Penyaringan filtrasi Proses Deodorisasi

45 memisahkan uap air dari minyak yang kemudian disedot oleh pompa vakum. Oleh karena itu, proses mixing 2 ini selain bertujuan untuk proses bleaching juga bertujuan untuk moisture removing. Seperti pada tangki mixer 1, waktu retensi CPO dalam tangki mixer 2 juga tergantung oleh laju alir dan setting level tangki. CPO yang telah dicampur asam phospat, asam sitrat dan bleaching earth ini kemudian akan mengalami proses filtrasi.

3. Penyaringan filtrasi

Gum dan impurities lain yang telah diendapkan pada proses sebelumnya kemudian akan dipisahkan bersama dengan residu bleaching earth pada proses filtrasi. Setelah proses filtrasi, minyak CPO yang telah menjalani proses degumming dan bleaching ini disebut dengan BPO Bleached Palm Oil. Proses filtrasi ini menggunakan 2 jenis filter yakni hermatic filter dan filter bag. Filter bag berfungsi sebagai penyaring kedua apabila terdapat kotoran yang lolos dari hermatic filter. Filter bag juga digunakan pada proses filtrasi terakhir sebelum RBDPO dipompa menuju ke tangki penyimpanan. Filtrasi pada hermatic filter berjalan seperti sebuah siklus. Pertama-tama minyak mengisi tangki hermatic filter filling, setelah itu dilakukan precoating atau mensirkulasikan minyak dari tangki mixer melalui hermatic filter dan kembali lagi ke tangki mixer. Hal ini dilakukan karena biasanya hasil filtrasi belum sempurna di awal-awal proses filtrasi. Precoating ini dilakukan selama kurang lebih 3 menit baru kemudian dilakukan proses filtrasi. Proses filtrasi hanya dilakukan selama 60 – 80 menit. Hal ini disebabkan terbatasnya kapasitas tangki hermatic dalam menampung hasil penyaringan residu bleaching earth, gum dan impurities. Residu bleaching earth beserta gum dan impurities hasil penyaringan ini harus dibuang secara periodik agar hermatic filter dapat kembali digunakan. Sebelum dibuang, dilakukan proses pengeringan drying dengan menggunakan steam agar hasil penyaringan ini tidak lengket. Pembuangan dilakukan dengan cara vibrasi pada filter sehingga hasil penyaringan yang sudah kering jatuh ke lubang pembuangan. Sistem 46 filtrasi yang menyerupai siklus ini menyebabkan hermatic filter tidak dapat digunakan secara terus menerus. Oleh karena itu, PT Asianagro Agungjaya menggunakan dua hermatic filter pada refinery plant 2 yang digunakan secara bergantian sehingga proses kontinyu dapat berlangsung.

4. Proses Deodorisasi

Proses deodorisasi bertujuan untuk memisahkan komponen- komponen volatil dari minyak serta menyempurnakan proses pemucatan warna minyak melalui degradasi pigmen warna karoten. Degradasi pigmen karoten disebabkan oleh pemanasan pada suhu tinggi yang dikenal dengan heat bleaching Hui, 1996. Pemisahan asam lemak bebas atau Asam lemak bebas ALB juga berlangsung pada tahap ini. Aplikasi suhu tinggi dan tekanan yang rendah akan mengakibatkan ALB menguap atau bersifat volatil sehingga dapat dipisahkan dari minyak trigliserida yang kurang volatil. Sifat volatil pada suhu tinggi ini pula yang menyebabkan besarnya kadar ALB menjadi penentu smoke point pada minyak. Smoke point adalah suhu dimana minyak mulai berasap ketika dipanaskan. Deodorisasi pada refinery plant 2 PT Asianagro Agungjaya berlangsung melalui 3 tahap yakni heating 1, heating 2, dan deodorizing. Perlakuan 2 tahap heating bertujuan untuk mendapatkan suhu proses yang sesuai untuk proses deodorizing. Kedua tahap proses heating ini menggunakan prinsip heat exchange atau pertukaran panas. Pada proses heating 1, BPO yang memiliki suhu awal 95 – 105 o C akan dipanaskan hingga tercapai suhu 200 – 215 o C. Fluida yang bertindak sebagai pemanas merupakan RBDPO yang baru saja keluar dari sistem deodorisasi. Sedangkan pada heating 2, BPO akan kembali dipanaskan hingga mencapai suhu 255 – 260 o C. Fluida yang digunakan sebagai pemanas pada heating 2 ini adalah steam. Selanjutnya, BPO yang suhunya telah mencapai 255 – 260 o C ini akan memasuki tangki atau chamber deodorizer. Proses deodorizing pada chamber ini dibantu dengan sparging steam untuk memisahkan ALB dari minyak. Deodorizer juga dilengkapi dengan sistem vakum untuk menyedot ALB yang sudah terpisah. Selain itu, sistem vakum juga 47 berfungsi meminimalkan jumlah steam yang digunakan, melindungi minyak dari oksidasi dan mengurangi hidrolisis akibat penggunaan steam Hui, 1996. ALB dan komponen volatil lainnya yang tersedot kemudian mengalami proses kondensasi dan produk yang dihasilkan disebut dengan Palm Fatty Acid Distillate PFAD. Setelah melewati proses deodorisasi, barulah produk minyak disebut dengan Refined Bleached Deodorized Palm Oil RBDPO. RBDPO yang dihasilkan kemudian akan mengalami proses pendinginan dan penyimpanan cooling dan storing.

5. Pendinginan dan Penyimpanan cooling dan storing