22
2.1.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Guru di sekolah dasar hendaknya perlu memahami karakteristik setiap siswa yang akan diajarnya. Setiap siswa merupakan makhluk individu yang
memiliki ciri khas yang berbeda dengan siswa lainnya. Dalam satu kelas yang terdiri dari sejumlah siswa tentunya karakter masing-masing anak berbeda
walaupun rentang umurnya tidak terlalu jauh berbeda. Perkembangan siswa merupakan bagian pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru. Pengetahuan
tersebut akan membantu guru dalam merespon perilaku tertentu yang ditunjukkan siswanya, baik dengan memberikan bimbingan dan latihan untuk meningkatkan
potensi yang ada di diri siswa tersebut. Anak SD memiliki karakteristik seperti suka bermain, senang bergerak,
senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung Desmita 2012: 35. Tugas utama guru terkait dengan karakter
siswa yaitu mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan karakter serta kebutuhan siswa. Guru harus dapat menyatukan keragaman antar siswa tersebut
sehingga semua siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pi
aget dalam Rifa’i dan Anni 2011: 26 membagi tahap perkembangan kognitif individu menjadi 4 tahap, yaitu 1 tahap Sensorimotorik usia 0-2 tahun,
dimana pada tahap ini bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengordinasikan pengalaman indera sensori mereka seperti melihat dan mendengar dengan
gerakan motorik otot mereka menggapai, menyentuh; 2 tahap praoperasional usia 2-7 tahun, tahap pemikiran ini lebih bersifat simbolis, egoisentris, dan
intuitif sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional; 3 tahap operasional
23 kongkrit usia 7-11 tahun, pada tahap ini anak mampu mengoperasionalkan
berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda kongkrit; 4 tahap operasional formal 11 tahun
– dewasa, pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak, idealis, dan logis. Pemikiran operasional formal tampak lebih jelas dalam
pemecahan problem verbal, seperti anak dapat memecahkan problem walau disajikan secara verbal.
Berdasarkan tahap perkembangan kognitif menurut Piaget tersebut, anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional kongkrit. Pada tahap ini, anak
mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda kongkrit. Guru hendaknya mampu memanfaatkan benda-benda kongkrit sebagai
media dan sumber belajar untuk merangsang daya pikir logis siswa. Dengan dibimbing oleh guru akan menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna.
2.1.7 Performansi Guru