Kerangka berfikir KAJIAN TEORITIS

kerja pegawai, menunjukkan bahwa tinggi rendahnya motivasi, disiplin dan iklim organisasi akan menetukan baik buruknya produktivitas kerja. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Mulyaningsih 2003: 9 “Hubungan Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja dan Profesionalisme Guru IPS SLTP di kota Semarang” bahwa hubungan motivasi kerja dan disiplin kerja dengan profesionalisme secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan. Signifikannya korelasi ganda ini, membuktikan hipotesis yang berbunyi “adanya hubungan yang signifikan motivasi kerja dan disiplin kerja dengan profesionalisme” terbukti kebenarannya diterima. Dengan demikian jika motivasi kerja yang diciptakan kondusif dan disiplin kerja yang dimiliki dapat ditingkatkan oleh pimpinan sekolah maka akan dapat meningkatkan profesionalisme guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kota Semarang. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wartulas 2003: 92 “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMK Negeri Se- kota Semarang. Dari hasil analisis regresi berganda yang menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMK Negeri di Semarang.

2.5 Kerangka berfikir

Disiplin kerja merupakan ketaatan, ketentuan terhadap peraturan, aturan main, kewajiban yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuninya. Kinerja guru memerlukan standar kerja dalam hal ini adalah peraturan yang ada sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sehingga seorang guru yang memiliki disiplin kerja yang tinggi berarti dapat meningkatkan kinerjanya. Dengan demikian disiplin kerja guru diduga dapat berpengaruh pada kinerja guru. Faktor lain yang menentukan kinerja guru selain disiplin kerja yang tinggi juga didukung oleh motivasi kerja yang tinggi agar mencapai hasil yang maksimal. Motivasi kerja merupakan dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Motivasi dapat ditimbulkan baik dari dalam instrinsik maupun dari luar ekstrinsik. Dengan motivasi kerja yang tinggi maka tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Untuk dapat meningkatkan kinerja guru juga harus memiliki motivasi kerja yang tinggi. Dengan demikian motivasi kerja diduga berpengaruh kepada kinerja guru. Berdasarkan kerangka teoritik di atas dapat diduga bahwa disiplin dan motivasi kerja dapat berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap kinerja guru. 1. Jika guru dalam berdisiplin krja tinggi, diduga akan berimplikasi pada tingginya kinerja guru dan sebaliknya jika guru dalam berdisiplin kerja rendah diduga akan berimplikasi pada melemahnya atau merendahnya kinerja guru 2. Jika guru bermotivasi kerja positif atau tinggi, diduga akan berimplikasi pada kuatnya atau tingginya kinerja guru dan sebaliknya jika guru bermotivasi kerja negatif atau rendah diduga akan berimplikasi pada melemahnya atau rendahnya kinerja guru. 3. Jika guru dalam berdisiplin dan bermotivasi kerja positif atau tinggi, diduga akan berimplikasi pada kuatnya atau tingginya kinerja guru dan sebaliknya jika guru dalam berdisiplin atau bermotivasi kerja negatif atau rendah diduga akan berimplikasi pada melemahnya atau rendahnya kinerja guru.

2.6 Hipotesis