Materi dan Bentuk Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Pelaksanaan Uji Coba

pemecahan masalah siswa menurut Polya yang diturunkan menjadi indikator- indikator untuk materi aritmetika sosial yang akan diukur pada penelitian ini dengan mengacu pada langkah-langkah pemecahan masalah meurut Polya Tabel 2.2. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Langkah-langkah Pemecahan Masalah menurut Polya Indikator pemecahan masalah untuk materi aritmetika sosial 2. Understanding the problem memahami masalah 1. Siswa dapat menuliskan kembali keterangan yang diberikan atau diketahui di dalam soal berkaitan dengan materi aritmetika sosial. 2. Siswa dapat menuliskan kembali apa yang ditanyakan di dalam soal. 3. Devising the plan merencanakan pemecahan masalah 1. Siswa dapat menuliskan rumus mana yang digunakan, dalam menyelesaikan masalah terkait materi aritmetika sosial 5. Carying out the plan melaksanakan pemecahan masalah 1. Siswa dapat melaksanakan perhitungan sesuai rencana atau rumus yang digunakan untuk menyelesaian permasalahan terkait materi aritmetika sosial. 6. Looking back melihat kembali hasil yang diperoleh 1. Siswa dapat menuliskan kembali jawaban dari permasalahn dengan baik.

3.7.2.1 Materi dan Bentuk Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk soal uraian pada materi aritmetika sosial dengan batasan materi harga satuan, untung dan rugi, presentase untungrugi, diskon, pajak, bruto, netto dan tara. 3.7.2.2 Metode Penyusunan Perangkat Tes Penulisan butir soal yang akan digunakan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan materi 2 Menentukan alokasi waktu 3 Menentukan bentuk tes 4 Membuat kisi-kisi soal 5 Membuat perangkat tes meliputi: butir soal, pedoman penskoran, dan kunci jawaban. 6 Mengujicobakan instrumen tes pemecahan masalah matematis. 7 Menganalisis hasil uji coba tes mengenai validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran masing-masing butir soal, dan 8 Menentukan butir soal yang memenuhi kriteria berdasarkan analisis.

3.7.2.3 Pelaksanaan Uji Coba

Setelah perangkat tes yang telah tersusun, kemudian diujicobakan pada kelas uji coba, yaitu kelas yang bukan merupakan sampel penelitian dan sudah mendapatkan materi pelajaran aritmetika sosial. Adapun tujuan pelaksanaan tes uji coba adalah untuk mengetahui butir-butir soal yang layak untuk digunakan sebagai tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas uji coba yang digunakan adalah kelas VII H SMP Negeri 1 Juwana. Tes uji coba tersebut dilaksanakan pada Senin, 29 Maret 2015. 3.5.2 Instrumen Skala Percaya Diri Skala percaya diri dalam penelitian ini disusun mengacu dan berpedoman pada indikator menurut Syaiffulah yang dikutip Purwadi 2013: 9 untuk meningkatkan percaya diri siswa, terdapat enam indikator yaitu: 1 Percaya dengan kemampuan sendiri. 2 Mengutamakan usaha sendiri tidak tergantung dengan orang lain 3 Tidak mudah mengalami rasa putus asa. 4 Berani menyampaikan pendapat. 5 Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain. 6 Tanggung jawab dengan tugas-tugasnya. 7 Memiliki cita-cita untuk meraih prestasi. Aspek percaya diri terhadap matematika dijabarkan menjadi indikator. Indikator diuraikan menjadi pernyataan. Dimana jawaban dari pernyataan disajikan dalam pilihan-pilihan diantaranya sangat tidak setuju, kurang setuju, setuju, dan sangat tidak setuju. Setiap aspek dalam skala psikologi terdiri dari pernyataan mendukung favorable dan pernyataan tidak mendukung unfavorable. Hal ini agar tidak terjadi faking good atau faking bad yaitu subjek hanya menjawab pada pilihan jawaban yang baik atau sebaliknya. Bentuk standart skala Likert adalah 1 sampai 5, namun yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari 1 sampai 4. Adapun kategori jawaban dan cara penilaian skala penilaian percaya diri dapat dilihat pada tabel Tabel 3.4 Kategori Jawaban Skala Percaya Diri Kategori Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Kurang Setuju 2 3 Tidak Setuju 1 4 Alasan penelitian menggunakan skala Likert 1 – 4 yaitu untuk menghilangkan jawaban ragu-ragu, karena jawaban tersebut dapat memberikan makna ganda, dan tidak menjelaskan jawaban responden yang sebenarnya secara pasti. Bentuk instrumen skala percaya diri dapat dilihat pada lampiran 13.

3.6 Metode Analisis Instrumen Penelitian