Sasaran Strategis dan indikator Kinerja Hasil Outcome Program

19 Tabel 5 Skenario Pencapaian Produksi Kacang Hijau Tahun 2017 LUAS TANAM LUAS PANEN PRODUKTIVITA S PRODUKSI Ha Ha KuHa Ton 1 142,951 135,944

13.33 181,250

- Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada pertanaman ditingkat petani 142,951 135,944

13.33 181,250

2 90,149 86,056

10.78 92,750

- Mendorong pemanfaatan lahan terlantar 75,685 72,281 10.63 76,799 - Mendorong peningkatan IP 14,464 13,775 11.58 15,951 JUMLAH 1 + 2 233,100 222,000

12.34 274,000

NO. URAIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERLUASAN AREAL TANAM Dalam mengoptimalkan usaha pencapaian sasaran tersebut, diperlukan kerjasama dan koordinasi dari berbagai pihak mulai dari peneliti, penyuluh, pengambilan kebijakan, pelaku usaha dan petani itu sendiri. Tabel 6 Skenario Pencapaian Produksi Ubikayu Tahun 2017 L. TANAM L. PANEN PROVITAS PRODUKSI Ha Ha KuHa Ton 1 Peningkatan Produktivitas 1,045,014 995,276 247.40 24,386,530 - Swadaya 1,045,014 995,276 247.40 24,386,530 2 Perluasan Areal Tanam PAT 10,000 9,500 242.60 230,470 - Kemitraan dan atau Pemanfaatan Lahan Perkebunan, kehutanan, dll 10,000 9,500 242.60 230,470 JUMLAH 1,055,014 1,004,776 245.00 24,617,000 NO. URAIAN Skenario pencapaian produksi ubikayu tahun 2017 dapat terealisasi apabila seluruh factor kunci dan pendukung peningkatan produksi ini dipenuhi antara lain : 20 1. Fasilitas pemerintah dalam penyaluran bantuan pinjaman bunga ringan kepada kelompoktani ubikayu 2. Penerapan kebijakan bahan bakar nabati yang konsisten 3. Dukungan Pemerintahan Daerah dan seluruh pemangku kepentingan Skenario pencapaian produksi ubijalar tahun 2017 sebesar 2,46 juta ton dapat dicapai melalui peningkatan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi yang sudah dikembangkan oleh Balitkabi Kementerian Pertanian antara lain pemanfaatan varietas unggul nasional dan pengunaan pupuk berimbang serta pengendalian OPT tepat guna maupun penerapan teknologi tepat guna lainnya. Sementara itu perluasan areal tanam dengan kontribusi produksi 11,67 dilakukan melalui promosi investasi kepada pelaku usaha maupun bantuan APBD di beberapa daerah yang sudah memiliki industry rumah tangga ataupun usaha kecil dan menengah. Sedangkan pemanfaatan lahan perkebunan, kehutanan, tegalkebun ataupun ladanghuma dilakukan dengan pemanfaatan pola tanam tumpangsari yang saling menguntungkan dengan tanaman induknya. Tabel 7 Skenario Pencapaian Produksi UbiJalar Tahun 2017 L. TANAM L. PANEN PROVITAS PRODUKSI Ha Ha KuHa Ton 1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 144,178 137,319 183.01 2,537,334 - Pembinaan Swadaya Masyarakat 144,178 137,319 183.01 2,537,334 2 PERLUASAN AREAL TANAM 5,000 4,755 129.72 3,666 - Promosi Investasi 5,000 4,755 129.72 3,666 JUMLAH 1 + 2 149,178 142,074 178.85 2,541,000 NO. URAIAN 21

B. Sasaran Strategis dan Indikator Keluaran Output Kegiatan

Pada tahun anggaran 2017, kinerja program peningkatan produksi aneka kacang dan umbi mempunyai sasaran strategis yaitu produksi kedelai 1.200.000 ton; kacang tanah 692.000 ton, kacang hijau 274.000 ton, ubikayu 24.617.000 ton dan ubijalar 2.541.000 ton. Khusus pencapaian sasaran produksi kedelai difasilitasi oleh bantuan pemerintah banper dalam bentuk bantuan sarana produksi benih, pupuk, herbisida, pestisida, rhizobium, pertemuan dan pengawalanpendampingan baik dari petugas maupun unsur TNI AD. Selain itu juga, melalui bantuan benih kedelai bersubsidi. Namun untuk komoditi non kedelai kacang tanah, kacang hijau,ubikayu dan ubi jalar tidak mendapat fasilitasi banper, akan tetapi hanya dalam bentuk pembinaanpengawalan baik di tingkat provinsikabupaten. Oleh karena itu dukungan pendanaan APBD provinsikabupaten dan swadaya masyarakat sangat membantu dalam upaya pencapaian sasaran produksi yang telah ditetapkan. Dalam rangka pencapaian sasaran produksi aneka kacang dan umbi tahun anggaran 2017, dilaksanakan berbagai kegiatan sebagai berikut :

1. Pengelolaan Produksi Melalui Teknologi Spesifik Lokasi PTT Kedelai

Sasaran pelaksanaan pengelolaan produksi spesifikasi lokasi kedelai tahun 2017 seluas 200.000 ha 18 provinsi, 127 kabupaten. Luas satu unit PTT kedelai minimal sebesar 10 22 ha. Untuk memfasilitasi pelaksanaan PTT kedelai, pemerintah memberikan bantuan berupa sarana produksi, pendampingan Petugas penyuluh Mantri tani maupun pendamping lainnya . Sarana produksi yang diberikan yaitu pupuk an organik NPK dan SP-36 bersubsidi yang pembeliannya melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok RDKK sesuai peraturan yang berlaku, pupuk organik, pupuk hayati Rhizobium, pestisida organikanorganik. Jenis dan dosis bantuan sarana produksi disesuaikan dengan rekomendasi setempat spesifikasi lokasi. Bantuan sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kedelai melalui teknologi spesifikasi lokasi , diberikan langsung kepada kelompok tani pelaksana dalam bentuk transfer uang, dengan nilai uang sebesar Rp. 1.550.000,- per hektar untuk pembelian sarana produksi sesuai dengan rencana usaha kelompok RUK. Komponen sarana produksi yang diberikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dimasing masing daerah berdasarkan rekomendasi teknis setempat spesifik lokasi. Apabila salah satu komponen dalam paket berlebih, dapat digunakan untuk komponen lain yang lebih dibutuhkan, dan apabila dana saprodi tidak tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD atau sumber- sumber lainnya. 23 Tabel 8 Pagu Satuan Biaya Penerapan Teknologi Spesifikasi No Uraian Harga Satuan Rp Jumlah Rp 1 Benih 50 Kg 17,000 850,000 2 Pupuk Organik AnorganikPestisidaHerbisidaRhizobium 1 Pkt 700,000 700,000 Total Biaya per Hektar 1,550,000 Volume

2. Pengelolaan Produksi Melalui Teknologi Budidaya Jenuh Air BJA Kedelai

Sasaran pelaksanaan pengelolaan produksi spesifikasi lokasi kedelai tahun 2017 seluas 10.000 ha tersebar di 7 Provinsi, 14 Kabupaten. Untuk memfasilitasi pelaksanaan penerapan teknologi BJA kedelai, pemerintah memberikan bantuan berupa sarana produksi, dan pendampingan Petugas penyuluh Mantri tani maupun pendamping lainnya Tim Pendamping khusus dari IPB. Adapun satuan biaya per hektar penerapan teknologi budidaya jenuh air terlihat pada table dibawah berikut: Tabel 9 Pagu Satuan Biaya Penerapan Teknologi BJA Kedelai No Uraian Harga Satuan Rp Jumlah Rp 1 Benih 50 Kg 17,000 850,000 2 Pupuk Anorganik 200 Kg 2,025 405,000 3 Rhizobium 1 Pkt 150,000 150,000 4 PestisidaHerbisida 5 Ltr 125,000 625,000 5 Kapur Pertanian 1 Pkt 1,240,000 1,240,000 6 Pengelolaan Saluran 1 Pkt 1,000,000 1,000,000 4,270,000 Volume Total Biaya per Hektar Komponen sarana produksi yang diberikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dimasing masing daerah berdasarkan 24 rekomendasi teknis setempat spesifik lokasi. Apabila salah satu komponen dalam paket berlebih, dapat digunakan untuk komponen lain yang lebih dibutuhkan, dan apabila dana saprodi tidak tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD atau sumber- sumber lainnya. Untuk komponen pengelolaan saluran dapat dipergunakan untuk perbaikan pintu air yang terhubung langsung dengan saluran BJA.

3. Pembinaan Peningkatan Produktivitas Areal Tanam Kedelai Swadaya

Hamparan lahan yang biasa ditanami kedelai saat ini eksisting namun tidak mendapat bantuan penerapan teknologi spesifikasi lokasi dan teknologi BJA diharapkan dapat dikelola secara swadaya. Dalam areal swadaya ini dilakukan pengawalan dan pendampingan oleh petugas lapangan PPLPOPTPetugas Dinas Pertanian KabupatenKota. Luas areal tanam pengembangan kedelai secara swadaya yang direncanakan dilakukan pengawalan dan pendampingan seluas 558.226 ha. Dukungan pemerintah yang dapat diakses oleh petani berupa benih dan pupuk bersubsidi seluas 300.000 ha dan selebihnya seluas 258.226 ha dapat mengakses dukungan pembiayaan kredit dan sumber permodalan lainnya. 4. Penyiapan Kebijakan dan Regulasi, Penyusunan Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis, Sosialisasi, Pengelolaan Data dan Informasi. Kegiatan penyiapan kebijakan yang mendorong peningkatan produksi kedelai, dilaksanakan melalui pertemuan dan