masih juga masih kurang yaitu pengetahuan tentang teknik-teknik dasar permainan “Tembak Kaleng”.
4.1.5 Revisi Pertama Produk Modifikasi “Tembak Kaleng”
Revisi pertama terhadap draf produk awal modifikasi permainan “Tembak Kaleng” dilakukan berdasarkan penilaian ahli dan hasil pengamatan lapangan saat
uji coba lapangan skala kecil. Perubahan produk modifikasi permainan “Tembak Kaleng” berdasarkan saran dari ahli pendidikan jasmani dan ahli pembelajaran
penjasorkes Sekolah Menengah Pertama pada draf produk awal modifikasi permainan dilakukan sebagai berikut:
1 Base Plate diletakkan di masing-masing Base dengan tujuan agar pelari tidak berlari sembarangan, selain itu mempermudah wasit dalam mengambil
keputusan antara save atau out. 2 Bola yang digunakan dianggap terlalu kecil sehingga siswa merasa kesulitan
untuk menangkap bola tersebut. Sedangkan dari dosen pembimbing memberikan saran untuk tidak mengganti bola dengan pertimbangan bola
yang memiliki spesifikasi seperti bola tonis dengan ukuran yang agak lebih besar sulit untuk diperoleh. Sehingga diputuskan untuk tidak mengganti bola
yang sudah dipakai dalam uji coba skala kecil yaitu menggunakan bola tonis.
4.1.6 Uji Coba Lapangan Skala Besar
Setelah dilakukan revisi pertama terhadap produk modifikasi permainan ”Tembak Kaleng” berdasarkan evaluasi ahli dan uji coba lapangan skala kecil
selanjutnya dilakukan uji coba lapangan terhadap produk modifikasi permainan
“Tembak Kaleng” yang dihasilkan dengan menggunakan sampel 34 siswa. Data yang dikumpulkan dalam uji coba lapangan ini sama dengan data saat uji coba
lapangan skala kecil, yaitu data hasil penilaian aspek psikomotorik, kognitif dan afektif siswa dengan kuesioner.
Secara umum tanggapan siswa kelompok uji coba lapangan terhadap
produk pembelajaran modifikasi permainan “Tembak kaleng” sudah “baik”
dengan bobot persentase skor 90,39. Jika ditinjau dari tiap-tiap aspek penilaian siswa terhadap penggunaan produk pembelajaran modifikasi permainan “Tembak
Kaleng” tersebut diperoleh gambaran bahwa pada aspek psikomotor yang diukur dengan 10 pertanyaan hanya ada 1 item yang dalam kategori cukup yaitu nomor 7
tentang kemudahan untuk memperoleh angka poin sedangkan item yang lain sudah baik dan sangat baik. Aspek kognitif yang diukur dengan 10 pertanyaan
semuanya sudah dalam kategori baik dan sangat baik sedangkan aspek afektif yang diukur dengan 10 pertanyaan hanya ada 1 item yang dalam kategori cukup
yaitu nomor 8 tentang apakah seorng pemain tidak boleh menentang keputusan wasit sedangkan item yang lain sudah baik dan sangat baik.
Gambar 4.3. Grafik Rekapitulasi Persentase Jawaban Kuisioner Siswa Skala besar
20 40
60 80
100
psikom ot or kognit if
afekt if Cukup Baik
Baik Sangat baik
Berdasarkan hasil uji coba lapangan tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa secara umum produk modifikasi permainan “Tembak Kaleng” dapat
mengembangkan aspek psikomotor, kognitif dan afektif siswa dalam pembelajaran permainan bola kecil pada siswa kelas VIII SMP N 2 Patebon
Kabupaten Kendal.
4.1.7 Revisi Produk Akhir Modifikasi “Tembak Kaleng”