2.7 Kerangka Berfikir
Keberhasilan dalam pencapaian tujuan suatu organisasi diukur dari sejauh mana setiap sumber daya manusia SDM yang ada mampu menjalankan tugas
dan perannya dengan baik. SDM yang berkualitas tentu memiliki kemampuan dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya dengan baik.
Kemampuan tersebut dipelajari dan diperoleh ketika masih dalam proses pendidikan di bangku sekolah. Sekolah yang mampu menghasilkan SDM yang
berkualitas didukung oleh kinerja guru. Proses merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi hingga mengembangkan sistem pembelajaran merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh guru dalam memperlancar proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk mendukung dalam penyampaian materi kepada siswa,
dimana guru berusaha agar siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan baik. Kinerja guru dianggap sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi agar
dari waktu ke waktu dapat terus berkembang lebih baik lagi. Usaha penilaian dan pengevaluasian kinerja guru dilakukan melalui kepemimpinan kepala sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah mampu menghasilkan kebijakan yang baik bagi sekolah. Peran kepala sekolah yang maksimal dalam memimpin sekolah
dengan bijak dan terarah bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah, dimana akan berimbas kepada lulusan anak didik. Hal itu
dilakukan melalui usaha kepala sekolah dalam menilai dan mengevaluasi para guru agar menjalankan tugas dan perannya dengan maksimal. Penyampaian tugas
maupun koordinasi guru pada organisasi sekolah menjadi sangat penting dalam
rangka tercapainya tujuan organisasi sekolah. Penyampaian pesan tersebut disebut juga dengan komunikasi organisasi.
Komunikasi yang efektif akan dapat memperlancar dalam penyelesaian pekerjaan. Komunikasi organisasi yang dilakukan dapat melalui media telepon,
mikrofon, memo, surat, rapat, seminar, dan lain-lain. Kebutuhan komunikasi organisasi antara sesama guru bahkan dengan kepala sekolah akan dapat berjalan
dengan baik bila didukung oleh media tertentu dan dapat berimbas pada peningkatan kinerja guru. Kinerja seorang guru juga didukung oleh dorongan dari
dalam diri guru tersebut yang disebut dengan motivasi. Dorongan yang muncul dari dalam diri setiap individu dianggap mampu
menggerakkan hati dan pikiran guna melakukan suatu pekerjaan secara maksimal. Motivasi setiap orang berbeda-beda, semakin tinggi motivasi yang dimiliki maka
segala aktivitas yang dilakukan akan semakin baik pula dan begitu juga sebaliknya. Setiap individu tentu sudah memiliki tujuan, alasan dan maksud
tertentu dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga segala pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan tanpa adanya paksaan. Faktor lain sebagai pendukung
kinerja yang optimal juga dapat berasal dari luar yaitu lingkungan kerja. Lingkungan yang baik dapat dilihat dari baiknya peredaran udara yang
cukup, penerangan lampu yang terang, jauh dari kebisingan suara yang mengganggu konsentrasi kerja, tata ruang yang baik, warna yang indah dan
disertai hubungan kerja. Lingkungan kerja yang sesuai dimana dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan, dan menentramkan akan menciptakan
suasana yang kondusif dalam penyelesaian pekerjaaan. Lingkungan kerja yang
tidak sesuai akan dapat menciptakan ketidaknyamanan dalam penyelesaian pekerjaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini diambil pengaruh dari kepemimpinan kepala sekolah, komunikasi organisasi, motivasi, dan lingkungan
kerja. Secara sistematis kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kepemimpinan Kepala Sekolah X
1
: 1. Kompetensi kepribadian
2. Kompetensi manajerial 3. Kompetensi kewirausahaan
4. Kompetensi supervisi 5. Kompetensi sosial
Albarobis 2012:96
Komunikasi Organisasi X
2
: 1. Komunikasi dari atas ke bawah
downward communication 2. Komunikasi dari bawah ke atas upward
communication 3. Komunikasi horisontal horizontal
communication Muhammad 2009:107
Motivasi X
3
: 1. Kebutuhan fisik
2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan 3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan atau prestise 5. Aktualisasi diri
Hasibuan 2009:153
Lingkungan kerja X
4
: 1. Cahaya
2. Warna 3. Udara
4. Suara 5. Tata Ruang
6. Hubungan kerja Anoraga 2009:4
Kinerja guru Y:
1. Kompetensi pedagogik 2. Kompetensi kepribadian
3. Kompetensi profesional 4. Kompetensi sosial
Rifa’i dan Anni 2011:7
2.8 Hipotesis Penelitian