Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta Kelompok taniGapoktan dalam program pengelolaan produksi

12 antara lain a perbaikan sistem perbenihan; b peraturan penetapan harga pembelian kedelai dan ubikayu petani; c peraturan jaminan pasar kedelai petani; d peraturan pengendalian impor kedelai; e peraturan penerapan tarif bea masuk impor kedelai dan ubikayu; f perbaikan sistem pembiayaan kedelai; g perbaikan pengelolaan mekanisasi pertanian; h penguatan sistem data, i penumbuhan investasi bidang budidaya kedelai skala luas; j penguatan petugas lapangan; k pembangunan sistem informasi agribisnis secara terpadu dari hulu on-farm dan hilir dalam meningkatkan pengawasan dan pelayanan pada masyarakat; l pengembangan teknologi agribisnis kedelai; m kegiatan pendukung lainnya yang dapat mendorong pencapaian sasaran produksi aneka kacang dan umbi.

C. Kebijakan

Kebijakan Kementerian Pertanian dalam pemenuhan kebutuhan komoditas aneka kacang dan umbi khusus untuk kedelai dalam negeri adalah dengan melakukan percepatan peningkatan produksi sebagai upaya pencapaian swasembada kedelai paling lambat tahun 2020. Pencapaian swasembada kedelai tersebut ditempuh secara terpadu dari mulai sub-sistem hulu pengelolaan sumber daya dan sarana produksi, on-farm pengelolaan budidaya dan sub sistem hilir pengelolaan pasca panen, pengolahan serta pemasaran hasil. Berkaitan dengan kegiatan kedelai di on-farm, Kementerian Pertanian 13 mengambil kebijakan bahwa Bantuan Pemerintah untuk pengembangan kedelai tahun 2017 diutamakan untuk Perluasan Areal Tanam PAT namun apabila kondisi di lapangan tidak memungkinkan maka dapat dilaksanakan pada lahan eksisting. Sedangkan untuk komoditas selain kedelai dapat dilakukan dengan optimalisasi pembinaan dan pendampingan untuk melakukan kemitraan dengan stake holders serta fasilitasi sumber permodalan dengan bunga rendah yang mudah diakses petani seperti KUR dan lainnya serta adanya dukungan dari APBD.