4. Cost of Fund yaitu hasil murni suku bunga dengan mempertimbangkan
asset dana yang bisa dipinjamkan.
2.2. Bank dan Perusahaan Pembiayaan
Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, dijelaskan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lain dalam bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat. Perbankan Indonesia menganut dual banking system, yaitu mengenal bank umum konvensional dan bank umum syariah. Bank umum yang
konvensional mengenal suku bunga dalam kegiatan operasionalnya. Bank umum syariah sendiri adalah bank yang dijalankan dengan sistem Islam, sehingga
mengharamkan suku bunga dalam kegiatan operasional mereka. Bank menghimpun dana dari masyarakat dengan memberikan persentase tertentu dalam
bentuk suku bunga yang dihitung berdasarkan jumlah dana yang mereka simpan, dan kemudian ditambahkan ke dalam dana mereka. Suku bunga juga diberlakukan
oleh bank untuk semua pinjaman dana yang dilakukan oleh masyarakat dalam bentuk persentase tertentu yang ditambahkan ke dalam dana yang pinjam oleh
masyarakat dan harus dibayarkan oleh masyarakat dalam periode waktu yang disepakati dengan pihak bank.
Mishkin 2001 menjelaskan perusahaan pembiayaan atau multifinance dalam memperoleh dana, dilakukan dengan menerbitkan surat berharga saham
dan obligasi atau meminjam dari bank, dan digunakan dalam proses memberikan
pinjaman sering dalam jumlah kecil untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan bisnis. Ada tiga tipe dari perusahaan pembiayaan, yaitu 1 sales finance
companies yang dimiliki oleh perusahaan ritel atau manufaktur dan memberikan pinjaman kepada konsumen untuk membeli barang dari perusahaan tersebut, 2
costumer finance company memberikan pinjaman kepada konsumen untuk membeli barang seperti furniture atau alat-alat rumah, untuk meningkatkan
kegunaan rumah, atau untuk membantu membiayai pinjaman kecil, dan 3 business finance companies menyediakan kredit dalam bentuk khusus untuk
bisnis dengan membuat pinjaman. Perusahaan pembiayaan berbeda dengan bank dalam penghimpunan dana,
bank menghimpun dana dari masyarakat sedangkan perusahaan pembiayaan mendapatkan dana dari penerbitan obligasi atau pinjaman dari bank sebelum
disalurkan ke konsumen. Perusahaan pembiayaan dapat dikatakan adalah pihak kedua sebelum menyalurkan kredit dari bank ke masyarakat. Dalam hal ini
perusahaan pembiayaan sebagai debitur dan bank sebagai kreditur, kemudian perusahaan pembiayaan menjadi kreditur saat menyalurkan kredit kepada
konsumen. Perusahaan pembiayaan mendapatkan dana dari bank mencapai 68,88 persen pada april 2005 Bank Indonesia, 2005.
Tabel 1. Sumber Pendanaan Perusahaan Pembiayaan miliaran Rupiah
Sumber Dana 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Apr-2005
Obligasi 555 843 749 1.677
4.033 8.861
10.828 Subdebt
1.438 1.710 2.210 1.975 1.933 2.758 2.235 Pinjaman
bank 19.282 18.876 21.150 18.800 21.553 39.421 42.229 Pinjaman
lainnya 5.962 10.720
7.779 7.611 5.764 5.080 6.017 Sumber : Bank Indonesia dalam Dewi 2005
Perusahaan pembiayaan mendapatkan keuntungan dari perbedaaan atau marjin suku bunga, antara suku bunga pinjaman bank dan suku bunga
pembiayaan perusahaan. Di Indonesia perusahaan pembiayaan tergolong baru dibandingkan negara maju, namun industri ini menunjukan perkembangan yang
pesat Dewi, 2005. Perusahaan pembiayaan berdiri pada tahun 1974 dengan dilandasi oleh surat Keputusan Bersama SKB tiga menteri Menteri Keuangan,
Menteri Industri dan Menteri Perdagangan, pada tahun 1988 melalui surat Keputusan Presiden Keppres No. 611998, yang ditindaklanjuti dengan SK
Menteri Keuangan No. 1251KMK.0131988, jenis bisnis pembiayaan diperluas menjadi leasing sewa guna usaha, factoring anjak piutang, costumer finance
pembiayaan konsumen, modal ventura dan kartu kredit.
2.3. Pengertian Kredit