29
1. Anggaran Kegiatan Ditingkat Pusat
Pada Tahun Anggaran 2017 yang dialokasikan untuk kegiatan di tingkat pusat Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
sebesar Rp 15.668.183.000,- yang dialokasikan untuk kegiatan:
pembinaan, sosialisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pembelian peralatan kantor dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan.
2. Anggaran Kegiatan Ditingkat Provinsi Dekonsentrasi
Anggaran dekonsentrasi kegiatan pengelolaan budidaya aneka kacang dan umbi tahun 2017 di tingkat provinsi dialokasikan
sebesar Rp. 16.981.177.000,-. Anggaran tersebut digunakan
untuk memfasilitasi kegiatan aneka kacang dan umbi yang bersifat non fisik dan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
Provinsi sebasar Rp. 7.550.000.000,-.. Fokus kegiatan adalah
pembinaan diareal pertanaman Penerapan teknologi spesifikasi lokasi dan BJA kedelai serta komoditas aneka kacang dan umbi
serta kegiatan teknis lainnya. Selain untuk pembinaan, monitoring dan evaluasi, dana dekonsentrasi juga dialokasikan
untuk kegiatan tunda bayar kegiatan akabi Tahun Anggaran 2016 yang sudah dilaksanakan ditingkat lapangan namun
karena terkena penghematan anggaran, maka akan dibayarkan di tahun anggaran 2017 setelah dilakukan verifikasi oleh
inspektorat jenderal kementerian pertanian Itjen dan BPKP setempat. Adapun total anggaran untuk tunda bayar kegiatan
aneka kacang dan umbi sebesar Rp. 9.431.177.000,-. 3. Anggaran
Kegiatan Ditingkat
Kabupaten Tugas
Pembantuan
30
Anggaran tugas pembantuan tahun 2017 di tingkat Kabupaten
dialokasikan sebesar Rp. 361.225.000.000,-.
Anggaran tersebut digunakan untuk memfasilitasi kegiatan aneka kacang
dan umbi yang bersifat fisik dan non fisik yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tingkat Kabupatenkota. Fokus kegiatan
adalah bantuan pemerintah Banper berupa bantuan sarana produksi kedelai pada kegiatan penerapan teknologi spesifikasi
lokasi dan penerapan teknologi budidaya jenuh air, identifikasi calon lokasi CL sampai tingkat Desa, pembinaan, monitoring
dan evaluasi di areal tanam aneka kacang dan umbi.
Mengingat bantuan Pemerintah Pusat sangat terbatas untuk
pembelian saprodi
pelaksanaan Penerapan
Teknologi Spesifikasi Lokasi dan BJA kedelai, maka penyediaan saprodi lainnya bila diperlukan dan atau tidak
sesuai dengan rekomendasi setempat agar dapat disediakan secara swadana oleh anggota kelompok atau
berasal dari sumber lainnya.
Dana APBN dekonsentrasi dan tugas pembantuan hanya sebagai pemicustimulan sehingga diharapkan ada sharing dari
pemerintah daerah melalui dana APBD I, APBD II, swastastakeholders lainnya, serta dana dari masyarakat
dalam bentuk tenaga dan sarana lainnya. Petanikelompok tani diarahkan pula memanfaatkan fasilitas
pembiayaan pemerintah untuk mendapatkan kredit usaha antara lain melalui : KUR dan sumber dana lainnya sebagainya.