Bagan kendali X -R bilangan peroksida produk RBDPO

61 Overview nilai rata-rata bagan kendali X -R pada Gambar 12 menunjukkan bahwa nilai kadar ALB cenderung naik. Sedangkan, dari overview nilai UCL dan LCL pada Gambar 13 serta overview nilai range pada Gambar 12, terlihat bahwa proses produksi pada tanggal 20-30 Maret 2007 bagan 2 menghasilkan produk dengan mutu yang lebih beragam.

2. Bagan kendali X -R bilangan peroksida produk RBDPO

Bagan kendali X -R bilangan peroksida produk RBDPO ini dibuat untuk mengamati kemampuan refinery plant PT Asianagro Agungjaya dalam menghasilkan proses yang terkendali secara statistik dari segi kadar bilangan peroksidanya. Pengumpulan data sekunder dari bagian QC PT Asianagro Agungjaya dilakukan mulai tanggal 12 Maret 2007 hingga 6 Mei 2007. Analisis bilangan peroksida terhadap sampel RBDPO hanya dilakukan satu kali setiap shift. Hal ini disebabkan analisis bilangan peroksida juga dilakukan pada setiap produk turunan RBDPO, begitu pula ketika RBDPO akan dikirim ke customer. Oleh karena itu, setiap hari hanya terkumpul tiga data yang kemudian dikelompokkan ke dalam satu subgrup sehingga data satu hari mewakili satu titik pengamatan dalam bagan kendali. Berbeda dengan data kadar ALB, pengumpulan data bilangan peroksida tidak mengalami kendala. Analisis sampel selalu dapat dilakukan meskipun proses produksi mengalami gangguan. Sedangkan, analisis kadar ALB harus dilakukan setiap jam sehingga adanya permasalahan dapat menyebabkan hilangnya beberapa data. Data analisis bilangan peroksida ini dapat dilihat pada Lampiran 5 sedangkan hasil analisis bagan kendali dapat dilihat pada Gambar 14, Gambar 15, Gambar 16 dan Gambar 17. 62 Sample S a m p le M e a n 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.30 0.29 0.28 0.27 _ _ X= 0.28857 UCL= 0.30475 LCL= 0.27239 s1 s1 s2 s2 Sample S a m p le R a n g e 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.04 0.03 0.02 0.01 0.00 _ R= 0.01581 UCL= 0.04071 LCL= 0 s1 s1 s2 Ket : s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 14. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata bilangan peroksida dan kisaran mutu tanggal 12 - 25 Maret 2007 Bagan kendali X pada Gambar 14 menunjukkan bahwa rata-rata bilangan peroksida produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 12 - 25 Maret 2007 adalah sebesar 0.28857 meqkg. Batas kendali atas UCL sebesar 0.30475 meqkg dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.27239 meqkg. Bagan kendali X juga menunjukkan bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dalam menghasilkan produk RBDPO dari segi bilangan peroksidanya. Bagan kendali R pada Gambar 14 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran bilangan peroksida produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 12 - 25 Maret 2007 adalah sebesar 0.01581. Batas kendali atas UCL sebesar 0.04071 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0. Bagan kendali R juga menunjukkan bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dalam menghasilkan produk RBDPO dari segi bilangan peroksidanya. 63 Sample S a m p le M e a n 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.30 0.29 0.28 _ _ X= 0.28833 UCL= 0.30154 LCL= 0.27512 s1 s1 s2 s2 Sample S a m p le R a n g e 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.03 0.02 0.01 0.00 _ R= 0.01291 UCL= 0.03324 LCL= 0 s1 s1 s2 Ket : s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 15. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata bilangan peroksida dan kisaran mutu tanggal 26 Maret - 8 April 2007 Bagan kendali X pada Gambar 15 menunjukkan bahwa rata-rata bilangan peroksida produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 26 Maret - 8 April 2007 adalah sebesar 0.28833 meqkg. Batas kendali atas UCL sebesar 0.30154 meqkg dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.27512 meqkg. Bagan kendali X juga menunjukkan bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dalam menghasilkan produk RBDPO dari segi bilangan peroksidanya. Bagan kendali R pada Gambar 15 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran bilangan peroksida produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 26 Maret - 8 April 2007 adalah sebesar 0.01291. Batas kendali atas UCL sebesar 0.03324 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0. Bagan kendali R juga menunjukkan bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dalam menghasilkan produk RBDPO dari segi bilangan peroksidanya. 64 Sample S a m p le M e a n 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.30 0.29 0.28 0.27 _ _ X= 0.28619 UCL= 0.29912 LCL= 0.27326 s1 s1 s2 s1 Sample S a m p le R a n g e 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.03 0.02 0.01 0.00 _ R= 0.01264 UCL= 0.03254 LCL= 0 s1 s1 s2 Ket : s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 16. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata bilangan peroksida dan kisaran mutu tanggal 9 - 22 April 2007 Bagan kendali X pada Gambar 16 menunjukkan bahwa rata-rata bilangan peroksida produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 9 - 22 April 2007 adalah sebesar 0.28619 meqkg. Batas kendali atas UCL sebesar 0.29912 meqkg dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.27326 meqkg. Bagan kendali X juga menunjukkan bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dalam menghasilkan produk RBDPO dari segi bilangan peroksidanya. Bagan kendali R pada Gambar 16 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran bilangan peroksida produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 9 - 22 April 2007 adalah sebesar 0.01264. Batas kendali atas UCL sebesar 0.03254 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0. Bagan kendali R juga menunjukkan bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dalam menghasilkan produk RBDPO dari segi bilangan peroksidanya. 65 Sample S a m p le M e a n 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.30 0.29 0.28 0.27 _ _ X= 0.28643 UCL= 0.30070 LCL= 0.27216 s1 s1 s2 s2 Sample S a m p le R a n g e 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0.04 0.03 0.02 0.01 0.00 _ R= 0.01395 UCL= 0.03590 LCL= 0 s1 s1 s2 Ket : s1 rentang 1 standar deviasi dari garis tengah s2 rentang 2 standar deviasi dari garis tengah Gambar 17. Bagan kendali X -R hasil pengamatan rata-rata bilangan peroksida dan kisaran mutu tanggal 23 April - 6 Mei 2007 Bagan kendali X pada Gambar 17 menunjukkan bahwa rata-rata bilangan peroksida produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 23 April - 6 Mei 2007 adalah sebesar 0.28643 meqkg. Batas kendali atas UCL sebesar 0.30070 meqkg dan batas kendali bawah LCL sebesar 0.27216 meqkg. Bagan kendali X juga menunjukkan bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dalam menghasilkan produk RBDPO dari segi bilangan peroksidanya. Bagan kendali R pada Gambar 17 menunjukkan bahwa rata-rata kisaran bilangan peroksida produk RBDPO yang dihasilkan pada tanggal 23 April - 6 Mei 2007 adalah sebesar 0.01395. Batas kendali atas UCL sebesar 0.0359 dan batas kendali bawah LCL sebesar 0. Bagan kendali R juga menunjukkan bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dalam menghasilkan produk RBDPO dari segi bilangan peroksidanya. Keempat bagan kendali X -R bilangan peroksida produk RBDPO pada Gambar 14, Gambar 15, Gambar 16 dan Gambar 17 menunjukkan 66 proses yang sudah terkendali secara statistik. Hal itu terlihat dari tidak adanya titik-titik pengamatan yang melewati batas kendali atas maupun bawah. Selain itu, bagan kendali juga tidak memiliki pola-pola khas yang mengindikasikan adanya sebab-sebab khusus special causes. Overview bagan kendali X -R bilangan peroksida selama delapan minggu dapat dilihat pada Gambar 18 dan Gambar 19. 0.28857 0.28853 0.28619 0.28643 0.01581 0.01291 0.01264 0.01395 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 bagan 1 bagan 2 bagan 3 bagan 4 bagan kendali Xbar-R bi la n g a n pe ro k s ida mean range Gambar 18. Overview rata-rata dan range bagan kendali X -R bilangan peroksida 0.27239 0.27512 0.27236 0.27216 0.30475 0.30154 0.29912 0.3007 0.24 0.25 0.26 0.27 0.28 0.29 0.3 0.31 bagan 1 bagan 2 bagan 3 bagan 4 bagan kendali Xbar bi la nga n pe rok s ida LCL UCL Gambar 19. Overview LCL dan UCL bagan kendali X -R bilangan peroksida Overview nilai rata-rata dan range bagan kendali X -R pada Gambar 18 menunjukkan bahwa nilai bilangan peroksida relatif stabil. Overview nilai UCL dan LCL pada Gambar 19 juga memperlihatkan tidak ada perubahan yang signifikan. Analisis bagan kendali ini kemudian akan dilanjutkan dengan analisis kapabilitas proses. 67

C. ANALISIS KAPABILITAS PROSES