dapat diperoleh dari lingkungan. Dalam rangka melakukan peranan dan fungsinya sebagai inovator, kepala sekolah perlu memiliki strategi
yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan,
memberikan
teladan guru
dan tenaga
kependidikan dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. g. Kepala Sekolah sebagai Motivator
Sebagai motivator kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada guru dan staf untuk melakukan
berbagai tugas dan fungsinya. Hal ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan,
penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan sentra belajar. Salah satu upaya memotivasi
adalah dengan memberi penghargaan kepada guru dan stafnya. Dengan penghargaan itu, guru dan staf dirangsang untuk meningkatkan
profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif. Pelaksanaan penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi guru dan staf. Hal itu
dilakukan secara terbuka, sehingga guru dan staf memiliki peluang untuk meraihnya.
h. Kepala Sekolah sebagai Entrepreneur Kepala sekolah harus menjadi wirausaha atau entrepreneur
sejati. Istilah wirausaha disini merujuk kepada usaha dan sikap mental, tidak selalu dalam tafsir komersial. Wirausaha esensinya adalah usaha
untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko sesuai dengan peluang yang ada, dan
melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, keuangan dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa
sebuah proyek sampai berhasil.
2.2.6 Kompetensi Kepala Sekolah
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah dalam Albarobis 2012:93-96 menjelaskan terdapat lima kompetensi kepala
sekolah yakni kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial, sebagaimana
dijelaskan sebagai berikut:
a. Kompetensi Kepribadian 1 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak
mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolahmadrasah.
2 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolahmadrasah.
4 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. 5 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolahmadrasah. 6 Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
b. Kompetensi Manajerial 1 Menyusun
perencanaan sekolahmadrasah
untuk berbagai
tingkatan perencanaan. 2 Mengembangkan organisasi sekolahmadrasah sesuai dengan
kebutuhan. 3 Memimpin sekolahmadrasah dalam rangka pendayagunaan
sumber daya sekolahmadrasah secara optimal. 4 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolahmadrasah
menuju organisasi pembelajar yang efektif. 5 Menciptakan budaya dan iklim sekolahmadrasah yang kondusif
dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik. 6 Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber
daya manusia secara optimal. 7 Mengelola sarana dan prasarana sekolahmadrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal. 8 Mengelola hubungan sekolahmadrasah dan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan, ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolahmadrasah.
9 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, penempatan, dan pengembangan kapasitas peserta didik.
10 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
11 Mengelola keuangan sekolahmadrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
12 Mengelola ketatausahaan sekolahmadrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolahmadrasah.
13 Mengelola unit layanan khusus sekolahmadrasah dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolahmadrasah.
14 Mengelola sistem informasi sekolahmadrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
15 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolahmadrasah.
16 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolahmadrasah dengan prosedur yang tepat,
serta merencanakan tindak selanjutnya. c. Kompetensi Kewirausahaan
1 Menciptakan inovasi
yang berguna
bagi pengembangan
sekolahmadrasah.
2 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolahmadrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
3 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolahmadrasah.
4 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolahmadrasah.
5 Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksijasa sekolahmadrasah sebagai sumber belajar peserta
didik. d. Kompetensi Supervisi
1 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
3 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
e. Kompetensi Sosial 1 Bekerjasama
dengan pihak
lain untuk
kepentingan sekolahmadrasah.
2 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. 3 Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
Pentingnya kelima kompetensi bagi seorang kepala sekolah dalam menjalankan peran kepemimpinan adalah sebagai berikut:
a. Kompetensi Kepribadian Kompetensi ini menuntut kepala sekolah untuk memiliki
kepribadian seorang pemimpin ideal yang meliputi aspek moral berakhlak mulia, berintegritas, dan transparan, emosional sabar dan
tekun, spiritual motivasi belajar, serta aspek minat.
b. Kompetensi Manajerial Kompetensi ini menuntut kepala sekolah untuk bertanggung
jawab dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi seluruh kegiatan sekolah, mulai dari penyusunan
kurikulum, perancangan dan pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan sumber daya, sampai ke persoalan hubungan masyarakat.
c. Kompetensi Kewirausahaan Kompetensi ini menuntut seorang pemimpin untuk memiliki
naluri kreatif seorang pengusaha entrepreneur dalam menjalankan dan mengembangkan kegiatan pendidikan di sekolahnya. Dengan jiwa
kewirausahaan yang dimilikinya, seorang kepala sekolah akan lebih efektif dalam menciptakan, menangkap, dan memanfaatkan peluang,
serta lebih kreatif dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan di sekolahnya.
d. Kompetensi Supervisi Kompetensi ini menuntut kepala sekolah untuk menemukan
kelebihan dan kekurangan sekolahnya, dan pada gilirannya menentukan
langkah-langkah yang
perlu ditempuh
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah serta mencari jalan
keluar atas masalah yang ditemukan. e. Kompetensi Sosial
Kompetensi ini menuntut kepala sekolah untuk dapat memperluas jaringan sekolahnya, yang sangat mungkin bisa melewati
batas-batas kedaerahan dan bahkan kenegaraan, yang dengannya ia dapat mengembangkan kegiatan pendidikan dan meningkatkan prestasi
sekolahnya. Kemitraan ini bisa dilakukan dengan perorangan maupun lembaga, dengan lembaga pemerintah maupun swasta, baik di dalam
maupun di luar daerah atau negeri, yang relevan dalam kaitannya dengan input, proses dan output pendidikan.
Albarobis, 2012:97-100
Albarobis 2012:96 menarik kesimpulan sebagai berikut: Kelima kompetensi standar yang dirumuskan dalam Permendiknas,
menghendaki seorang kepala sekolah untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang meliputi lima dimensi kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian,
kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial. Apabila kelima dimensi kompetensi ini dimiliki
oleh seorang kepala sekolah, dapat dikatakan bahwa ia telah memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, yang dapat menjadi bekal penting baginya untuk
dapat melakukan perubahan-perubahan strategis-radikal di sekolahnya.
Kompetensi kepala sekolah yang terdiri dari kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan
kompetensi sosial selanjutnya akan dijadikan indikator dalam penelitian ini.
2.3 Komunikasi Organisasi