34
2. Promosi Investasi Promosi investasi kepada pelaku usaha maupun bantuan APBD
di beberapa daerah yang sudah memiliki industry rumah tangga ataupun usaha kecil dan menengah. Sedangkan pemanfaatan
lahan perkebunan,
kehutanan, tegalkebun
ataupun ladanghuma dilakukan dengan pemanfaatan pola tanam
tumpangsari yang saling menguntungkan dengan tanaman induknya.
3. Pemanfaatan Lahan-lahan TerlantarPerkebunanKehutanan Dinas dapat memfasilitasimenjembatani terjadinya kerjasama ini
dengan pihak terkait perhutani, inhutani dan PTPN setempat. Kerjasama ini dimaksudkan untuk pemanfaatan laha-lahan yang
dimungkinkan untuk ditanami komoditas aneka kacang dan umbi baik dengan pola tumpangsari pada laha-lahan replanting
maupun lahan-lahan yang terbuka sebagai tanam perintis.
35 BAB V
RENCANA AKSI KEBERHASILAN KINERJA PROGRAM KEGIATAN
Rencana aksi keberhasilan kinerja program dan kegiatan lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan disusun berdasarkan target
pelaksanaan kegiatan selama 1 satu tahun. Dalam rangka mencapai keberhasilan kinerja, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki
target kinerja utama dengan komponen berupa rancangan, pedoman, sosialisasi, luasanjumlah unit bantuan pemerintah, serta laporan
pelaksanaan kegiatan.
A. Target Kinerja
Kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi pada TA. 2017 memiliki target kinerja yaitu :
1. Rancangan Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi; 2. Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Aneka Kacang
dan Umbi; 3. Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pengelolaan
Produksi Kedelai; 4. Sosialisasi Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
dan Pengembangan Kedelai melalui Teknologi Spesifikasi Lokasi, Perluasan Areal Tanam Dan Budidaya Jenuh Air
Kedelai; 5. Laporan Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi;
6. Gerakan Pencanangan TanamPanen; 7. Koordinasi dan Sosialisasi;
8. Laporan Pelaksanaan
Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pengelolaan Produksi Kedelai. Pengelolaan Produksi Aneka
36
Kacang dan Umbi serta Evaluasi Kegiatan Pengembangan Aneka Kacang Dan Umbi.
B. Rencana Aksi.
Titik kendali rencana aksi ini meliputi : 1. Pelaksanaan Penerapan Teknologi Spesifik Lokasi dan
Perluasan Areal Tanam Kedelai dengan target 200.000 Ha; 2. Pelaksanaan Penerapan Teknologi Budidaya Jenuh Air Kedelai
dengan Target seluas 10.000 Ha; 3. Pelaksanaan peningkatan produksi kedelai melalui subsidi
harga benih unggul kedelai dengan target 300.000 Ha 4. Pembinaan, Bimbingan dan pengawalan capaian sasaran
produksi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar di 31 provinsi.
C. Penilaian Resiko Indikator Kinerja Keberhasilan
Luas areal penerapan budidaya tanaman aneka kacang dan umbi yang tepat dan berkelanjutan walaupun untuk saat ini 2017
diprioritaskan pada kegiatan Pengelolaan produksi kedelai melalui penerapan teknologi spesifikasi lokasi dan penerapan teknologi
budidaya jenuh air, namun diharapkan sasaran luas tanam komoditas aneka kacang dan umbi dapat terealisasi 100 .
Sebagai tolok ukur keberhasilan kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi yaitu antara lain realisasi luas
tanam dan penyerapan anggaran yang dialokasikan untuk keperluan baik ditingkat pusat, provinsi maupun kabupatenkota.
Jika hal tersebut tidak berjalan yang diharapkan maka kinerja
37
Direktorat Aneka Kacang dan Umbi dianggap kurang berhasil, walaupun hal tersebut masih dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
internal maupun eksternal yang tidak bisa ditanggulangi. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan langkah
– langkah pencegahan. Beberapa faktor resiko yang kemungkinan
berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan seperti tabel 12 berikut :
Tabel 12 Faktor Resiko Yang Kemungkinan Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan
No Uraian Kegiatan Resiko
1 Pengelolaan Produksi
Kedelai Melalui Teknologi Spesifikasi
Lokasi Dan BJA a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan,
Pedoman Teknis, dan Petunjuk Teknis b. Ketepatan penetapan CPCL
c. Ketepatan penyediaan benih d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap
dukungan teknis e. Ketepatan penyelesaian dokumen
kinerja dan anggran f.
Ketepatan penetapan SKPD g. Iklim yang mendukung
h. Serangan OPT yang eksplosif 2
Pembinaan, pengawalan dan
Pendampingan Monev a. Ketersediaan anggaran
b. Kontinuitas dan ketepatan sosialisasi dan pelaksanaan
c. Ketersediaan data dan informasi yang akurat
d. Ketersediaan SDM yang handal e. Koordinasi antar instansi terkait
3 Koordinasi kemitraan
Akabi a. Ketersediaan anggaran
b. Ketepatan pelaksanaan
38
c. Ketepatan penyelesaian administrasi 4
Penyusun Kebijakan, Pedoman, Juknis,
Sosialisasi, Data dan Informasi
a. Komitment seluruh stakeholders dalam mengeluarkan kebijakan
b. Ketersediaan SDM yang handal dalam penyajian data dan informasi
c. Ketersediaan sarana teknologi data dan informasi
d. Ketersediaan anggaran e. Kemudahan akses terhadap data
5 Sarana dan Prasarana
penunjang a. Ketepatan pelaksanaan pengadaan
b. Ketersediaan SDM c. Efisiensi
dan efektivitas
dalam pemanfaatan
d. Ketersediaan suku cadang