.16
Menurut Kothai 2003, meningkatnya minat seksual remaja mendorong bagi remaja itu sendiri untuk selalu berusaha mencari informasi dalam berbagai
bentuk. Sumber informasi itu dapat diperoleh dengan bebas mulai dari teman sebaya, buku-buku, film, video, bahkan dengan mudah membuka situs-situs lewat
internet. Tabel diatas menunjukkan 51 responden 72.9 memperoleh informasi mengenai proses reproduksi pada manusia melalui internet. Internet memang
memberikan banyak kemudahan dalam mendapatkan informasi, namun tak jarang internet juga menyediakan informasi yang kurang tepat dan salah sehingga
menyebabkan penyimpangan perilaku seksual remaja.
Universitas Sumatera Utara
68 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Informasi Tentang Proses Kehamilan
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
4 5.7
2 Majalah 4
5.7 3 Radio
1 1.4
4 Televisi 8
11.5 5 Internet
53 75.7
Total 70 100
P. 8FC.17
Kehamilan adalah proses regenarasi yang diawali dengan pertemuan sel telur dengan sperma yang membentuk suatu sel embrio yang akan berkembang di
dalam rahim sampai terjadi persalinan. Kehamilan pada remaja atau kehamilan dini dapat menyebabkan beberapa resiko terutama pada bayi yang dilahirkan
karena organ reproduksi remaja belum berkembang secara maksimal. Tabel di atas menunjukkan 53 responden 75.7 yang memperoleh informasi mengenai
proses kehamilan dan proses melahirkan melalui internet. Menurut Ishadi 2010 kurang dari satu dekade internet telah mengubah cara orang berkomunikasi, cara
mendapatkan berita dan informasi, membaca berita di media cetak, melihat gambar di majalah, mendengar radio, dan menonton program televisi.
Akses internet yang semakin terjangkau menjadi salah satu pendorong meningkatnya pengguna internet, fakta lainnya adalah meningkatnya jumlah
pelanggan operator selular yang terus meningkat dari tahun ke tahun dimana semua operator selular tersebut melayani layanan internet.
Universitas Sumatera Utara
69 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Informasi Tentang Proses Pembuahan
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
2 2.9
2 Majalah 3
4.3 3 Film
1 1.4
4 Televisi 9
12.9 5 Internet
54 77.1
6 Telepon Selular
1 1.4
Total 70 100
P. 8FC.18
Masa subur adalah sel telur matang dan siap untuk dibuahi. Masa subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus menstruasi. Pembuahan terjadi bila
sel telur bertemu sperma dan masuk melalui dinding telur. Pada detik ini terjadi sel benih dan sel telur melepaskan masing-masing 23 kromosom yang saling
melebur dan membentuk bakal anak. Tabel di atas menunjukkan 54 responden 77.1 memperoleh informasi mengenai proses pembuahan dan masa subur
melalui melalui internet. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi
masyarakat, perusahaan industri maupun pemerintah. Internet memiliki kemampuan penyiaran ke seluruh dunia, memiliki mekanisme diseminasi
informasi, dan sebagai media untuk berkolaborasi dan berinteraksi antara individu dengan individu lainya melalui media digital tanpa dibatasi oleh kondisi geografis
serta menjadikan internet sebagai sebuah contoh sukses dari sebuah inovasi manusia.
Universitas Sumatera Utara
70 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Informasi Tentang Hal-hal Yang Aman Dalam Proses Reproduksi
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
1 1.4
2 Majalah 2
2.9 3 Radio
1 1.4
4 Televisi 8
11.4 5 Internet
57 81.5
6 Telepon Selular
1 1.4
Total 70 100
P. 8FC.19
Remaja perlu mengetahui apa saja hal-hal yang aman maupun yang tidak aman dalam proses reproduksi. Hal itu terkait dengan usaha untuk meminimalisir
penyebaran penyakit menular seksual PMS. Hal tersebut juga untuk menjaga kesehatan organ reproduksi agar tidak menggunakan cara-cara berbahaya yang
dapat mengancam kesehatan organ reproduksi. Tabel di atas menunjukkan 57 responden 81.5 yang memperoleh Informasi mengenai hal-hal yang aman dan
yang tidak aman dalam proses reproduksi melalui internet. Perkembangan teknologi telah menciptakan cara baru untuk mencari
informasi yang dibutuhan oleh remaja secara cepat dan tepat. Remaja juga sudah mulai menguasai atau mahir dalam penggunaan internet. Kelebihan- kebihan yang
ditawarkan internet seperti informasi yang cepat, mudah, aktual dan menarik serta terkadang informasi juga disajikan dengan gambar-gambar yang mendukung atau
video yang menghibur dan mendidik membuat internet menjadi pilihan media
yang pas bagi remaja dalam mencari informasi.
Universitas Sumatera Utara
71 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Informasi Tentang Sperma
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
1 1.4
2 Majalah 2
2.9 3 Radio
1 1.4
4 Televisi 3
4.3 5 Internet
61 87.1
6 Telepon Selular
2 2.9
Total 70 100
P. 8FC.20
Salah satu penyebab mengapa sperma gagal membuahi sel telur adalah karna kualitas sperma yang kurang baik. Gaya hidup pria masa kini tidak
mendukung lingkungan sperma yang sehat. Jenis makanan, pola makan dan kebiasaan hidup sehari-hari yang tidak sehat membuat kualitas sperma menjadi
buruk. Faktor yang membuat sperma menjadi tidak berkualitas salah satu faktornya adalah penggunaan obat-obatan terlarang, alkohol dll. Tabel di atas
menunjukkan 61 responden 87.1 memperoleh Informasi mengenai faktor yang menentukan mampu tidaknya sel sperma seorang pria dapat membuahi sel telur
melalui internet. Internet sebagai sumber informasi yang sangat luas didukung dengan
adanya lebih dari 30.000 konferensi elektronik online dan lebih dari 2500 jurnal elektronik online, menjadi alternatif yang sangat menarik untuk penyediaan
pencarian informasi yang dibutuhkan oleh remaja.
Universitas Sumatera Utara
72 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Informasi Tentang Usia Perkawinan
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
2 2.9
2 Majalah 6
8.6 3 Televisi
8 11.4
4 Internet 54
77.1 Total 70
100
P. 9FC.21
Kesehatan reproduksi juga berhubungan dengan perkawinan dan kehamilan. Kesiapan seorang wanita untuk hamil dan melahirkan mempunyai
anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, mental emosi dan psikologi, dan sosioekonomi. Secara umum, seorang wanita dikatakan siap
secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik. Remaja
dimungkinkan untuk menikah pada usia dibawah 20 tahun sesuai dengan Undang- Undang Nomor I Tahun 1974 tentang perkawinan bahwa usia minimal menikah
adalah 16 tahun bagi wanita dan 18 tahun bagi pria. Tabel di atas menunjukkan 54 responden 77.1 memperoleh Informasi
pengenalan mengenai usia perkawinan dan usia ideal untuk hamil melalui internet. Oetomo 2002 mengatakan bahwa era internet terus bergulir sehingga
makin banyak orang terdorong untuk mengakses internet baik untuk keperluan bisnis, surat menyurat maupun pendidikan, mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa. Internet kini mulai dirasakan sebagai suatu kebutuhan pokok untuk
memperoleh informasi yang baru dan lengkap.
Universitas Sumatera Utara
73 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Informasi Tentang Dampak buruk dari perilaku seks bebas
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
5 7.1
2 Majalah 4
5.7 3 Film
2 2.9
4 Televisi 17
24.3 5 Internet
41 58.6
6 Telepon Selular
1 1.4
Total 70 100
P. 9FC.22
Perilaku seks bebas menurut Sarwono 2006 adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan
jenis maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan menurut agama. Perilaku seks bebas ini tentunya memberikan banyak dampak negatif bagi remaja
yang melakukannya. Tabel diatas menunjukkan 41 responden 58.6 memperoleh informasi mengenai dampak buruk seks bebas dari media internet.
Irawati 2002 menyebutkan, remaja melakukan berbagai macam perilaku seksual beresiko yang terdiri atas tahapan-tahapan tertentu yaitu dimulai dari
berpegangan tangan, cium kering, cium basah, berpelukan, memegang atau meraba bagian sensitif, petting, oral sex, dan bersenggama sexual intercourse.
Perilaku seks bebas pada remaja ini pada akhirnya dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan remaja itu sendiri
Kehamilan yang tidak diinginkan KTD adalah salah satu dampak dari perilaku seks bebas tersebut. Perilaku seksual remaja dari suvei yang dilakukan
PKBI di indonesia mengatakan bahwa remaja merupakan kelompok resiko tertinggi terhadap kehamilan yang tidak dikehendaki KTD serta berbagai
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Perempuan yang mengalami kasus kehamilan tidak diinginka KTD pada tahun 2000-2003, sekitar 30 dari
37.000 adalah remaja. Remaja berusia antara 15-24 tahun sangat rentan terhadap KTD karena remaja cenderung selalu ingin mencoba sesuatu yang baru dan
Universitas Sumatera Utara
74 Universitas Sumatera Utara
pengetahuan yang kurang lengkap dan tidak benar mengenai proses terjadinya kehamilan dan metode-metode pencegahan kehamilan akibat dari minimnya
informasi kesehatan reproduksi. Tabel 4.20
Informasi Tentang Penyebab penyakit menular seksual
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
2 2.9
2 Majalah 4
5.7 3 Film
1 1.4
4 Televisi 18
25.7 5 Internet
45 64.3
Total 70 100
P. 9FC.23
Banyak penyakit yang digolongkan sebagai penyakit menular seksual PMS. Di Indonesia, yang banyak ditemukan saat ini adalah gonorhoe GO, raja
singa sifilis, herpes kelamin, klamida, trikomoniasis, kandidiasis vagina dan kutil kelamin. Kebanyakan PMS dapat diobati, namun ada beberapa yang tidak
bisa diobati secara tuntas seperti HIVAIDS dan herpes kelamin. Penyakit- penyakit tersebut berdampak terhadap kesehatan reproduksi dan dapat
menyebabkan kematian. Penggunaan narkotika juga berisiko terhadap kesehatan reproduksi karena penggunaan NAPZA akan berpengaruh terhadap meningkatnya
perilaku seks bebas. Pengguna narkotika jarum suntik juga meningkatkan risiko terjadinya HIVAIDS, sebab virus HIV dapat menular melalui jarum suntik yang
dipakai secara bergantian. Tabel di atas menunjukkan 45 responden 64.3 yang memperoleh
Informasi mengenai penyebab penyakit menular seksual dan HIVAIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi melalui internet. Internet
merupakan suatu wadah baru bagi remaja, untuk memperoleh berbagai informasi dan ilmu pengetahuan. Internet dapat digambarkan sebagai sistem jalan raya
Universitas Sumatera Utara
75 Universitas Sumatera Utara
dengan transportasi berkecepatan tinggi yang memperpendek waktu perjalanan. Atau dapat juga diibaratkan sebuah perpustakaan yang dapat dikunjungi setiap
saat, dengan kelengkapan buku, sumber informasi, dan kemungkinan penelusuran informasi yang tak terbatas
Tabel 4.21 Informasi tentang Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran
Reproduksi ISR
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
4 5.7
2 Majalah 1
1.4 3 Film
2 2.9
4 Televisi 16
22.9 5 Internet
47 67.1
Total 70 100
P. 9FC.24
Infeksi Menular Seksual IMS merupakan salah satu Infeksi Saluran Reproduksi ISR yang ditularkan melalui hubungan kelamin. ISR merupakan
masuk dan berkembangbiaknya kuman penyebab infeksi kedalam saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi ini dapat berupa bakteri, jamur, virus dan
parasit. Walau PMS dapat disebabkan oleh kuman yang berbeda, namun sering memberi keluhan dan gejala yang sama. ISR dapat terjadi sebagai akibat dari sisa
kotoran yang tertinggal karena pembasuhan setelah buang air besar yang kurang sempurna, kesehatan umum yang rendah, kurangnya kebersihan alat kelamin,
terutama pada saat haid, perkawinan pada usia terlalu muda dan berganti-ganti pasangan, hubungan seksual dengan penderita infeksi, perlukaan pada saat
keguguran, melahirkan atau perkosaan dan kegagalan pelayanan kesehatan daham sterilisasi alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaantindakan di sekitar
saluran reproduksi. Tabel di atas menunjukkan 47 responden 67.1 yang memperoleh Informasi mengenai pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran
reproduksi ISR, termasuk infeksi menular seksual IMS melalui internet.
Universitas Sumatera Utara
76 Universitas Sumatera Utara
internet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai
penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja. Internet juga dapat menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang
sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun, hanya dengan fasilitas search engine situs pencari informasi pengguna internet dapat
menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan.
Tabel 4.22 Informasi Tentang Komplikasi Aborsi
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
3 4.3
2 Majalah 1
1.4 3 Radio
1 1.4
4 Film 4
5.7 5 Televisi
13 18.6
6 Internet 48
68.6 Total 70
100
P. 9FC.25
Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja seringkali berakhir dengan aborsi. Banyak survey yang telah dilakukan di negara berkembang menunjukkan
bahwa hampir 60 kehamilan pada wanita berusia di bawah 20 tahun adalah kehamilan yang tidak diinginkan atau salah waktu mistimed. Aborsi yang
disengaja seringkali berisiko lebih besar pada remaja putri dibandingkan pada mereka yang lebih tua. Banyak studi yang telah dilakukan juga menunjukkan
bahwa kematian dan kesakitan sering terjadi akibat komplikasi aborsi yang tidak aman. Komplikasi dari aborsi yang tidak aman itu antara lain seperti yang
dijelaskan dalam buku Facts of Life yaitu kematian mendadak karena pendarahan hebat, kematian mendadak karena pembiusan yang gagal, kematian secara lambat
akibat infeksi serius disekitar kandungan, rahim yang sobek Uterine
Universitas Sumatera Utara
77 Universitas Sumatera Utara
Perforation , kerusakan leher rahim Cervical Lacerations yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya, kanker payudara karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita, kanker indung telur Ovarian
Cancer , kanker leher rahim Cervical Cancer, kanker hati Liver Cancer,
kelainan pada placenta ari-ari Placenta Previa yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya,
menjadi mandultidak mampu memiliki keturunan lagi Ectopic Pregnancy, infeksi rongga panggul Pelvic Inflammatory Disease, serta infeksi pada lapisan
rahim Endometriosis. Selain itu aborsi juga dapat menyebabkan gangguan mental pada remaja yaitu adanya rasa bersalah, merasa kehilangan harga diri,
gangguan kepribadian seperti berteriak-teriak histeris, mimpi buruk berkali-kali, bahkan dapat menyebabkan perilaku pencobaan bunuh diri.
Tabel di atas menunjukkan 48 responden 68.6 memperoleh Informasi mengenai pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi melalui internet.
Aktivitas berbasis teknologi internet, kini bukan lagi menjadi hal baru dalam masyarakat informasi information society. Internet bahkan telah digunakan oleh
anak-anak usia prasekolah, orang tua, kalangan pebisnis, instansi, karyawan hingga ibu rumah tangga. Para netter pengguna internet dapat mengetahui secara
cepat perkembangan riset teknologi di berbagai belahan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia
mempunyai akses internet yang mudah atas bermacam-macam informasi
Universitas Sumatera Utara
78 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23 Informasi Tentang Hak-hak reproduksi dan jender
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
3 4.3
2 Radio 1
1.4 3 Televisi
9 12.9
4 Internet 57
81.4 Total 70
100
P. 9FC.26
Hak Reproduksi dan Kesehatan Reproduksi sangat erat terkait dengan Isu Gender dan Kesehatan Perempuan karena perempuan mempunyal kebutuhan
pelayanan kesehatan reproduksi yang khusus, sehubungan dengan kodratnya sebagai perempuan. Perhatian khusus terhadap perempuan inilah yang
menyebabkan adanya kaitan erat antara Hak reproduksi dan Kesehatan Reproduksi dengan isu Gender, terutama yang menyangkut aspek kesetaraan dan
keadilan gender. Gender adalah perbedaan peran dan tanggung-jawab sosial bagi perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh budaya. Pandangan bahwa
perempuan sebagai ibu rumahtangga, dan laki-laki sebagai pencari nafkah disebabkan oleh budaya. Jadi Gender timbul sebagai akibat konstruksi sosial,
sehingga dapat berbeda pada suatu budaya dengan budaya yang lain, dan dan waktu ke waktu, sehingga dapat berubah danatau diubah bila diinginkan.
Kesetaraaan Gender adaiah kesamaan equality yaltu keadaan tanpa diskriminasi sebagai akibat dan perbedaan jenis kelamin dalam memperoieh kesempatan,
pembagian sumber-sumber dan hasil pembangunan, serta akses terhadap pelayanan.
Tabel di atas menunjukkan 57 responden 81.4 memperoleh Informasi mengenai hak-hak reproduksi dan jender melalui internet. Internet sebagai suatu
bentuk dari kemunculan teknologi informasi dan komunikasi baru telah mencapai ke semua aspek kehidupan masyarakat, mulai dari politik, ekonomi, sosial,
budaya, agama, hukum, pendidikan, hiburan dan sebagainya. Internet pun tidak hanya ada di kota-kota besar saja, tetapi juga daerah pedesaan yang wilayahnya
Universitas Sumatera Utara
79 Universitas Sumatera Utara
dapat dijangkau oleh suatu jaringan internet. Internet juga dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh pengguna dalam hitungan detik.
Tabel 4.24 Informasi Tentang Tindak kekerasan seksual
No Media Frekuensi
Persentase
1 Surat Kabar
1 1.4
2 Majalah 1
1.4 3 Film
1 1.4
4 Televisi 17
24.3 5 Internet
50 71.5
Total 70 100
P. 9FC.27
Bangsa Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini banyak menghadapi masalah kekerasan, baik yang bersifat masal maupun yang dilakukan secara
individual. Masyarakat mulai merasa resah dengan adanya berbagai kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Kondisi seperti ini membuat
perempuan dan anak-anak menjadi lebih rentan untuk menjadi korban kekerasan. Hal ini diperkuat oleh adanya pendapat bahwa posisi perempuan yang lemah
membuat keberdayaan mereka untuk melindungi diri juga kurang. Tabel di atas menunjukkan 50 responden 71.5 memperoleh Informasi
mengenai tindak kekerasan seksual, seperti pemerkosaan, pelecehan seksual dan transaksi seks komersial melalui internet. Internet merupakan salah satu media
yang kecepatan penyediaan dan penyebaran informasinya relatif lebih luas dan cepat dibandingkan media lain Hadi, 2006. Internet memang telah merasuk ke
segala aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Pada aras masyarakat, internet memang banyak membantu dan
memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan. Tidak heran bila internet dapat memberikan dampak yang positif kepada masyarakat, antara lain:
masyarakat dapat dengan mudah akses pada informasi-informasi atau berita-berita
Universitas Sumatera Utara
80 Universitas Sumatera Utara
teraktual mengenai isu-isu yang sedang terjadi di seluruh dunia; melalui chattroom
dan kelompok mailing list, masyarakat dapat bersosialisasi dan berpartisipasi untuk mengeluarkan pendapat Loader, 1998.
4.4 Pembahasan