Penawaran dan Permintaan Kredit

dimana P Y=1 │X sebagai peluang yang terjadi yang diberikan oleh nilai X, atau variabel penjelas dan Zi merupakan standar normal variable, yang ditunjukan oleh Z ~ N0, σ 2 . Jika F adalah standard normal CDF, maka dapat dituliskan dalam konteks 2 2 1 2 Ii Z F dz e π − −∞ = ∫ 2 1+ 2Xi 2 1 2 Z dz e β β π − −∞ = ∫ 7 Sejak P memperlihatkan peluang yang akan terjadi, dalam hal ini peluang untuk memiliki rumah, ukuran dari area dari kurva standard normal dari - ∞ hingga I i . Maka dapat diketahui informasi pada I i , yaitu pada β1 dan β2, dengan inverse dari persamaan 6 untuk memperoleh 1 1 Ii F Ii F Pi − − = = 1 2 Xi β β = + 8 dimana F -1 adalah inverse dari normal CDF.

2.6. Penawaran dan Permintaan Kredit

Penawaran dan permintaan kredit dapat dijelaskan melalui gambar dan model. Pada sumbu tegak menggambarkan harga dari kredit yaitu suku bunga, Boediono 1985 menjelaskan bahwa suku bunga merupakan biaya dari memegang uang khususnya merupakan biaya imbangan. Sehingga dalam grafik, sumbu tegak menggambarkan suku bunga dalam persen dan sumbu datar menggambarkan kuantitas kredit dalam mata uang berlaku. Kuantitas Kredit L Suku Bunga Kredit r Keseimbangan penawaran dan permintaan kredit terjadi pada titik E, dimana penawaran sebesar S c dan permintaan sebesar D c . Dengan suku bunga sebesar r persen dan kredit sebesar L unit mata uang Gambar 3. S c r E D c L Gambar 3. Keseimbangan Penawaran dan Permintaaan Kredit Rahmawati 2005 menyatakan penurunan kredit akibat faktor-faktor permintaaan merupakan sesuatu yang terjadi ketika perekonomian suatu bangsa mengalami kelesuan resesi. Dari sisi makro perusahaan, masalah struktural seperti penyesuaian untuk mengurangi rasio utang terhadap modal debt-equity ratio yang meningkat akibat krisis merupakan penyebab turunnya permintaan kredit. Adanya ketidakpastian uncertain dan iklim berusaha business confidence yang rendah juga merupakan penyebab rendahnya keinginan untuk melakukan investasi sehingga permintaan kredit juga mengalami penurunan. Penurunan kredit dari sisi penawaran disebabkan oleh turunnya keinginan bank untuk memberikan pinjaman. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan menurunnya keinginan perbankan untuk memberikan kredit dapat bersumber dari faktor internal mupun eksternal. Faktor internal berupa rendahnya kualitas aset perbankan, tingginya NPL, dan anjloknya modal perbankan akibat depresiasi serta negative interest margin akan menurunkan kemampuan bank untuk memberi kredit. Faktor eksternal berupa menurunnya kelayakan kredit creditsworthiness dari debitur akibat melemahnya kondisi keuangan perusahaan, sehingga bank akan mengalami kesulitan untuk membedakan tingkat kelayakan kredit dari debitur. Intinya adalah asymetric information yang menyebabkan bank mengurangi volume kredit mereka. Keengganan bank untuk menyalurkan kredit seringkali tidak diikuti dengan kenaikan suku bunga price credit rationing, melainkan diikuti oleh pengurangan kredit secara kuantitas non-price credit rationing. Hadad et al. 2004 menjelaskan permintaan kredit konsumsi rumah tangga dalam model panel di tingkat propinsi sebagai berikut ,D ,UR ,GROPOP Y , CRI , fIRC KK t it it it it it it 1 ln ln ln − = 9 , , ln , ln , ln 1 1 it t i t i it it it UR RNPL Y CRI IRC f KK − − = 10 dimana : KK = kredit konsumsi rupiah dan valuta asing konstan 1996 IRC = rata-rata suku bunga kredit konsumsi dalam persen CRI = jumlah kantor bank terdiri atas : kp, kc, kcp, dalam unit Y = PDRB tahun sebelumnya dalam rupiah, konstan tahun 1996 GROPOP = pertumbuhan penduduk dalam persen UR = tingkat pengangguran dalam persen RNPL = rasio non performing loan dalam persen D = dummy propinsi untuk intersep propinsi i = propinsi t = tahun Tabel 2. Variabel-Variabel Kredit Konsumsi Rumah Tangga Karakteristik Kepala Rumah Tangga Deskripsi Karakteristik Rumah Tangga Deskripsi Karakteristik Lokasi Tempat Tinggal Rumah Tangga Deskripsi Umur Tahun Pendapatan dari berusaha Ribu rupiah, pertahun Perkotaan 1= perkotaan, 0= pedesaan Umur Kuadrat Tahun Perubahan networth : Networth berkurang 1= networth berkurang, 0= lainnya Pulau Sumatera 1= P.Sumatera, 0= lainnya Pekerjaan : berusaha tanpa buruh 1= berusaha tanpa buruh, 0= lainnya Perubahan networth : networth tetap atau bertambah dengan pertambahan yang sedikit 1= networth tetapbertambah sedikit, 0= lainnya Pulau Jawa 1= P. Jawa, 0= lainnya Pekerjaan : berusaha dengan buruh 1= berusaha dengan buruh, 0= lainnya Perubahan networth : networth bertambah dengan pertambahan sedang 1= networth bertambah sedang, 0= lainnya Pulau Lainnya 1= luar P. Jawa Sumatera 0= lainya Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil 1 = PNS, 0 = lainnya Perubahan networth : networth bertambah dengan pertambahan tinggi 1= networth dengan pertambahan tinggi, 0= lainnya Rasio konsentrasi perbankan Persen Pekerjaan : swastaBUMN 1= pegawai BUMN, 0= lainnya Jumlah anggota keluarga Orang PDRB per kapita Ribu rupiah per tahun Jumlah anggota keluarga yang bekerja orang Sumber : Hadad et al. 2004 Tabel 2 menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam meneliti penawaran dan permintaan kredit konsumsi. Permintaan kredit konsumsi rumah tangga, Hadad et al. 2004 menggunakan variabel-variabel pada level mikro yang mewakili pendapatan, demografi, dan karakteristik perbankan di suatu daerah.

2.7. Siklus Perkreditan