IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK BAHAN KEMASAN DAN KONDISI
PENYIMPANAN
Karakteristik kemasan yang paling utama terkait dengan mutu produk adalah permeabilitas terhadap gas, uap air, dan bahan organik yang volatil.
Karakteristik bahan kemasan yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Karakteristik bahan kemasan yang digunakan
Total Permeasi cm
3
hari hasil perhitungan
Jenis Kemasan Bahan
Kemasan Luas
Permukaan cm
2
Tebal cm
O
2
CO
2
H
2
O
PP rigid kedap udara untuk freezer
PP 1550,5 0,150
3,23 13,11
96,87 PP rigid kedap
udara untukrefrigerator
PP 1479,6 0,186
2,48 10,08
74,55 Plastik kemasan
swalayan HDPE
perforated 1750 0,009
∞ ∞
∞
Kemasan bandeng presto
HDPE 720 0,012
43,31 169,31
708,75
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa tebal plastik polipropilen rigid kedap udara lebih besar dibandingkan HDPE perforated dan HDPE. Hal
tersebut menyebabkan plastik polipropilen rigid kedap udara bersifat lebih kaku dibandingkan HDPE perforated dan HDPE. Nilai laju transmisi gas
oksigen, laju transmisi gas karbon dioksida, dan laju transmisi uap air plastik polipropilen rigid kedap udara lebih rendah dibandingkan HDPE perforated.
Kecilnya nilai laju transmisi gas oksigen, laju transmisi gas karbon dioksida, dan laju transmisi uap air menyebabkan plastik polipropilen rigid kedap udara
dapat melindungi produk yang dikemas dari proses oksidasi dan hidrolisis, sehingga dapat mempertahankan kualitas produk yang dikemas.
B. KARAKTERISTIK IKAN NILA DAN BANDENG PRESTO.
Sebelum dilakukan penyimpanan, perlu diketahui keadaan awal dari bahan yang akan disimpan. Berikut ini disajikan hasil analisis awal ikan nila
dan bandeng presto pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil analisa proksimat awal ikan nila dan bandeng presto
Komposisi Komponen
Ikan Nila Bandeng Presto
Air bb 82,9
56,7 Protein bk
40,0 43,5
Lemak bk 13,7
23,3 Abu bk
2,3 8,4
Serat Kasar bk 8,4
6,5
Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa komposisi penyusun terbesar dari ikan nila dan bandeng presto adalah air. Kadar air ikan nila adalah 82,9 ,
sedangkan bandeng presto sebesar 56,74 . Protein dan lemak berturut-turut adalah komponen dominan lainnya. Kadar abu suatu bahan pangan
menunjukkan besarnya jumlah mineral yang terkandung dalam bahan pangan tersebut. Sedangkan kadar serat yang terukur adalah serat yang tidak larut.
Komponen penyusun serat antara lain adalah selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin.
C. PENURUNAN MUTU SELAMA PENYIMPANAN