Uji Homogenitas Uji Linieritas Uji Multikolinieritas

Berdasarkan hasil pengolahan data maka didapatkan hasil bahwa semua data berdistribusi secara normal dan tidak terjadi penyimpangan, sehingga data yang dikumpulkan dapat diproses dengan metode-metode selanjutnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan sebaran data yang menyebar disekitar garis diagonal pada “Normal P-Plot of Regression Residual” sesuai dengan gambar di atas.

c. Uji Normalitas dengan grafik Histogram

Kinerja Guru 85,0 82,5 80,0 77,5 75,0 72,5 70,0 67,5 65,0 Kinerja Guru 30 20 10 Std. Dev = 5,25 Mean = 78,0 N = 96,00 Pada gambar grafik Histogram di atas menunjukkan bahwa data yang telah dibuat frekuensinya terlihat mempunyai kemiripan bentuk dengan kurva normal berbentuk seperti lonceng. Hal ini membuktikan bahwa distribusi tersebut sudah dapat dikatakan normal Singgih Santoso, 2003: 141

3.7.2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varian masing-masing variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y. Pengujian homogenitas terhadap variabel penelitian digunakan uji heteroskedastisitas. Deteksi terhadap masalah heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik sebaran nilai residual. Uji heterokedastisitas menggunakan metode grafik plot Regression Standarized Predicted Value dengan Regression Studentised Residual sesuai dengan apa yang dikemukakan Singgih 2003: 146. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar berikut: Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Guru Regression Standardized Predicted Value 4 3 2 1 -1 -2 -3 Ki ner ja G u ru 600 500 400 300 Gambar 4. Grafik Uji Heterokedastisitas Berdasarkan grafik scatterplot di atas tampak bahwa sebaran sata tidak membentuk pola yang jelas, titik-titk data menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat simpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas, dengan kata lain pada model regresi terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi ini telah memenuhi asumsi heteroskedastisitas, hal ini menunjukkan bahwa variasi data homogen.

3.7.3. Uji Linieritas

Persyaratan analisis yang ketiga adalah uji linieritas. Untuk mengetahui persamaan garis regresi antar varibel penelitian dapat dilihat pada ringkasan hasil uji linieritas seperti ditunjukkan pada tabel sebagai berikut ini. Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Linieritas Pengaruh Model Persamaan Regresi Linier F reg F deviasi from linierity Sig. F deviasi from linierity Ket. X 1 – Y Y’ = 67,429 + 2,270 X 1 8,491 3,650 0,040 Linier X 2 – Y Y’ = 81,675 - 1,765 X 2 15,698 2,087 0,001 Linier Dari tabel diatas terlihat bahwa ketiga model pengaruh telah memenuhi asumsi linieritas, sehingga model regresi linier dapat digunakan dalam penelitian ini.

3.7.4. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi dButir soalukan adanya korelasi antar variabel bebas penelitian. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Ada tidaknya korelasi antar variabel tersebut dapat dideteksi dengan melihat nilai variance inflation factor VIF. Apakah nilai VIF10 maka dinyatakan tidak ada korelasi sempurna antar variabel bebas dan sebaliknya. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat tabel berikut: Tabel 10. Hasil Pengujian Multikolinieritas Coefficients Model 95 Confidence Interval for B Collinearity Statistics Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF 1 Constant Disiplin Kerja Motivasi Kerja 424,173 1,095 -11,725 1119,528 5,726 -3,895 ,997 ,997 1,003 1,003 a Dependent Variable: Kinerja Guru Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa angka tolerance dari variabel bebas mempunyai nilai tolerance lebih dari 10 0,1 dan nilai variance inflation factor VIF kurang dari 10. dengan demikian dapat disimpulakan dalam model regresi tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebasnya.

3.9 Uji Hipotesis