57 B
: organisasi isi C :
penggunaan ejaan
D : pemilihan kata
E : kerapian tulisan
Y : jumlah skor keseluruhan butir
Berdasarkan hasil penghitungan uji validitas menggunakan program SPSS versi 17 di atas, butir soal yang telah diujicobakan dinyatakan valid, karena
besarnya nilai r hitung Pearson Correlationlebih besar dari nilai r tabel. Nilai r tabel dengan jumlah sampel 27 adalah 0,381, yaitu kurang dari nilai r hitung pada
kolom Y yang dapat dibaca pada tabel 4.2.
4.1.2 Uji Reliabilitas
Setelah kelima butir soal dinyatakan valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi
17 dengan uji Cronbach’s Alpha. Secara lengkap hasil penghitungan uji reliabilitas menggunakan program SPSS dapat dibaca pada lampiran 25.
Sedangkan kesimpulan hasil penghitungan uji Cronbach’s Alpha dapat dibaca pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Uji Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.649 5
58 Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha di atas,
menunjukkan bahwa nilai reliabilitas soal uji coba yaitu sebesar 0, 649. Menurut Arikunto 1986 dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 188 apabila nilai
reliabilitas instrumen antara 0,60 sampai 0,80, maka soal tersebut dapat dikatakan cukup reliabel. Nilai reliabilitas soal uraian 0,649 berada diantara 0,60 dan 0,80,
ini artinya soal uraian yang telah diujicobakan merupakan soal yang reliabel. 4.1.3 Uji Tingkat Kesulitan
Setelah instrumen soal dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya instrumen soal diuji tingkat kesulitannya. Uji tingkat kesulitan dilakukan untuk
mengetahui taraf kesulitan soal uji coba. Tingkat kesulitan soal dapat diketahui dari nilai indeks tingkat kesulitan. Dalam penelitian ini, penghitungan uji tingkat
kesulitan soal menggunakan rumus:
Keterangan: S
h
: jumlah skor benar dari kelompok tinggi S
l
: jumlah skor benar di kelompok rendah Skor
maks
: skor maksimal suatu butir soal Skor
min
: skor minimal suatu butir soal N
: jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah 27 Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 197
2 2
Kesulitan Tingkat
Indeks
min min
1
Skor Skor
Nx Skor
Nx S
S =
maks h
− −
+
59 Setelah dilakukan penghitungan menggunakan rumus di atas, diperoleh data
indeks tingkat kesulitan masing-masing butir soal. Data nilai indeks tingkat kesulitan tersebut, selanjutnya dikorelasikan dengan pembagian kategori tingkat
kesulitan menurut Nurgiyantoro 2001: 126 yang ada pada bab 3. Hasil dari penghitungan uji tingkat kesulitan soal dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Uji Tingkat Kesulitan Soal
Butir Soal Indeks Tingkat Kesulitan
Kategori
A 0,33 Sedang
B 0,50 Sedang
C 0,67 Sedang
D 0,54 Sedang
E 0,48 Sedang
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui indeks tingkat kesulitan masing- masing butir soal. Butir soal A memiliki indeks tingkat kesulitan 0,33, butir soal B
= 0,50, butir soal C = 0,67, butir soal D = 0,54, dan butir soal E = 0,48. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut, kelima butir soal tersebut termasuk
dalam kategori soal dengan tingkat kesulitan sedang, yaitu berada di antara rentang 0,15 sampai 0,85 Nurgiyantoro 2001: 126. Kategori soal sedang
diartikan bahwa soal yang telah diujicobakan merupakan soal yang masih dapat dijangkau oleh siswa.
4.1.4 Uji Daya Beda