Karakteristik Perkembangan Siswa SD

18 Untuk mewujudkan pembelajaran yang memudahkan siswa dapat melakukan berbagai penampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk menggunakan strategi pembelajaran secara tepat. Pemilihan strategi secara tepat didasarkan pada karakteristik siswa dan materi yang akan dibelajarkan, tanpa terlepas dari tujuan pembelajaran Joni 1993 dalam Anitah dkk 2011: 1.24. Guru setelah mengerti dan memahami bagaimana karakteristik siswa dan materi yang akan dibelajarkan dapat menentukan model, metode, dan teknik yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Pemilihan strategi yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran akan membuat aktivitas dan hasil belajar yang optimal.

2.2.3 Karakteristik Perkembangan Siswa SD

Guru sebelum merencanakan kegiatan pembelajaran harus mengetahui bagaimana karakteristik siswa terlebih dahulu. Pengetahuan tentang karakterisitik siswa diperlukan guru untuk dapat menentukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Piaget 1988 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 26-30 membagi tahap perkembangan intelektual individu berdasarkan usianya. Tahap perkembangan intelektual individu menurut Piaget antara lain: tahap sensorimotorik 0-2 tahun, tahap praoperasional 2-7 tahun, tahap operasional konkrit 7-11 tahun, dan tahap operasional formal 11-15 tahun. Berdasarkan tahapan menurut Piaget di atas, siswa usia sekolah dasar pada umumnya berada pada akhir tahap praoperasional sampai awal tahap operasional formal yaitu usia 7-12 tahun. Sesuai dengan tahapan tersebut, siswa usia sekolah dasar mempunyai karakteristik berfikir konkrit. Pada usia ini siswa akan lebih 19 mudah dalam mamahami sesuatu apabila diberi rangsangan dengan sesuatu yang nyata konkrit. Selain karakteristik tersebut, karakteristik siswa usia sekolah dasar yang paling umum yaitu masih senang bergerak dan bermain dengan teman sebayanya. Menurut Wardani dkk 2010: 4.15, pada usia sekolah dasar siswa mulai memperhatikan keadaan sekelilingnya dengan objektif. Pada usia ini siswa mulai ingin mengetahui segala sesuatu, terutama terhadap apa yang dilihatnya. Mereka berusaha menambah pengetahuan, kemampuan, maupun pengalaman sebanyak- banyaknya. Siswa usia sekolah dasar juga sangat senang dengan kegiatan yang menantang dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Dengan adanya karakteristik-karakteristik tersebut, guru dituntut mampu menciptakan pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa akan membantu siswa memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam tahap perkembangannya. Salah satu wujud dari upaya tersebut yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran yang dapat memberikan gambaran konkrit mengenai materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan metode field trip dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV sekolah dasar. Metode field trip diterapkan karena sangat sesuai dengan karakteristik siswa yang masih befikir konkrit. Metode field trip diterapkanuntuk membantu siswa memperoleh gambaran konkrit mengenai hal objek saat menulis deskripsi. Selain itu, pembelajaran dengan menerapkan metode field trip juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran yang dikemas dalam suasana menyenangkan di luar kelas. 20

2.2.4 Aktivitas Belajar