Pelaksanaan Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani

pelajarannya, dan tentang situasi di sekitarnya. Dalam setiap perasaan dan acuan nilai anak terdapat daya yang sangat kuat yang mengontrol perilaku individual. Kadang daya tersebut menghalangi terjadinya pembelajaran; di saat yang lain malah meningkatkannya Samsudin, 2008:30

2.1.2.2 Pelaksanaan Pendidikan Jasmani

Bagan di bawah ini menunjukan cakupan tujuan ideal pendidikan jasmani yang pelaksanaanya dilandaskan pada pendekatan pengajaran yang berorientasi pada taraf perkembangan dan pertumbuhan anak. Gambar 2.1 Pelaksanaan Penjas Sumber: Strategi Belajar Mengajar Penjas, 2000 Pendidikan Jasm ani Prakt ik pengajaran berorient asi pada karakt erist ik perkem bangan dan psikom ot or Persept ual M ot orik Kesegaran jasm ani Kognit if Af ekt if Penget ahuan t ent ang penjas, olahraga dan kesehat an Penalaran pembuat an keput usan Int elegensia em osional w at ak Konse p Diri Pengembangan domain psikomotor yang mencakup aspek kesegaran jasmani dan perkembangan perseptual-motorik menegaskan bahwa upaya pendidikan jasmani berlangsung melalui gerak atau aktifitas jasmani sebagai perantara untuk tujuan yang bersifat mendidik, dan sekaligus untuk tujuan yang bersifat pembentukan serta pembinaan keterampilan itu sendiri. Kesegaran jasmani merupakan sebuah topik penting dari domain psikomotor yang bertumpu pada perkembangan kemampuan biologik organ tubuh. Konsentrasinya lebih banyak pada persoalan peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah sistem misalnya, sistem peredaran darah dan sistem pernafasan, sistem metabolisme Rusli Lutan, 2000:4. Perkembangan perseptual-motorik terjadi melalui proses kemampuan seseorang untuk meneerima rangsang dari luar dan rangsang itu kemudian diolah dan diprogram sampai kemudian tercipta respons berupa aksi yang selaras dengan rangsang. Dampak langsung dari aktifitas jasmani yang merangsang kemampuan dan kecepatan proses persepsi dan aksi itu adalah perkembangan kepekaaan sistem saraf. Rusli Lutan, 2000:5. Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Aspek kognitif dalam pendidikan jasmani tidak saja menyangkut pengusaan pengetahuan yang berkaitan dengan landasan ilmiah pendidikan jasmani dan olahraga serta kegiatan pengisisan waktu luang, sama halnya pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan Rusli Lutan, 2000:5. Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur kepribadian yang kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat yang perlu dikembangkan, namun lebih, diantaranya adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainya seperti intelegensia emosional dan watak Rusli Lutan, 2000:6.

2.1.3 Permainan Rounders

Rounders adalah permainan bola kecil dengan teknik dasar yang hampir sama dengan permainan kasti yaitu melempar, menangkap, dan memukul ditambah dengan ketrampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola.

2.1.3.1 Istilah dalam Permainan Rounders

1 Ball : Bola yang dilemparkan pelambung salah, yaitu bola tidak berada di atas tempat untuk memukul. 2 Strike : Bola yang dilemparkan pelambung benar, yaitu bola yang dilemparkan meluncur di atas tempat pemukul antara lutut dan bahu pemukul. 3 Out : Bola yang dipukul jatuh di luar garis batas pelari. 4 Base : Tempat hinggap bagi seorang pemukul atau pelari. 5 Pitcher : Pelambung, dari regu jaga, bertugas melambungkan bola ke arah better. 6 Catcher : Penangkap bolapenjaga belakang dari regu jaga. 7 Home Base : Base tempat memukul bola.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GOBOSO UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KEBASEN KABUPATEN BANYUMASTAHUN 2015

0 63 160

PENGEMBANGAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN BOLA TEMBAK DALAM PELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 155

MODEL PENGEMBANGAN KID’S ATHLETIC’S MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BOLA BAKAR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

0 10 139

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN TIGA RING DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 LEKSONO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2012

4 112 146

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET EMPAT SASARAN TEMBAK BERGERAK DALAM PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUTABANJARNEGARA 2012 KABUPATEN BANJARNEGARA

1 53 128

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET DALAM PENJASORKES PADA SISWA SMP NEGERI 1 PATEAN KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 152

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN VOLTEN DALAM PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 2 PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

0 13 103

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS III SDN 2 TAMBAKREJO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL

0 5 120

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS III SDN 2 TAMBAKREJO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN HOCKEY KAYLAMI SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL PENJASORKES DI SMA N 1 LIMBANGAN TAHUN 2016 -

0 0 59