Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilaksanakan merata di seluruh tanah air dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat, tetapi untuk seluruh masyarakat, serta harus benar-benar dapat dirasakan seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial, yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah atau kepuasan batiniah, melainkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara kemajuan lahir dan kebahagiaan basin. Pembangunan harus merata di seluruh Indonesia dan bukan hanya untuk suatu golongan atau untuk sebagian masyarakat saja, akan tetapi untuk seluruh masyarakat, sehingga benar-benar dapat dirasakan sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial sesuai dengan tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia terdiri atas kelompok masyarakat besar ataupun kecil, setiap keluarga terdiri dari karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tujuan akhir membangun bangsa dan negara adalah untuk membangun manusia yang berakhlak Pancasila dan mampu mewujudkan cita-cita negara berdasarkan UUD 1945. Artinya, manusia Indonesia yang memiliki moral dan akhlak, serta menghayati nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sekaligus membangun negara berdasarkan UUD 1945.

2.2 Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional

Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakatuh, berbangsa, dan ,bernegara, bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan nasional. Hal ini sebagai perwujudan praksis dalam meningkatkan harkat dan martabatnya. Tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang rinciannya, adalah sebagai berikut : melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia 3 , hal ini dalam kapasitasnya tujuan negara hukum formal. Adapun rumusan memajukan kesejahteraan unium mencerdaskan kehidupan bangsa 4 , hal ini dalam pengertian negara hukum material, yang secara keseluruhan sebagai manifestasi tujuan khusus atau nasional. Selain tujuan nasional, ada juga tujuan internasional tujuan umum 3 Abu ‘ Amar, Belajar Praktis Kewarganegaraan Untuk SMPMTs, SMAMA, dan Umum, 2008, hlm. 87. 4 Ibid. 4 ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kenierdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial 5 . Hal ini diwujudkan dalam tata pergaulan masyarakir internasional. Kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai sila Pancasila. Hal ini sebagai konsekuensi asas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional karena hakikat nilai sila-sila Pancasila mendasarkan diri pada dasar ontologis manusia sebagai subjek pendukung pokok negara. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional, seluruh warganya harus dikembalikan pada dasar-dasar hakikat manusia sebagai monopluralis. Unsur-unsur hakikat manusia monopluralis meliputi susunan kodrat manusia, rohani jiwa dan raga, sifat kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 6 Oleh karena itu, pembangunan nasional sebagai upaya praksis untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pembangunan haruslah mendasar kan pada paradigma hakikat manusia monopluralis tersebut. Paradigma pembangunan bangsa dan negara harus dalam suasana baru sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, tetapi tetap berada di dalam nilai-nilai dasar Pancasila, yaitu nilai-nilai keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab karena manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan mempunyai hak dasar yang sama, tidak dibedakan dengan keturunan, warna kulit, suku bangsa dan penggolongan lainnya. Pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi jiwa dan raga, baik aspek individual maupun aspek sosial dan religiusnya. 7 Atas dasar ini, pembangunan harus mengembangkan harkat dan martabat manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia pembangunan meliputi bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan keamanan, dan lain-lain.

2.3 Pembangunan Nasional dalam Bidang Ekonomi