15 penelitian ini antara lain: 1 hakikat belajar, 2 hakikat pembelajaran, 3
karakteristik perkembangan siswa SD, 4 aktivitas belajar, 5 hasil belajar, 6 pembelajaran Bahasa Indonesia di SD, 7 hakikat menulis, 8 menulis deskripsi,
9 metode pembelajaran, 10 metode field trip, 11 langkah-langkah penerapan metode field trip, 12 metode konvensional. Secara lengkap, landasan teori dalam
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
2.2.1 Hakikat Belajar
Menurut Slameto 2010: 2, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku yang terjadi dalam belajar memiliki beberapa
ciri-ciri, antara lain: 1 terjadi secara sadar, 2 bersifat kontinu dan fungsional, 3 bersifat positif dan aktif, 4 tidak bersifat sementara, 5 bertujuan atau
terarah, dan 6 mencakup seluruh aspek tingkah laku. Terjadi secara sadar maksudnya yaitu perubahan perilaku yang terjadi
tidak berdasarkan paksaan orang lain melainkan kesadaran dari individu pembelajar. Bersifat kontinu dan fungsional maksudnya yaitu perubahan perilaku
yang terjadi pada individu berlangsung secara berkesinambungan dan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Bersifat positif dan aktif
maksudnya yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari hasil belajar bertujuan menuju ke arah perbaikan dari keadaan sebelumnya. Tidak bersifat sementara
maksudnya yaitu perubahan yang terjadi bersifat menetap pada diri individu. Bertujuan atau terarah berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena adanya
16 tujuan yang hendak dicapai. Mencakup seluruh aspek maksudnya perubahan
perilaku terjadi secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 5, belajar berarti proses
perubahan tingkah laku pada individu akibat adanya interaksi dengan lingkungan melalui pengalaman dan latihan. Dari pengertian tersebut, belajar diartikan
sebagai pemerolehan pengalaman dan latihan-latihan oleh invidu. Lingkungan yang dimaksud bukan hanya lingkungan alam atau tempat tinggal, akan tetapi
individu orang lain justru merupakan faktor lingkungan yang paling berpengaruh dengan individu pembelajar.
Untuk menghasilkan perubahan perilaku, dalam kegiatan belajar membutuhkan unsur-unsur yang saling mendukung sebagai sebuah sistem Gagne
1977: 4 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 84-85. Unsur-unsur tersebut antara lain: 1 individu, 2 rangsangan stimulus, 3 memori pada individu, dan 4 respon.
Belajar pada individu terjadi apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori. Perilaku individu berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya
stimulus. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa individu tersebut telah melakukan kegiatan belajar
Rifa’i dan Anni 2009: 85. Perubahan perilaku dari kegiatan belajar disebut juga dengan hasil belajar. Hasil belajar ini dapat dijadikan indikator yang digunakan
untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Berdasarkanpengertian dan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Perubahan
perilaku dari kegiatan belajar disebut dengan hasil belajar. Pada pembelajaran di
17 sekolah, hasil belajar merupakan salah satu indikator ketercapaian tujuan
pembelajaran.
2.2.2 Hakikat Pembelajaran