Tujuan Penelitian KEMAMPUAN MENDISKRIMINASI BUNYI BAHASA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI) DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.
13 menggunakan alat bantu dengar. Seseorang dikatakan kurang dengar
memiliki ketidakmampuan untuk mendengar sehingga tidak dapat mengembangkan, biasanya pada tingkat 35 sampai 69 Db ISO tetapi
tidak menghalangi untuk mengerti pembicaraan orang lain melalui pendengarannya sendiri tanpa atau menggunakan alat bantu dengar.
Hallahan dan Kauffman 1982:234 memberikan batasan tentang tunarungu ditinjau dari kehilangan kemampuan mendengarnya,
bahwa : Hearing impairment. A genetic term indicating a hearing disabiliti
that range insevety from mild to profound in includes the subsets deaf and hard of hearing. Deaf person in one whos hearing disability
precludes successful processing of linguistic information though audio, with or without a hearing aid, has residual hearing sufficient to enable
sucessful processing of linguistic information thought audition.
Tunarungu adalah istilah genetik yang menunjukkan cacat pendengaran yang berkisar dari ringan sampai berat sebagai akibat dari
tuli dan kesulitan mendengar. Orang tuli adalah orang yang tidak bisa mendengar yang menghalangi keberhasilan proses pengolahan
informasi linguistik melalui suara, dengan atau tanpa alat bantu mendengar, memiliki sisa pendengaran yang cukup untuk
memungkinkan keberhasilan mengolah informasi linguistik melalui suara.
Moh Amin mengemukakan bahwa anak tunarungu adalah mereka yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar
yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau
14 seluruh organ pendengaran yang mengakibatkan hambatan dalam
perkembanganya sehingga memerlukan bimbingan pendidikan khusus. 1991: 1.
Andreas Dwijosumarto dalam seminar ketunarunguan di Bandung 1988 mengemukakan bahwa tunarungu adalah suatu kehilangan
pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai perangsang, terutama indra pendengaran.
Dari beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa anak tunarungu adalah anak yang mengalami hambatan dalam mendengar
yang di sebabkan karena tidak berfungsinya sebagian atau keseluruhan alat pendengaran sehingga anak memerlukan bimbingan
dan pendidikan khusus agar dapat mengembangkan bahasa serta potensi yang dimiliki anak seoptimal mungkin.