2 Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Tujuan dan essensi nilai mendasar dalam pasal-pasal tersebut adalah: 1. Sebagai upaya melembaga mewujudkan bangsa yang cerdas berbudi dan
berilmu pengetahuan. 2. Sebagai satu sistem pendidikan nasional, termasuk sistem pengembangan
iptek canggih. 3. Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buall usaha
budinya rakyat Indonesia seluruhnya.
21
Kebudayaan lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa.
Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang
dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
2.6.2 Sasaran Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sasaran Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yaitu tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan peradaban, serta ketangguhan dan daya s a i n g b a n g s a y a n g d i p e r l u k a n u n t u k m e m a c u
p e m b a n g u n a n y a n g berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri serta sejahtera, yang dilandasi nilai-
nilai spiritual, moral, dan etik didasarkan nilai luhur budaya bangsa serta nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.7 Pembangunan Nasional Bidang Hukum
Berdasarkan pandangan hidup filsafat hidup dan dasar negara filsafat negara Pancasila, maka landasan moral kebangsaan dan kenegaraan Indonesia ialah
filsafat Pancasila. Dalam tata kenegaraan maka Pancasila diakui sebagai ideologi negara dan ideologi nasional. Fungsi utama dasar negara dan ideologi nasional ialah
sebagai norma-dasar Grundnorm, yakni sebagai asas normatif yang dalam
pelaksanaannya melalui tegaknya kaidah-kaidah hukum dan keadilan bagi semua manusia dan warga negara.
2.7.1 Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Hukum
Landasan-landasan pembangunan dalam bidang penegakan hukum, di antaranya: 1. Landasan Idiil-Filosofis, yakni nilai filsafat Pancasila terutama sila Ketuhanan
21 Ibid. hlm. 101. 16
Yang Maha Esa dan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kedua sila ini
merupakan jiwa, sumber, dan landasan kesadaran moral pribadi manusia;
kesadaran moral ini pada hakekatnya ialah wu
,
jud kesadaran hukum. 2. Landasan Konstitusional, berdasarkan UUD Negara 1945 terutama Penjelasan
UUD 1945. Negara RI berdasarkan UUD 1945 ialah negara hukum sebagaimana dimaksud Penjelasan UUD 1945:
Sistem pemerintahan negara yang ditegakkan dalam Undang-Undang Dasar ialah:
1. Negara Indonesia berdasar atas hukum rechtsstaat, tidak berdasar atas kekuasaan belaka machtsstaat.
2. Pemetintahan berdasar atas sistem konstitusi hukum dasar, tidak bcrifat absolutisine. kekuasaan yang tidak terbatas.
22
Ketentuan hukum dasar konstitusi, UUD ini menunjukkan bagaimana tinggi dan kuatnya kedudukan hukum dan konstitusi dalam tata kenegaraan
Indonesia berdasarkan UUD 1945. Ketentuan tersebut mengandung makna bahwa hukum dan UUD 1945 negara ialah norma dan kekuasaan tertinggi dalam
tata negara. 2.7.2 Sasaran dan Arah Pembangunan Bidang Hukum
Sasaran Bidang Hukum adalah terbentuk dan berfungsinya sistem hukum nasional yang mantap, bersumberkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, dengan memperhatikan kemajemukan tatanan hukum yang berlaku, yang mampu menjamin kepastian, ketertiban, penegakan, dan perlindungan hukum
yang berintikan keadilan dan kebenaran, serta mampu mengamankan dan mendukung pembangunan nasional, yang didukung oleh aparatur hukum, sarana,
dan prasarana yang memadai serta masyarakat yang sadar dan taat hukum. Arah Pembangunan Bidang Hukum, yaitu dalam rangka memantapkan
sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pembangunan hukum diarahkan untuk menghasilkan produk
hukum nasional yang mampu mengatur tugas umum pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan nasional, didukung oleh aparatur hukum yang
bersih, berwibawa, penuh pengabdian, sadar dan taat hukum, mempunyai rasa keadilan sesuai dengan kemanusiaan, serta yang profesional, efisien dan
efektif, d i l e n g k a p i s a r a n a d a n p r a s a r a n a h u k u m y a n g m e m a d a i s e r t a mengembangkan masyarakat yang sadar dan taat hukum. Penyusunan dan perencanaan
hukum nasional harus dilakukan secara terpanuhi dalam sistem hukum nasional.
22 Darji Darmodiharjo, op. cit., hlm. 204. 17
2.8 Pembangunan Nasional Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan, Komunikasi, dan Media Massa