Rangkaian aksi Kualitas gerak Prinsip gerak

2 Kemampuan non lokomotor, dilakukan di tempat tanpa ada ruang gerak yang memadai, contoh mendorong, menarik, dll. 3 Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan kemampuan tangan dan kaki. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif antara lain melempar, memulkul, menendang dan memukul.

2.1.5.2 Konsep Gerak

Konsep gerak dalam pendidikan jasmani dapat berupa sebuah label atau nama suatu kelompok respon gerak, seperti menangkap, melempar, menunjuk pada pola gerak tertentu yang biasanya ditemui pada softball, kasti, basket, atletik dan sebagainya. Untuk mengenal label atau nama ini siswa akan dihadapkan pada keharusan memahami ciri, jenis, serta syarat yang harus dipenuhi agar gerak itu layak disebut sesuatu Samsudin, 2008:27. Konsep gerak dalam pendidikan jasmani.

2.1.5.2.1 Rangkaian aksi

Rangkaian aksi merupakan kategori atau penjenisan gerakan secara luas yang mencakup respons khusus yang beragam. Istilah seperti keseimbangan berpindah tempat, memukul, menerima atau berputar adalah rangkaian aksi yang bersifat konsep, sebab aksinya dapat dilakukan dalam banyak cara dan dalam situasi yang berbeda. Seorang anak akan dapat membuat keseimbangan pada satu kaki, dua kaki, kedua tangan, atau kepala dan kedua lengan. Seorang anak dapat berpindah tempat dengan berlari, melompat, merangkak, atau mengguling dan berputar dengan menggunakan bagian tubuh yang berbeda 2008:27.

2.1.5.2.2 Kualitas gerak

Untuk melihat respons gerak adalah dengan mengorganisasikan ke dalam kualitas gerak yang ditunjukannya. Kualitas gerak merupakan kelompok respons yang mengandung kualitas tertentu dilihat dari beberapa aspek, seperti aspek ruang, aspek usaha, aspek keterhubungan. Aspek usaha menunjukan adanya kualitas waktu, bobot, ruang, dan aliran. Sedangkan aspek keterhubungan menggambarkan hadirnya kesesuaian, kerja sama, dan keterkaitan. Konsep kualitas gerak tadi berasal dari rumusan deskripsi analisis sistem gerak dari Rudolf Laban yang melihat bahwa pada dasarnya gerakan selalu berkisar di antara ketiga kualitas di atas. Dengan konsep kualitas, guru akan melihat bahwa siswa dapat melakukan gerak yang lambat, cepat, tiba-tiba atau diatur berkelanjutanmengikuti ketinggian, arah dan bidang tertentu Samsudin, 2008:28.

2.1.5.2.3 Prinsip gerak

Prinsip gerak adalah pengelompokan konsep secara meluas yang memasukan prinsip-prinsip yang mengatur efisiensi dan efektivitas gerak. Gagasan tentang 1 hubungan antara pemindahan berat atau gerak lanjut dan penghasil daya, dan 2 pengaruh putaran cepat pada sudut naik suatu benda, juga ide yang dikaitkan dengan keseimbangan dan stabilitas, semuanya merupakan prinsip gerak yang menjadi isi utama dari pembelajaran ini, siswa akan belajar prinsip-prinsip mekanika gerak secara dini, yang berhubungan dengan titik berat badan serta sumber-sumber daya dan hukuman-hukuman yang menunjang dan sekaligus membatasinya.

2.1.5.2.4 Strategi gerak

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SEPAK BOLA GOBOSO UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KEBASEN KABUPATEN BANYUMASTAHUN 2015

0 63 160

PENGEMBANGAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN BOLA TEMBAK DALAM PELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 155

MODEL PENGEMBANGAN KID’S ATHLETIC’S MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BOLA BAKAR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

0 10 139

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN TIGA RING DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 LEKSONO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2012

4 112 146

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET EMPAT SASARAN TEMBAK BERGERAK DALAM PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUTABANJARNEGARA 2012 KABUPATEN BANJARNEGARA

1 53 128

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET DALAM PENJASORKES PADA SISWA SMP NEGERI 1 PATEAN KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 152

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN VOLTEN DALAM PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 2 PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

0 13 103

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS III SDN 2 TAMBAKREJO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL

0 5 120

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS III SDN 2 TAMBAKREJO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN HOCKEY KAYLAMI SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL PENJASORKES DI SMA N 1 LIMBANGAN TAHUN 2016 -

0 0 59