catatan hasil yang diproduksi dihasilkan atas fungsi pekerjaan tertentu atau aktivitas-aktivitas selama periode waktu tertentu”.
2.1.2 Pengertian Guru
Danim dan Khairil 2011:5 secara definisi memaknai, “Guru adalah sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal”. Pendapat lain dari Wahab dan Umiarso
2011:117, “Guru adalah sebuah profesi sebagaimana profesi lainnya yang merujuk pada pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab,
dan kesetiaan”. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1 Ayat 1 dalam Wahab dan Umiarso 2011:118:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2.1.3 Pengertian Kinerja Guru
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai kinerja dan guru maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah pencapaian yang ditunjukkan oleh guru
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam mendidik peserta didik pada
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. 2.1.4 Peran Guru
Mujtahid 2010 dalam Danim dan Khairil 2011:44-47 berpendapat guru berperan sebagai perancang, penggerak, evaluator, dan motivator
sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
a. Guru sebagai Perancang Pada tugas-tugas administratif tertentu, guru dapat memerankan
diri sebagai administrator. Ketika menjadi “administrator”, tugas guru ialah merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengawasi,
dan mengevaluasi program kegiatan dalam jangka pendek, menengah, atau jangka panjang yang menjadi prioritas tujuan sekolah. Usaha
mendukung terpenuhinya kebutuhan utama sekolah yakni guru menyusun kegiatan akademik atau kurikulum dan pembelajaran,
menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana prasarana dan mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah,
serta menjalin hubungan dengan orang tua, masyarakat, pemangku kepentingan dan instansi terkait.
b. Guru sebagai Penggerak Guru juga dikatakan sebagai penggerak yaitu mobilisator yang
mendorong dan menggerakkan sistem organisasi sekolah. Untuk mendorong dan menggerakkan sistem sekolah yang maju memang
membutuhkan kemampuan brilian tersebut guna mengefektifkan kinerja sumber daya manusia secara maksimal dan berkelanjutan. Jika pola ini
dapat terbangun secara kolektif dan dilaksanakan dengan sungguh- sungguh oleh guru, maka akan muncul perubahan besar dalam sistem
manajemen sekolah yang efektif.
c. Guru sebagai Evaluator Guru melakukan evaluasi atau penilaian terhadap aktivitas yang
telah dikerjakan dalam sistem sekolah. Hal ini penting karena guru sebagai pelaku utama dalam menentukan pilihan-pilihan serta kebijakan
yang relevan demi kebaikan sistem yang ada di sekolah, baik menyangkut kurikulum, pengajaran, sarana prasarana, regulasi, sasaran
dan tujuan, hingga masukan dari masyarakat luas. Seorang guru harus terus menerus melakukan evaluasi baik ke dalam maupun ke luar
sekolah, guna meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik.
d. Guru sebagai Motivator Sebagai motivator, guru memerankan diri sebagai motivator
murid-muridnya, teman sejawatnya, serta lingkungannya. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru