menyampaikan informasi secara visual tentang segala sesuatu sebagai pindahan dari wujud sebenarnya.
3. Efektivitas Pembelajaran IPA
a. Pembelajaran IPA yang ideal
Hakikat pembelajaran IPA yaitu sebagai produk, proses, teknologi dan nilai-nilai, sehingga pembelajaran IPA bukan hanya menekankan pada
pemahaman konsep-konsep IPA tetapi juga membekali peserta didik keterampilan dalam melakukan pengamatan yang melibatkan semua indera,
penelitian, penggunaan alat dan keterampilan berfikir berfikir ilmiah serta melakukan investigasi, eksplorasi, refleksi dan representasi melalui kegiatan
inkuiri. Pembelajaran IPA lebih menekankan pada memahami IPA dalam konteks sosial dan kerjasama dengan siswa lain dalam mempelajari gejala-
gejala alam melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitar dengan melibatkan berbagai macam indera dan penggunaan alat sebagai landasan
untuk menanamkan sikap ilmiah pada siswa. Dalam pembelajaran guru bertindak sebagai partner dalam proses pembelajaran yang menuntun,
mengarahkan dan memfasilitasi pengalaman IPA untuk mecapai pemahaman yang lebih tinggi serta membimbing dalam memecahkan masalah
Rochintaniawati 2009. Berdasar uraian di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pembelajaran
Biologi, hal mendasar yang harus dipahami oleh siswa ialah belajar Biologi adalah sebuah proses yang nantinya menghasilkan sekumpulan pengetahuan.
Pengetahuan – pengetahuan tersebut sangat dekat dengan kehidupan sehari- hari
dan ilmu Biologi banyak memberikan kontribusi untuk kehidupan sehari- hari. Pembelajaran biologi di dalamnya sangat melekat nilai-nilai ilmiah akan
berbagai fenomena yang terjadi. Pengertian belajar secara umum adalah suatu kegiatan yang menyebabkan
terjadinya perubahan tingkah laku dan berasal dari pengalaman –pengalaman
Sardiman 2007. Menurut Sudjana 2008 belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan ditunjukan
dalam berbagai bentuk seperti pengetahuan, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan, daya kreasi, daya penerimaan dan aspek yang ada
pada individu. Menurut Hamalik 2007 belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of behavior throught experiencing. Artinya bahwa belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar antara:
a. Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya. b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para
siswa. c. Belajar akan lebih mantap dan efektif bila didorong oleh motivasi dari
dalamdasar kebutuhankesadaran. d. Belajar merupakan proses percobaan dan pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.
f. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain bila
dibandingkan dengan belajar hafalan. g. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi
kemampuan belajar yang bersangkutan. h. Bahan pelajaran yang bermakna berarti, lebih mudah dan menarik untuk
dipelajari dari pada bahan yang kurang bermakna. i. Informasi tentang kelakuan baik pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan
siswa banyak membantu kelancaran dan kegairahan belajar. Belajar bermakna meaningful learning akan terjadi jika siswa terlibat
secara langsung dalam proses belajar mengajar tanpa adanya tekananhambatan untuk mengemukakan pendapatnya dan mempunyai motivasi yang kuat untuk
segala aktivitas dalam proses belajar mengajar Gulo 2002.
b. Aktivitas