Sasaran dan Arah Pembangunan Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing- masing. Bahkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa ini memberikan watak dan identitas religius bagi masyarakat dan budaya Indonesia. Watak dan identitas ini dilembagakan dan dilestarikan dalam tatanan hidup kebangsaan dan kenegaraan, dengan menjadikan dasar negara Pancasila dan asas Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar kenegaraan, sebagai termaktub dalam Pembukaan UUD 1945: Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.... negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 15 Kemudian diperjelas dalam Penjelasan UUD 1945, yaitu:  Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat 16 .  Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur 17 . Sedangkan, landasan konstitusional UUD 1945, terutama pasal 29 yang terdapat 2 ayat, yaitu: 1Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. 18

2.5.2 Sasaran dan Arah Pembangunan Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Sasaran Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esaialah terciptanya suasana kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang penuh keimanan dan ketaqwaan, penuh kerukunan 15 Ibid. 16 Darji Darmodiharjo, dkk, Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, 1994, hlm. 194. 17 Ibid. 18 Abu ‘Amar, loc. cit., hlm. 100. 13 yang dinamis antara umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa secara bersama-sama makin memperkuat landasan spiritual, moral, dan etik bagi pembagunan nasional, yang tercermin dalam suasana kehidupan yang harmonis, serta dalam kukuhya persatuan dan kesatuan bangsa selaras dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila. Berdasarkan essensi nilai dalam sasaran ini, dijabarkan berbagai sasaran pokok sebagai berikut. 1. Atas dasar keimanan dan ketaqwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa, maka kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah selaras dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila. 2. Kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin dikembangkan sehingga terbina kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kualitas kerukunan antar dan antara umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam usaha memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan aural untuk bersama-sama membangun masyarakat. 3. Dengan semakin meningkat dan meluasnya pembangunan, maka kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus makin diamalkan baik di dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan social kemasyarakatan. 4. D i u s a h a k a n s u p a y a t e r u s b e r t a m b a h s a r a n a y a n g d i p e d u k a n b a g i pengembangan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, termasuk sarana pendidikan agama pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan termasuk prasekolah, yang pelaksanaanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Melanjutkan usaha untuk terus meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masyarakat. 6. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak merupakan agama. Pembinaan terhadap kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan agar tidak mengarah kepada pembentukan agama baru. 7. Untuk mengefektifkan pengambilan langkah yang perlu agar pdaksanaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa benar-benar sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa inerturtit dasar kernanusiaart yang adil dan beradab. Hakikat kualitas MIS Masyarakat Indonesia Seutuhnya lebih diutamakan mengenai kualitas iman dan ketaqwaan sebagai essensi kesadaran moral-spiritual keagamaan yang menjadi pedoman dan kendali pribadi manusia 14 menegakkan kebenaran dan keadilan, atau melaksanakan amanat dan kewajiban hidup pribadi, sosial- budaya, nasional dan internasional kemanusiaan. 2.6 Pembangunan Nasional Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2.6.1 Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa “ Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah d a r a h I n d o n e s i a d a n u n t u k m em a j u k a n k e s e j a h t e r a a n u m um , mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ......” 19 . Kesejahteraan umum dan kecerdasan bangsa adalah wujud harkat - martabat bangsa, bahkan harkat dan martabat pribadi manusia. Kesadaran harkat-martabat bangsa, mengembangkan kebanggaan nasional menjadi motivasi kemandirian dan keunggulan. Sedangkan, dalam UUD 1945 terdapat 2 pasal yang menjelaskan mengenai hal tersebut, yaitu: 1. Pasal 31, yang berbunyi: 1 Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan 2 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 3 Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, diatur dengan undang-undang. 4 Negara memproitaskan anggaranpendidiakn sekurang-kurangnya 20 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. 5 Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. 20 2. Pasal 32, yang berbunyi: 1 Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. 19 Ibid., hlm. 87. 20 Ibid., hlm. 100-101. 15 2 Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Tujuan dan essensi nilai mendasar dalam pasal-pasal tersebut adalah: 1. Sebagai upaya melembaga mewujudkan bangsa yang cerdas berbudi dan berilmu pengetahuan. 2. Sebagai satu sistem pendidikan nasional, termasuk sistem pengembangan iptek canggih. 3. Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buall usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. 21 Kebudayaan lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

2.6.2 Sasaran Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi