Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 9
BLHRD Provinsi Gorontalo dewasa ini, yang secara umum dapat dikemukakan dalam uraian beberapa point sebagai berikut:
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun lalu dan Capaian Renstra
OPD
Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah,
setiap dokumen
perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya, maka Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo
Tahun 2015 harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap Renja tersebut meliputi 3 tiga hal, yaitu kebijakan perencanaan program dan
kegiatan, pelaksanaan rencana program dan kegiatan serta hasil rencana program dan kegiatan.
Dalam penyusunan Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2015 harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut: 1.
Masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya
2. Tujuan yang dikehendaki
3. Sasaran
–sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya 4.
Kebijakan –kebijakan dalam pelaksanaannya
Evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo yang telah mengalami
perubahan menjadi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah tahun 2013 sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.1. Rekapitulasi evaluasi
hasil pelaksanaan renja OPD dan pencapaian renstra OPD sampai dengan Tahun 2013 sebagai berikut:
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 10
Tabel. 2.1. Rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan renja OPD dan pencapaian renstra OPD sampai dengan Tahun 2013
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 11
Lanjutan Tabel. 2.1.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 12
Lanjutan Tabel. 2.1.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 13
Lanjutan Tabel. 2.1.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 14
Dari tabel 2.1 tersebut, terlihat bahwa beberapa sasaran program kegiatan yang ditargetkan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Riset
Daerah Provinsi Gorontalo belum dapat tercapai seutuhnya. Sasaran tersebut merupakan sasaran untuk mengukur peningkatan program
instansi pemerintah, baik di Provinsi Kabupaten dan Kota yang menerapkan kegiatan dengan baik. Sasaran tersebut di atas menjadi
salah satu prioritas yang ditetapkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah
Provinsi Gorontalo. Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan sudah mencapai 100 dan realisasi keuangan sudah mencapai 97,31,
namun demikian pencapaian program sebagai bentuk realisasi outcome belum tercapai 100 yang pencapaiannya akan diprogramkan pada
tahun-tahun berikutnya.
Analisis capaian
kinerja yang
telah dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi
Informasi yang mengalami perubahan organisasi menjadi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah pada tahun 2013, adalah sebagai
berikut:
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1. Pemantauan Kualitas Lingkungan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan database dan trend data kualitas air sungai dan udara ambient di Provinsi Gorontalo.
Hasil yang telah dicapai adalah tersedianya Laporan Status Lingkungan Hidup Gorontalo SLHD tahun 2013, Laporan
Environment Quality Index EQI dan tersusunnya laporan SPM bidang LH tahun 2013, kondisi kualitas udara ambiet di KabKota
masih baik, gambaran Status Mutu air Sungai yaitu Sungai Bone: Cemar Ringan
– sedang, sungai, Biyonga: cemar ringan-sedang, sungai Paguyaman: cemar ringan-sedang, sungai Buladu: cemar
sedang-berat, sungai Taluduyunu: cemar ringan-sedang, sungai Andagile Atinggola: cemar ringan-sedang, sungai Randangan
pohuwato: cemar ringan-sedang. Dana yang dialokasikan untuk
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 15
kegiatan ini sebesar Rp. 338.000.000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 sedangkan realisasi keuangan sebesar 97,09.
Permasalahan:
- Keterlambatan penyampaian SLHD dan SPM dari KabKota
- Peralatan untuk sampling kualitas air sungai masih terbatas
- Bahan untuk pengawetan sample pada saat sampling kualitas
air -
BLH KabKota belum mengalokasikan anggaran untuk pemantauan sungai dan udara.
Solusi
- SLHD disusun dengan melakukan pendataan langsung kabupaten kota tanpa menunggu laporan dari KabKota
- Menganggarkan Belanja modal peralatan untuk sampling - Melakukan pemantauan bersama dengan Kab Kota
2. Peningkatan
Kinerja KabKota
dan masyarakat
dalam Pengelolaan SDA dan LH
Tujuan kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan kualitas Lingkungan dan
mendorong keterlibatan
semua pihak Pemerintah, legislatif, masyarakat, dunia
usaha, Media massa dan LSM dalam pelestarian lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo. Hasil yang telah dicapai adalah terwujudnya kota
Adipura 2012-2013 yaitu Kota Limboto, Kota Suwawa dan Kota Marisa dan terlaksananya kegiatan pemantauan tahap I dan ekspose untuk
penilaian Adipura tahun 2014. Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 250.000.000,-. Realisasi fisik kegiatan
sebesar 100 sedangkan realisasi keuangan sebesar 93,50.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 16
Permasalahan:
Dalam pelaksanan kegiatan dilapangan diperhadapkan beberapa permasalahan, seperti beberapa Kabupaten sudah mentargetkan
untuk memperoleh ADIPURA tetapi belum didukung ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti sarana pengolahan sampah,
penambahan ruang terbuka hijau dan fasilitas lainnya.
Solusi
Penguatan kelembagaan LH dan instansi terkait di Kabupaten dan Kota dan penyediaan sarana dan prasarana lingkungan.
2. Program Peningkatan Pengelolaan Lingkungan bagi Usaha atau
Kegiatan 2.1.
Pengawasan Kegiatanusaha yang berdampak terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan komitmen para Pemrakarsa kegiatan atau stakeholders dalam upaya pengelolaan
lingkungan AMDAL dan UKLUPL. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya komitmen para Pemrakarsa atau stakeholders
dalam upaya pengelolaan lingkungan AMDAL dan UKLUPL, tersedianya data dan informasi kualitas limbah yang dihasilkan
usaha atau kegiatan 5 Rumah Sakit daerah Se Provinsi Gorontalo RSUD Aloe saboe, RSUD Tani nelayan, RSUD Pohuwato, RSUD
Dunda, Rumah Sakit Totok dan terlaksananya sosialisasi hasil pengawasan. Dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan
kegiatan ini sebesar Rp. 69.900.000,- Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 sedangkan realisasi keuangan sebesar 97,87
Permasalahan:
Belum semua parameter untuk penilaian kualitas limbah dapat dipantau
Semua Lokasi pemantauan belum taat dalam pengelolaan limbah medis
Solusi
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 17
Pemrakarsa dimintakan untuk melakukan pengelolaan limbah medis sesuai dengan peraturan perundangan.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya aparatur dalam
pengelolaan lingkungan hidup 3.1. Pemberdayaan masyarakat diwilayah pesisir Danau Limboto
Tujuan kegiatan ini adalah untuk Peningkatan ketrampilan masyarakat dipesisir danau dan aparat BLH Kab Gorontalo
dan Kota Gorontalo dalam membuat sedimen danau limboto menjadi batu bata. Hasil yang telah dicapai adalah
Meningkatnya ketrampilan masyarakat pada pesisir danau limboto sebanyak 100 orang peserta dalam pemanfaatan
sedimen danau limboto menjadi batu bata Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 130.122.000,-.
Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 sedangkan realisasi keuangan sebesar 98,00.
Permasalahan: Belum tersedianya alokasi anggaran untuk modal usaha dan
peralatan untuk pembuatan batu bata
Solusi: Direkomendasikan kepada Pemda Kabupaten Kota dan dinas
terkait provinsi dalam pengembangan usaha dan ketrampilan
masyarakat 3.2. Pembinaan Model Sekolah Adiwiyata
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya Linkungan Hidup di Provinsi
Gorontalo. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah Meningkatnya jumlah sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi menjadi 21 dan
sekolah Adiwiyata tingkat Nasional menjadi 6 sekolah SDN 7 Tabongo, SMP 1 Telaga, SDN 2 Botubilotahu Pohuwato, SMP 1
Pohuwato, SDN 7 Kabila Bone, SDN Kabila Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 148.100.000,-.
Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 sedangkan realisasi keuangan sebesar 97,92.
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 18
Permasalahan
- Belum optimalnya pelaksanaan Adiwiyata di BLHKLH dan
Diknas Kabupaten Kota -
Belum tersediannya
anggaran yang
memadai untuk
peningkatan fisik dan data non fisik Sekolah Adiwiyata.
Solusi
Koordinasi dengan BLHKLH dan Diknas serta peningkatan alokasi anggaran tahun 2014.
4. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna 4.1.
Pengembangan Desa dan Sekolah Mandiri Energi
Kegiatan ini bertujuan untuk
merumuskan kebutuhan energi
listrik dan bahan bakar untuk
pihak sekolah di lokasi sasaran,
membuat rumusan
kesiapan pembangunan
laboratorium dan SME Sekolah Mandiri Energi energi utamanya yang berbasis limbah bio,
dengan juga
memperhatikan kemungkinan
pengembangan pemanfaatan energi matahari dan air dan merumuskan kesiapan
jejaring pendukung SME. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedianya data potensi jejaring pendukung untuk lokasi sekolah
Mandiri Energi, tersusunnya strategi pengembangan jejaring pendukung SME, tersedianya 1 model biogas Digester di Sekolah
SMA Wira Bakti Kabupaten Bone Bolango. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 150.840.000,-. Realisasi fisik
kegiatan sebesar 100 dan realisasi keuangan sebesar 99,35
Renja BLHRD Provinsi Gorontalo 2015 19
5. Program Pengembangan Kerjasama Penelitian 5.1.
Pengembangan Kreativitas Ilmiah dan Kerjasama Penelitian
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kerjasama penelitian antara lembaga peneliti dengan lembaga penelitian lainnya. Hasilnya
adalah Terwujudnya
Pengembangan IPTEK
dan Penguatan
Kerjasama Penelitian dengan lembaga terkait baik kabupatenkota maupun Pusat dan Daerah dan tersosialisasinya hasil penelitian
melalui media Jurnal Inovasi gorontalo yang terbitnya 3 tiga kali dalam setahun serta terselenggarannya Seminar Proposal
Penelitian. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 139.950,000,-. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100 dan realisasi
keuangan sebesar 99,74.
5.2. Rakor Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Daerah