Bagan kendali X -R kadar ALB produk RBDPO

50 sama ini akan mengakibatkan variasi proses yang sedikit sehingga batas kendali yang dihasilkan dari rentangan proses juga lebih sempit sehingga banyak proses yang dinyatakan keluar kontrol dan menyebabkan false alarm. Di sisi lain, Gaspersz 2001 menyatakan bahwa bagan X-MR digunakan apabila proses menghasilkan produk yang relatif homogen dan atau menggunakan sistem batch, misalnya pada industri cairan kimia, sehingga sekali pengukuran dapat mewakili kondisi satu batch secara keseluruhan. Alasan lainnya adalah apabila pengujian sampel membutuhkan biaya yang mahal sehingga pengujian sampel hanya dilakukan sekali. Berdasarkan alasan-alasan di atas, bagan kendali yang sesuai untuk jenis data kadar ALB dan bilangan peroksida produk RBDPO di PT Asianagro Agungjaya adalah bagan kendali X -R. Bagan kendali X berfungsi untuk mengetahui tingkat mutu proses rata-rata, sedangkan bagan kendali R berfungsi untuk mengetahui kisaran atau keragaman mutu Tapiero, 1996. Pembuatan bagan kendali X -R ini dibantu dengan menggunakan program pengolah data statistik Minitab 14.13.

1. Bagan kendali X -R kadar ALB produk RBDPO

Bagan kendali X -R kadar ALB produk RBDPO ini dibuat untuk mengamati kemampuan refinery plant PT Asianagro Agungjaya dalam menghasilkan proses yang terkendali secara statistik dari segi kadar ALB- nya. Pengumpulan data sekunder dari bagian QC PT Asianagro Agungjaya dilakukan mulai tanggal 12 Maret 2007 hingga 6 Mei 2007. Setiap hari terkumpul 24 data yang dibagi menjadi 3 subgrup berdasarkan shift kerja. Pada awal penelitian, bagan kendali direncanakan akan dibuat per dua minggu sehingga proses dapat di-review perkembangannya. Selain itu, dengan jangka waktu review per dua minggu, pihak manajemen dapat segera merumuskan langkah perbaikan apabila ditemukan ketidakberesan dalam proses. Namun, pelaksanaan di lapangan menemui beberapa kendala yang menyebabkan proses produksi terhenti atau pengambilan sampel tidak dapat dilakukan. Hal ini menyebabkan terdapat beberapa data yang tidak lengkap dan tidak memenuhi jumlah data untuk satu subgrup 8 51 datasubgrup. Ketidaklengkapan jumlah data ini akan menyebabkan bagan kendali tidak valid karena bagan kendali yang baik haruslah memiliki data yang tidak terputus. Oleh karena itu, dilakukan pemotongan bagan kendali pada setiap terhentinya proses produksi agar didapatkan data yang kontinyu. Pemotongan bagan kendali pada setiap terhentinya proses menghasilkan 6 bagan kendali X -R dengan jangka waktu yang beragam. Data kadar ALB ini dapat dilihat pada Lampiran 4 sedangkan hasil analisis bagan kendali dapat dilihat pada Gambar 6, Gambar 7, Gambar 8, Gambar 9, Gambar 10, dan Gambar 11. Hasil analisis bagan kendali menggunakan Minitab 14.13 ini yang digunakan untuk menentukan apakah proses produksi telah terkendali. Kriteria yang digunakan untuk menunjukkan bahwa sebuah proses tidak terkendali secara statistik diantaranya adalah: 1. Satu titik berada lebih dari 3 standar deviasi dari garis tengah di luar batas kendali. 2. Sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah. 3. Enam titik berturut-turut, semuanya merambat naik atau turun. 4. Empat belas titik berurutan berubah naik dan turun. 5. Dua dari tiga titik berada lebih dari 2 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama. 6. Empat dari lima titik berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama. 7. Lima belas titik berturut-turut berada di dalam 1 standar deviasi dari garis tengah pada kedua sisi. 8. Delapan titik berturut-turut berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada kedua sisi. Kriteria 1, 2, 3, dan 4 harus diterapkan secara rutin setiap membuat bagan kendali. Sedangkan, kriteria 5 dan 6 dapat memberikan peringatan ketidakterkendalian proses lebih awal earlier warning. Kriteria 7 dan 8 dapat digunakan apabila pengamatan dalam subgrup berasal dari dua atau lebih sumber dengan rata-rata proses yang berbeda Farnum, 1994. 52 Sample S a m p le M e a n 23 21 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 0.050 0.045 0.040 _ _ X= 0.04147 UCL= 0.04538 LCL= 0.03755 s1 s1 s2 s2 Sample S a m p le R a n g e 23 21 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 0.03 0.02 0.01 0.00 _ R= 0.01051 UCL= 0.01959 LCL= 0.00143 s1 s1 s2 s2 6 6 6 1 1 1 1 6 6 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 Ket : 1 satu titik berada lebih dari 3 standar deviasi dari garis tengah di luar batas kendali 2 sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah 6 empat dari lima titik berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 6. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata kadar ALB dan kisaran mutu tanggal 12 - 19 Maret 2007 Bagan kendali X pada Gambar 6 menunjukkan bahwa rata-rata kadar ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 12 – 19 Maret 2007 adalah sebesar 0.04147 . Batas kendali atas UCL sebesar 0.04538 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.03755 . Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada lima titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali dan enam titik yang memenuhi kriteria nomor 6 yang berarti empat dari lima titik berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama. Bagan kendali R pada Gambar 6 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 12 – 19 Maret 2007 adalah sebesar 0.01051. Batas kendali atas UCL sebesar 0.01959 53 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.00143. Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada empat belas titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali dan satu titik yang memenuhi kriteria nomor 2 yang berarti sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah. Sample S a m p le M e a n 31 28 25 22 19 16 13 10 7 4 1 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 _ _ X= 0.04302 UCL= 0.05364 LCL= 0.03241 s1 s1 s2 s2 Sample S a m p le R a n g e 31 28 25 22 19 16 13 10 7 4 1 0.16 0.12 0.08 0.04 0.00 _ R= 0.0285 UCL= 0.0531 LCL= 0.0039 s1 s1 s2 s2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 Ket : 1 satu titik berada lebih dari 3 standar deviasi dari garis tengah di luar batas kendali 2 sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 7. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata kadar ALB dan kisaran mutu tanggal 20 - 30 Maret 2007 Bagan kendali X pada Gambar 7 menunjukkan bahwa rata-rata kadar ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 20 - 30 Maret 2007 adalah sebesar 0.04302 . Batas kendali atas UCL sebesar 0.05364 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.03241 . Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada satu titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali. 54 Bagan kendali R pada Gambar 7 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 20 - 30 Maret 2007 adalah sebesar 0.0285. Batas kendali atas UCL sebesar 0.0531 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.0039. Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada sepuluh titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali dan tiga belas titik yang memenuhi kriteria nomor 2 yang berarti sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah. Sample S a m p le M e a n 25 22 19 16 13 10 7 4 1 0.050 0.045 0.040 0.035 _ _ X= 0.04308 UCL= 0.04735 LCL= 0.03880 s1 s1 s2 s2 Sample S a m p le R a n g e 25 22 19 16 13 10 7 4 1 0.020 0.015 0.010 0.005 0.000 _ R= 0.01148 UCL= 0.02139 LCL= 0.00156 s1 s1 s2 s2 1 1 1 6 6 5 1 1 5 6 1 6 5 5 5 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 Ket : 1 satu titik berada lebih dari 3 standar deviasi dari garis tengah di luar batas kendali 2 sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah 5 dua dari tiga titik berada lebih dari 2 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama 6 empat dari lima titik berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 8. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata kadar ALB dan kisaran mutu tanggal 30 Maret - 8 April 2007 Bagan kendali X pada Gambar 8 menunjukkan bahwa rata-rata kadar ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 30 Maret - 8 55 April 2007 adalah sebesar 0.04308 . Batas kendali atas UCL sebesar 0.04735 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.03888 . Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada delapan titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali, lima titik yang memenuhi kriteria nomor 5 yang berarti dua dari tiga titik berada lebih dari 2 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama dan empat titik yang memenuhi kriteria nomor 6 yang berarti empat dari lima titik berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama. Sample S a m p le M e a n 34 31 28 25 22 19 16 13 10 7 4 1 0.060 0.055 0.050 0.045 0.040 _ _ X= 0.04407 UCL= 0.04896 LCL= 0.03918 s1 s1 s2 s2 Sample S a m p le R a n g e 34 31 28 25 22 19 16 13 10 7 4 1 0.04 0.03 0.02 0.01 0.00 _ R= 0.01313 UCL= 0.02447 LCL= 0.00179 s1 s1 s2 s2 1 6 6 1 1 6 5 6 6 6 5 5 6 1 6 5 5 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 Ket : 1 satu titik berada lebih dari 3 standar deviasi dari garis tengah di luar batas kendali 2 sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah 5 dua dari tiga titik berada lebih dari 2 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama 6 empat dari lima titik berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 9. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata kadar ALB dan kisaran mutu tanggal 8 - 20 April 2007 56 Bagan kendali R pada Gambar 8 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 30 Maret - 8 April 2007 adalah sebesar 0.01148. Batas kendali atas UCL sebesar 0.02139 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.00156. Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada tujuh titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali dan dua titik yang memenuhi kriteria nomor 2 yang berarti sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah. Bagan kendali X pada Gambar 9 menunjukkan bahwa rata-rata kadar ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 8 - 20 April 2007 adalah sebesar 0.04407 . Batas kendali atas UCL sebesar 0.04896 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.03918 . Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada empat titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali, lima titik yang memenuhi kriteria nomor 5 yang berarti dua dari tiga titik berada lebih dari 2 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama dan delapan titik yang memenuhi kriteria nomor 6 yang berarti empat dari lima titik berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama. Bagan kendali R pada Gambar 9 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 8 - 20 April 2007 adalah sebesar 0.01313. Batas kendali atas UCL sebesar 0.02447 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.00179. Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada dua belas titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali dan enam titik yang memenuhi kriteria nomor 2 yang berarti sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah. 57 Sample S a m p le M e a n 25 23 21 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 0.060 0.055 0.050 0.045 0.040 _ _ X= 0.04605 UCL= 0.05245 LCL= 0.03965 s1 s1 s2 s2 Sample S a m p le R a n g e 25 23 21 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 0.060 0.045 0.030 0.015 0.000 _ R= 0.01719 UCL= 0.03204 LCL= 0.00234 s1 s1 s2 s2 1 1 1 6 5 6 5 6 6 5 5 1 6 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 Ket : 1 satu titik berada lebih dari 3 standar deviasi dari garis tengah di luar batas kendali 2 sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah 5 dua dari tiga titik berada lebih dari 2 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama 6 empat dari lima titik berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 10. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata kadar ALB dan kisaran mutu tanggal 20 - 28 April 2007 Bagan kendali X pada Gambar 10 menunjukkan bahwa rata-rata kadar ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 20 - 28 April 2007 adalah sebesar 0.04605 . Batas kendali atas UCL sebesar 0.05245 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.03965 . Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada lima titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali, empat titik yang memenuhi kriteria nomor 5 yang berarti dua dari tiga titik berada lebih dari 2 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama dan lima titik yang memenuhi kriteria nomor 6 yang berarti empat dari lima titik berada lebih dari 1 standar deviasi dari garis tengah pada sisi yang sama. 58 Bagan kendali R pada Gambar 10 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 20 - 28 April 2007 adalah sebesar 0.01719. Batas kendali atas UCL sebesar 0.03204 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.00234. Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada tujuh titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali dan enam titik yang memenuhi kriteria nomor 2 yang berarti sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah. Sample S a m p le M e a n 23 21 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 0.0500 0.0475 0.0450 0.0425 0.0400 _ _ X= 0.04511 UCL= 0.04977 LCL= 0.04045 s1 s1 s2 s2 Sample S a m p le R a n g e 23 21 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 0.020 0.015 0.010 0.005 0.000 _ R= 0.01251 UCL= 0.02332 LCL= 0.00170 s1 s1 s2 s2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 Ket : 1 satu titik berada lebih dari 3 standar deviasi dari garis tengah di luar batas kendali 2 sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 11. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata kadar ALB dan kisaran mutu tanggal 29 April - 6 Mei 2007 Bagan kendali X pada Gambar 11 menunjukkan bahwa rata-rata kadar ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 29 April - 6 Mei 2007 adalah sebesar 0.04511 . Batas kendali atas UCL sebesar 0.04977 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.04045 . Bagan kendali juga 59 menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada delapan titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali. Bagan kendali R pada Gambar 11 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran ALB produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 29 April - 6 Mei 2007 adalah sebesar 0.01251. Batas kendali atas UCL sebesar 0.02332 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.00170. Bagan kendali juga menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat pada tujuh titik yang memenuhi kriteria nomor 1 yang berarti titik berada di luar batas kendali dan empat titik yang memenuhi kriteria nomor 2 yang berarti sembilan titik berturut-turut berada pada sisi yang sama dari garis tengah. Keenam bagan kendali X -R kadar ALB produk RBDPO pada Gambar 6, Gambar 7, Gambar 8, Gambar 9, Gambar 10, dan Gambar 11 menunjukkan proses yang belum terkendali secara statistik. Hal itu terlihat dari adanya titik-titik merah baik pada bagan kendali X maupun pada bagan kendali R pada keenam gambar. Meskipun proses produksi belum terkendali secara statistik, namun kadar ALB RBDPO yang ditunjukkan oleh bagan kendali X tidak pernah melampaui nilai spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan yakni 0.1 . Selain itu, praktek yang dilakukan di lapangan apabila terjadi produksi yang keluar dari spesifikasi adalah dengan melakukan rework atau sirkulasi dalam. Selama proses sirkulasi dalam ini tidak ada bahan mentah yang masuk serta tidak ada RBDPO yang keluar dari sistem menuju storage tank hingga proses selesai. Oleh karena itu, meskipun prosesnya keluar kontrol namun dengan melakukan sirkulasi dalam, produk RBDPO yang masuk storage tank tetap masuk spesifikasi. Akan tetapi, tetap saja proses rework ini akan memakan biaya ekstra khususnya dalam hal pemakaian energi. Bagan kendali R juga memperlihatkan titik-titik yang melewati batas kendali atas. Hal ini menunjukkan kisaran keragaman mutu yang kurang baik. Terdapat pula beberapa titik yang melewati batas kendali 60 bawah yang disebabkan sampel memiliki nilai range sebesar 0, yang artinya tingkat mutu produk yang dihasilkan benar-benar sama persis. Adanya titik yang bernilai 0 ini mungkin disebabkan ketelitian analisis yang kurang. Kurangnya ketelitian biasanya disebabkan adanya pembulatan pada hasil analisis sampel Anonim d , 2001. Sebagai contoh, nilai kadar ALB sampel biasanya hanya dinyatakan hingga dua angka di belakang koma. Oleh karenanya, sampel yang memiliki nilai 0.036 dan sampel yang bernilai 0.044 akan dicatat dengan nilai yang sama yakni 0.04. Hal ini yang menyebabkan nilai keragaman mutunya sangat kecil. Besarnya nilai rata-rata serta nilai range kadar ALB dari waktu ke waktu selama 8 minggu dapat dilihat pada Gambar 12. Sedangkan, rentang nilai batas kendali atas UCL dan batas kendali bawah LCL pada bagan kendali X selama 8 minggu dapat dilihat pada Gambar 13. 0.04147 0.04302 0.04308 0.04407 0.04605 0.04511 0.01051 0.0285 0.01148 0.01313 0.01719 0.01251 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0.05 bagan 1 bagan 2 bagan 3 bagan 4 bagan 5 bagan 6 bagan kendali Xbar-R kad ar AL B mean range Gambar 12. Overview nilai rata-rata dan range bagan kendali X -R kadar ALB 0.03755 0.03241 0.0388 0.03918 0.03965 0.04045 0.04538 0.05364 0.04735 0.04896 0.05245 0.04977 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0.05 0.055 0.06 bagan 1 bagan 2 bagan 3 bagan 4 bagan 5 bagan 6 bagan kendali Xbar kad ar A L B LCL UCL Gambar 13. Overview nilai UCL dan LCL bagan kendali X kadar ALB 61 Overview nilai rata-rata bagan kendali X -R pada Gambar 12 menunjukkan bahwa nilai kadar ALB cenderung naik. Sedangkan, dari overview nilai UCL dan LCL pada Gambar 13 serta overview nilai range pada Gambar 12, terlihat bahwa proses produksi pada tanggal 20-30 Maret 2007 bagan 2 menghasilkan produk dengan mutu yang lebih beragam.

2. Bagan kendali X -R bilangan peroksida produk RBDPO