28 warna, asam lemak bebas, pestisidaherbisida, uap air dan gas yang terlarut
Hui, 1996. Ada beberapa hal yang mengindikasikan kualitas suatu produk
RBDPO, diantaranya adalah kadar ALB asam lemak bebas, bilangan iod, kadar air, warna, bilangan peroksida, oxidative stability dan lain-lain Hui,
1996. Badan Standardisasi Nasional BSN telah menetapkan standar untuk produk RBDPO yang tertuang dalam SNI 01-0014-1987 berikut:
Tabel 2. SNI untuk produk RBDPO
Characteristics Requirements
Asam lemak bebas as Palmitic Acid, ww 0.15 max
Moisture and Impurities, ww 0.1 max
Bilangan iod Wijs 50 - 55
Softening point
o
C 33 - 39
Colour, RedR YellowY
3 max 30 max
Taste Normal bland
B. MUTU
Ada beberapa definisi berkaitan dengan mutu. Secara umum, definisi mutu dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sbb:
Tabel 3. Berbagai Definisi Mutu 1. Segi konsumen
Layak atau baik untuk digunakan, sesuai dengan harapan konsumen
2. Segi manufaktur Sesuai dengan desain awal, spesifikasi atau
standar yang telah disyaratkan. Tidak ada cacat.
3. Segi produk Produk memiliki keunggulan yang tidak
dimiliki oleh produk sejenis yang lainnya.
4. Segi nilai Produk memiliki kombinasi terbaik antara
harga dengan atribut yang ditawarkannya. Anonim
a
, 2007
29 Perbedaan sudut pandang di atas membuat perusahaan harus bisa
menerjemahkan kebutuhan konsumen ke dalam bentuk spesifikasi produk dan spesifikasi prosesnya Westgard, 2001. Muhandri dan Kadarisman
2005 menyebutkan bahwa salah satu konsep mutu yang paling sering dipakai adalah trilogi Juran yang meliputi quality planning, quality control
dan quality improvement. Trilogi inilah yang kemudian dikembangkan menjadi konsep Total Quality Management TQM yang banyak dianut
oleh perusahaan-perusahaan di dunia sekarang. Para ahli mutu memiliki pandangan dan pendekatan yang berbeda mengenai TQM, namun dapat
ditarik benang merah mengenai kesamaan komitmen diantara para ahli tersebut, yang diantaranya:
• Mutu merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis • Perbaikan mutu menuntut banyak pelatihan
• Perbaikan terhadap mutu memerlukan komitmen manajemen puncak
secara terus menerus • Perbaikan mutu adalah kerja keras yang menuntut perubahan budaya
organisasi • Keberhasilan perbaikan mutu menuntut keterlibatan seluruh karyawan
C. STASTITICAL PROCESS CONTROL
Pengendalian proses pada dasarnya adalah analisa dan mengenali penyebab keragaman produk dan kemudian melakukan tindakan koreksi
atau perbaikan terhadap proses produksi agar dicapai produk yang bermutu baik dan seragam. SPC Stastitical Process Control merupakan salah satu
metode yang dapat dipakai dalam pengendalian proses. Strategi pengendalian proses secara statistik bertujuan membawa suatu proses agar
berada di bawah pengendalian secara statistik. Pengendalian proses secara statistik berarti proses itu dikendalikan berdasarkan catatan data yang
secara terus-menerus dikumpulkan dan dianalisa agar menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam mengendalikan dan meningkatkan
proses sehingga proses itu memiliki kemampuan untuk memenuhi spesifikasi output yang diinginkan pelanggan Gaspersz, 1998.
30 Dalam memperoleh data yang akurat dan sekaligus untuk analisis
yang valid, dikenal adanya 7 tujuh alat bantu yang dikenal dengan istilah Seven Tools. Ketujuh alat bantu ini adalah : 1 lembar pengumpul data
check sheet, 2 stratifikasi, 3 grafik dan bagan pengendalian, 4 diagram Pareto, 5 diagram sebab akibat cause and effect diagram, 6 diagram
pencar scatter diagram, dan 7 histogram Gaspersz, 1998. Perusahaan tidak harus menggunakan semua tools tersebut untuk diterapkan di
perusahaan. Harus dipilih dan ditetapkan jenis tools yang sesuai dengan kondisi tim perbaikan mutu dan permasalahan yang akan dipecahkan.
Bahkan perusahaan dapat memodifikasi tools yang ada dan mengembangkan tools baru yang dirasakan lebih sesuai. Namun demikian
dengan penggunaan ketujuh tools tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan sebagai berikut: 1 membantu menganalisis secara
sederhana, 2 menyamakan bahasa istilah analisis, 3 menyebarluaskan penggunaan teknik analisis yang sederhanamudah Muhandri dan
Kadarisman, 2005.
D. BAGAN KENDALI CONTROL CHART