Analisis Beban Pencemaran Strategy for Managing of Cilincing Fisheries Port North Jakarta

2.2. Analisis Beban Pencemaran

Salah satu masalah utama dalam menganalisa kuantintas bahan pencemar yang masuk ke perairan pesisir dan laut adalah metodologi yang digunakan. Kurangnya teknik-teknik yang tepat untuk membedakan antara bahan kimia pencemar dan bukan pencemar. Metodologi yang digunakan tergantung dari kondisi lingkungan seperti proses pencampuran, tingkat pembilasan, volume pengenceran, penggunaan lahan, keberadaan spesies yang terancam punah dan waktu pembuangan limbah. Limbah yang dibuang dapat diklasifikasikan sebagai pencemar dan juga sumber daya UNEP, 1993. Selanjutnya UNEP 1993 menyatakan bahwa pengembangan dan pemilihan metode analisis pencemar tergantung dari maksud dan tujuan penelitian. Jika tujuan utama dimaksudkan untuk menarik perhatian media dan menciptakan kesadaran atau kepanikan dari masyarakat, maka metode analisis yang dipakai adalah berdasarkan asumsi bahwa seluruh limbah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia adalah pencemar. Pendekatan kedua adalah dengan mengasumsikan seluruh limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sebagai bahan pencemar, sedangkan limbah yang dihasilkan oleh proses-proses alam seperti erosi tanah, aktivitas gunung berapi, sebagai rona awal background level. Pendekatan ketiga adalah pendekatan yang lebih akurat dan realistik dari dua pendekatan sebelumnya. Pada metode ini laut yang diteliti dibagi menjadi beberapa bagian kecil, pada setiap bagian lokasi kecil ini dihitung jumlah limbah yang masuk, kapasitas asimilasi dan status pencemarannya. Metode ini berguna bagi perencanaan lingkungan regional, urban dan lokal, seperti untuk perencanaan industrial estates . Pendekatan keempat dalam menganalisa beban limbah ini adalah untuk mengetahui nilai limbah dan berkurangnya kapasitas asimilasi dari bahan limbah kimia yang berbeda. Metode ini hampir sama dengan metode ketiga, dan mempunyai keuntungan dan kerugian yang sama pula. Tingkat yang lebih menggambarkan pemasukan limbah aktual.

2.3. Kapasitas Asimilasi