tangga yang konsumsi rutin rata-rata per bulannya Rp. 600.000 hingga Rp. 1.000.000 sebanyak 30 persen. Rumah tangga yang menghabiskan konsumsi rutin
rata-rata per bulan Rp 1.000.001 hingga Rp. 1.500.000 sebanyak 22 persen dan rumah tangga dengan konsumsi rutin rata-rata Rp. 1.500.001 hingga Rp.
2.000.000 per bulan sebanyak 14 persen. Terakhir rumah tangga yang menghabiskan konsumsi rutin rata-rata per bulannya lebih dari Rp. 2.000.000
sebanyak 16 persen Gambar 7a.
Sementara itu
rumah tangga dengan tabungan rata-rata per bulan kurang dari Rp. 300.000 sebanyak 40 persen. Rumah tangga yang tabungan per bulannya
Rp. 400.000 hingga Rp. 700.000 sebanyak 34 persen. Rumah tangga yang memiliki tabungan rata-rata per bulan sebesar Rp. 700.001 hingga Rp. 1.100.000
sebanyak 16 persen, dan untuk rumah tangga yang tabungannya lebih dari Rp. 1.100.000 per bulan sebanyak 10 persen dari total 50 rumah tangga Gambar 7b.
a b
Gambar 7. Persentase Rumah Tangga dalam Permintaan Kredit Sepeda Motor Berdasarkan Konsumsi Rutin Rata-rata Per Bulan dan Tabungan
Rata-rata Per Bulan
Kurang dari Rp. 600.000 Rp. 600.000- R p.1.000.000
Rp. 1.000.001-R p. 1.500.000 Rp. 1.500.001- Rp. 2.000.000
Lebih dari Rp. 2.000.000
Konsumsi Rutin Ra ta -rata Perbulan
18.00
30.00 22.00
14.00 16.00
Kurang dari Rp. 400.000 Rp. 400.000-Rp. 700.000
Rp. 700.001-Rp. 1.100.000 Lebih dari Rp. 1.100.000
Ta bungan Ra ta -ra ta Pe rbula n
40.00 34.00
16.00 10.00
Konsumsi lain yang tidak termasuk ke dalam konsumsi rutin rata-rata per bulan juga menjadi variabel dalam penelitian ini, konsumsi lain yang dimaksud
adalah konsumsi untuk kebutuhan lain diluar kebutuhan rutin rumah tangga, seperti pembayaran angsuran kredit, kebutuhan telepon seluler, kebutuhan
investasi, dan kebutuhan tidak terduga lainnya yang akan memberikan kepuasan tertinggi bagi responden. Variabel konsumsi lain ini disebut sebagai konsumsi
tidak rutin rata-rata. Rumah tangga dengan konsumsi tidak rutin rata-rata per bulannya kurang dari Rp. 600.000 sebanyak 40 persen. Rumah tangga dengan
konsumsi tidak rutin rata-ratanya Rp. 600.000 hingga Rp. 1.000.000 sebanyak 30 persen. Sedangkan rumah tangga yang konsumsi tidak rutin rata-rata per bulannya
sebesar Rp. 1.000.001 hingga Rp. 1.500.000 sebanyak 16 persen. Terakhir, rumah tangga dengan konsumsi tidak rutin rata-rata lebih dari Rp. 1.500.000 sebanyak 12
persen Gambar 8a. Penelitian ini juga memasukan variabel pendidikan, dimana responden
yang mewakili rumah tangga memiliki pendidikan antara Sekolah Dasar SD hingga Strata Tiga S3. Rumah tangga yang berpendidikan SD sebanyak 4 persen
dan yang berpendidikan Sekolah Menengah Pertama SMP sebanyak 6 persen. Rumah tangga yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas SMA sebanyak 40
persen. Sedang rumah tangga yang berpendidikan diploma dan Strata Satu S1 sebanyak 44 persen. Rumah tangga yang berpendidikan Strata Dua S2 dan Strata
Tiga S3 sebanyak 6 persen Gambar 8b. Nilai tengah variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari variabel yang
bersifat diskrit dan variabel boneka terdapat pada Tabel 4. Variabel yang bersifat
Kurang dari Rp. 600.000 Rp. 600.000-Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.001-Rp. 1.500.000 Lebih dari Rp. 1.500.000
Konsumsi Tidak Rutin Ra ta-rata Perbulan
40.00 32.00
16.00 12.00