Istilah dalam Permainan Rounders Lapangan Rounders Peraturan Permainan

Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur kepribadian yang kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat yang perlu dikembangkan, namun lebih, diantaranya adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainya seperti intelegensia emosional dan watak Rusli Lutan, 2000:6.

2.1.3 Permainan Rounders

Rounders adalah permainan bola kecil dengan teknik dasar yang hampir sama dengan permainan kasti yaitu melempar, menangkap, dan memukul ditambah dengan ketrampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola.

2.1.3.1 Istilah dalam Permainan Rounders

1 Ball : Bola yang dilemparkan pelambung salah, yaitu bola tidak berada di atas tempat untuk memukul. 2 Strike : Bola yang dilemparkan pelambung benar, yaitu bola yang dilemparkan meluncur di atas tempat pemukul antara lutut dan bahu pemukul. 3 Out : Bola yang dipukul jatuh di luar garis batas pelari. 4 Base : Tempat hinggap bagi seorang pemukul atau pelari. 5 Pitcher : Pelambung, dari regu jaga, bertugas melambungkan bola ke arah better. 6 Catcher : Penangkap bolapenjaga belakang dari regu jaga. 7 Home Base : Base tempat memukul bola. 8 Mengetik : Mematikan lawan dengan cara menyentuh bola. 9 Membakar : Mematikan lawan dengan memegang bola sebelum pemain sampai di base. 10 Home Run : Pemukul dengan pukulannya sendiri dapat kembali ke ruang bebas secara langsung.

2.1.3.2 Lapangan Rounders

Gambar 2.2 Lapangan Permainan Rounders sumber: Permainan Bola Kecil, 2012 KETERANGAN a : t em pat pit cher b : t em pat cat cher c : ruang t unggu a 15 15 15 15 15 9 m b d c

2.1.3.3 Peraturan Permainan

1 Pitcher adalah pemain yang bertugas melempar bola kepada pemukul. Bola harus dilemparkan dengan kuat, cepat dan tepat berada di atas home base. Untuk mendapatkan lemparan bola yang keras dan cepat, pitcher harus melemparkan bola dengan ayunan penuh. 2 Catcher adalah penangkap belakang yaitu salah seorang penjaga yang ditugaskan khusus menangkap bola di belakang home base. 3 Pemukul Ketentuan bagi pemukul batter pemukul harus berlari jika hasil pukulan pertama strike baik,Pukulan ketiga tidak kena tetapi wasit mengatakan strike baik. Pelari waktu lari menuju base dihalang-halangi oleh penjaga, maka pemukul bebas menuju base yang telah ditentukan oleh wasit. Jika pitcher sudah empat kali melambungkan bola salah dan tidak dipukul, maka pemukul dipersilahkan melakukan free walk. Bola baik strike meskipun dipukul kena atau tidak kena oleh pemukul, tidak dipukul oleh pemukul, dipukul salah outkeluar oleh si pemukul. Bola diangkap mati jika Bola hilang, bola sudah dipegang oleh pitcher dan siap dilemparkan kepada pemukul, bola out. Pada waktu bola mati, semua pelari tidak boleh meninggalkan base yang ditempati. Pelari dianggap mati jika pada waktu lari tidak menginjak base, melewati pelari yang ada di depannya, jika base yang dituju telah dibakar oleh penjaga mengganggu penjaga yang sedang menangkap bola. 3 Cara mematikan lawan yaitu dengan mengetik yaitu dengan menyentuhkan bola ke tubuh pemain pemukul sebelum dia mencapai base. Cara membakar yaitu dengan menginjakkan kaki pada base yang dituju pelari sambil memegang bola. 4 Cara bermain rounders dimainkan oleh 2 regu, dimana tiap regu terdiri atas 12 pemain dengan 6 pemain cadangan. Sebelum permainan dimulai, dilakukan undian. Regu yang memenangkan undian berhak memilih menjadi regu pemukul atau regu jaga. Pemukul diberi kesempatan memukul sebanyak 3 kali, jika pukulan pertama atau kedua baik, ia harus lari menuju base. Urutan memukul sesuai dengan normor yang telah ditentukan. Pemukul di belakangnya tidak boleh mendahului pemukul di depannya. Setiap base hanya boleh diisi oleh satu pemain saja. Setiap regu pemukul berpindah base, regu jaga boleh mematikan. 5 Cara mendapatkan angka yaitu setiap base yang dilewati pemain mendapat angka 1. Jika dibakar atau terkena tik tidak mendapat nilai pada base itu. Jika dapat kembali ke ruang tunggu dengan pukulan sendiri dan setiap base selamat maka akan mendapat angka 6. 2.1.4 Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Sekolah Lanjutan 2.1.4.1 Ukuran dan Bentuk Tubuh Anak Usia 12-20 Tahun Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo 1993:137, Ukuran badan untuk kedua jenis kelamin pada masa adolesensi adalah kecil, meskipun ada kecenderungan anak laki-laki sedikit lebih tinggi dan berat dibandingkan anak-anak perempuan. Sedangkan pada awal masa adolesensi anak-anak perempuan lebih tinggi dan lebih berat dari anak laki-laki sebagai awal dari kematangannya. Akan tetapi keadaan tersebut tidak terlali lama setelah perubahan yang cepat terjadi pada anak laki-laki pada masa adolesensi.Akhirnya anak laki-laki mengejar dan mengungguli tinggi dan berat badan anak perempuan, demikian pula ukuran- ukuran yang lain, seperti tinggi togok, panjang tungkai, lebar pundak, lebar pinggul, ukuran lengan dan sebagainya mengikuti pertumbuhan tinggi dan berat badan yang berlangsung secara cepat.

2.1.4.2 Perkembangan Aktivitas Motorik Kasar Gross Motor Ability

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GOBOSO UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KEBASEN KABUPATEN BANYUMASTAHUN 2015

0 63 160

PENGEMBANGAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN BOLA TEMBAK DALAM PELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 155

MODEL PENGEMBANGAN KID’S ATHLETIC’S MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BOLA BAKAR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

0 10 139

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN TIGA RING DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 LEKSONO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2012

4 112 146

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET EMPAT SASARAN TEMBAK BERGERAK DALAM PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUTABANJARNEGARA 2012 KABUPATEN BANJARNEGARA

1 53 128

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET DALAM PENJASORKES PADA SISWA SMP NEGERI 1 PATEAN KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 152

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN VOLTEN DALAM PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 2 PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

0 13 103

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS III SDN 2 TAMBAKREJO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL

0 5 120

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS III SDN 2 TAMBAKREJO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN HOCKEY KAYLAMI SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL PENJASORKES DI SMA N 1 LIMBANGAN TAHUN 2016 -

0 0 59