Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 22
6.1. Studi persepsi masyarakat tentang kinerja Pemerintah Provinsi Gorontalo
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintah Provinsi Gorontalo. Hasil
kegiatan tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu : Instansi
pemerintah yang
paling sering
dikunjungi warga
dalam setahun
terakhir yaitu Kantor Kecamatan,
Puskesmas, Kantor
DesaKelurahan, Rumah Sakit Umum dan Sekolah Negeri. Sangat mendasar, oleh
karena jika layanan yang diharapkan semakin kompleks maka kemungkinan munculnya ketidakpuasan dikalangan warga akan
semakin besar. Secara umum hasil kerja pemerintah Provinsi Gorontalo hingga
saat ini belum dinilai baik, gap antara rata-rata indeks kinerja dengan rata-rata indeks harapan negatif. Artinya secara umum
kinerja pemerintah melalui 15 bidang kerja yang diukur secara rata-rata belum memenuhi harapan warga.
Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 200.000.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 dan
realisasi keuangan sebesar 99,99.
6.2 Model rehabilitasi lahan dalam rangka manajemen lahan pertanian
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun suatu model rehabilitasi lahan dalam rangka manejemen lahan pertanian untuk menunjang
pemanfaatan lahan
pada pembangunan
pertanian secara
berkelanjutan di
DAS Bone.
Hasilnya penelitian
tersebut menunjukkan bahwa:
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 23
Klasifikasi kemampuan lahan di DAS Bone diperoleh dari hasil analisa perangkat software LCLP Land Cladification and Land
Use Planning diperoleh kemampuan lahan kelas II-VIII. Faktor kendala penggunaan lahan meliputi bentuk lahan dominan
perbukitan dan pegunungan, lereng dominan 30, penggunaan lahan
dominan kawasan
hutan lindung. Faktor penyebab lahan
kritis meliputi factor fisik lahan
bentuk lahan,
topografi dan penggunaan lahan.
Faktor social
ekonomi dan
budaya menjadi
factor terjadinya
lahan kritis,
ditemukan luas
kepemilikan lahan rata-rata 0,73 ha dengan beban keluarga 4-8 orangRT, tingkat pendidikan rata-rata rendah serta kebiasaan
dalam pengelolaan lahan belum menerapkan teknis konservasi tanah, sehingga tekanan penduduk terhadap lahan cukup tinggi
dan daya dukung lahan pertanian rata-rata rendah. Zonasi lahan kritis tersebar di kawasan lindung di dalam
kawasan hutan, kawasan lindung luar kawasan hutan dan kawasan budidaya.
Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 200.000.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 dan
realisasi keuangan sebesar 99,44.
7. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
7.1. Peningkatan Infrastruktur Jaringan E-Government