Observasi Teknik Pengumpulan Data

39 membandingkan data hasil pengamatanobservasi kemampuan mendiskriminasi bunyi bahasa anak tunarunfu kelas VII SMPLB B Karnnamanohara dengan data hasil wawancara dengan guru serta isi dokumen yang berkaitan. Apabila tidak mengalami perbedaan yang signifikan maka data dinyatakan valid.

G. Analisis Data

Moleong dalam Kriyantono 2009:165 mendefinisikan analisis data sebagai proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Tahap analisis data memegang peran penting dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai faktor utama penilaian kualitas penelitian. Langkah-langkah analisis data kualitatif menurut Sugiyono 2006: 338-345 adalah sebagai berikut :

1. Reduksi data

Data yang diperoleh di lapangan perlu dirangkum, dipilih-pilih hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, disesuaikan dengan data kemampuan anak tunarungu dalam mendiskriminasi bunyi bahasa dan membuang yang tidak seseuai dengan rencana pelaksanaan penelitian. Data yang dikelompokkan memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, wawancara dan 40 dokumentasi mengenai hal dari kemampuan anak tunarungu dalam mendiskriminasi bunyi bahasa

2. Display Data

Dalam penelitian kuatitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian angka-angka secara singkat, bagan, dan tabel. Yang sering dilakukan untuk menyajikan data dalam penelitian kualtitatif adalah dengan angka yang bersifat naratif. Dalam penelitian ini penyajian data berupa tabel dan teks narasi.

3. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi

Dari data yang diperoleh diambil kesimpulan. Kesimpulan pada awalnya masih kabur dan meragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data kemampuan anak tunarungu dalam mendiskriminasi bunyi bahasa maka kesimpulan akan lebih baik. Dari hasil kesimpulan yang diperoleh harus sesuai dengan data yang diperoleh. Pemantapan kesimpulan yang dilakukan dengan melihat kembali pengelompokan data maupun display data, sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan penelitian didasarkan pada data observasi atau pengamatan dan data wawancara tentang kemampuan anak tunarungu dalam mendiskriminasi bunyi bahasa. Kesimpulan diperolah berdasarkan data yang telah dianalisis.

Dokumen yang terkait

Latihan bina persepsi bunyi dan irama meningkatkan kemampuan berbicara anak tuna rungu wicara kelas III SLB Negeri Sragen

0 3 59

PENGARUH PEMBELAJARAN BINA PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA TERHADAP PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN KOMUNIKASI ANAK Pengaruh pembelajaran Bina Persepsi Bunyi dan Irama terhadap perkembangan kemandirian komunikasi anak tuna rungu di SDLB B YPPLB Ngawi.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh pembelajaran Bina Persepsi Bunyi dan Irama terhadap perkembangan kemandirian komunikasi anak tuna rungu di SDLB B YPPLB Ngawi.

0 1 4

PENGARUH PEMBELAJARAN BINA PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA TERHADAP PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN KOMUNIKASI ANAK Pengaruh pembelajaran Bina Persepsi Bunyi dan Irama terhadap perkembangan kemandirian komunikasi anak tuna rungu di SDLB B YPPLB Ngawi.

0 1 18

PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI ) BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS III SDLB – B DI SLBN – B GARUT.

4 40 47

PENGEMBANGAN MEDIA CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI) BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SDLB-B DI SLB NEGERI METRO.

3 29 37

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI) PADA KELAS TAMAN 1 DI SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA.

0 6 110

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

1 2 16

PEMBELAJARAN BINA KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (BKPBI ) BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS III SDLB – B DI SLBN – B GARUT - repository UPI S PLB 1106657 Title

0 1 4

PEDAGOGIK: Komunikasi Efektif Pada Anak Tunarungu PROFESIONAL: Penerapan Pembelajaran Bunyi Bahasa Bagi Anak Tunarungu Penulis

0 1 179