IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Rumah Tangga
Penelitian mengenai peluang permintaan kredit sepeda motor tingkat rumah tangga menggunakan contoh sebanyak 50 yang diambil untuk mewakili
populasi pemilik sepeda motor yang berada di Kota dan Kabupaten Bogor. Pengambilan data primer diambil secara langsung melalui tanya jawab dengan
rumah tangga. Setiap responden pada penelitian ini diasumsikan mewakili rumah tangga, pengambilan data dilakukan melalui kuisioner dengan pertanyaan terbuka
open question. Peneliti melakukan pre-survey sebelum turun lapang, dimana peneliti menyebarkan delapan buah kuisioner kepada pemilik sepeda motor,
bertujuan untuk validitas kuisioner. Pengambilan sampel dilakukan pada lima dealer sepeda motor yang mewakili tiga merek sepeda motor terlaris di Indonesia.
Hal tersebut berdasarkan data yang diperoleh pada data stasistik Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI. Berdasarkan 50 contoh yang telah diambil
terdapat 38 persen atau 19 rumah tangga membeli secara tunai dan 62 persen atau 31 rumah tangga membeli secara kredit. Sebanyak 31 responden yang membeli
sepeda motor secara kredit mewakili rumah tangga yang meminta kredit sepeda motor di Kota dan Kabupaten Bogor.
Jenis pekerjaan mempengaruhi pola pembelian motor secara kredit, karena dari jenis pekerjaan ini, dapat terlihat tingkat kemapanan rumah tangga dan
tingkat pendapatan yang diterima setiap bulan. Tingkat kemapanan ini
menggambarkan apakah rumah tangga dengan pekerjaan tertentu dapat membeli sepeda motor secara kredit atau tidak, yang juga berkaitan dengan tingkat
pendapatan yang diterima. Dari variabel jenis pekerjaan dapat melihat juga pola penyebaran rumah tangga yang meminta kredit sepeda motor.
Gambar 5. Persentase Rumah Tangga dalam Permintaan Kredit sepeda Motor Berdasarkan Pekerjaan
Dari 50 rumah tangga yang mewakili rumah tangga yang diteliti, sebesar 60 persen rumah tangga memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta dan Badan
Usaha Milik Negara BUMN. Gambar 5 memperlihatkan jenis pekerjaan sebagai wirausaha, rumah tangga yang memiliki pekerjaan ini sebanyak 22 persen.
Sisanya rumah tangga memiliki pekerjaan, yang terdiri dari PNS dan TNI Polri sebanyak 14 persen dan pencari jasa sebesar 4 persen. Sehingga dapat
disimpulkan pekerjaan dengan pendapatan yang tetap sebanyak 74 persen, dan sisanya berpenghasilan tidak tetap. Jenis kelamin responden laki-laki dominan
dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 94 persen. Rumah tangga yang pendapatan rata-rata per bulannya kurang dari Rp. 1.600.000 sebanyak 36 persen dan
pendapatan rata-rata sebesar Rp. 1.600.000 hingga Rp. 3.000.000 sebanyak 30
Pencari Jasa Honorer PNS TNI Polri
Swasta BUMN Wirausaha
Peke rjaa n
4.00
14.00
60.00 22.00