1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kondisi pencemaran di perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing
Jakarta Utara. 2. Mengetahui beban pencemar di Muara Cakung Drain yang masuk ke perairan
Pelabuhan Perikanan Jakarta Utara. 3. Mengetahui kapasitas asimilasi di perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing
Jakarta Utara. 4. Menyusun strategi pengelolaan kualitas perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing
Jakarta Utara.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam pengelolaan perairan
Pelabuhan Perikanan Cilincing Jakarta Utara, 2. Sebagai bahan informasi bagi komponen masyarakat yang terlibat langsung
pada penggunaan perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing Jakarta Utara, dan 3. Sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya di perairan Pelabuhan
Perikanan Cilincing Jakarta Utara.
.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pencemaran Perairan
Pencemaran air adalah suatu perubahan kualitas fisik, kimia dan biologi air yang tidak diinginkan, sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen dan
organisme perairan Odum, 1971. Menurut keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.51MENKLHI2004, yang dimaksud
dengan polusi atau pencemaran air dan udara adalah masuk dan dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam airudara dan atau
berubahnya tatanan komposisi airudara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas airudara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
airudara menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Masalah pencemaran air menimbulkan kerugian, karena mempengaruhi
sistem kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa jenis pencemaran air yang dikenal adalah: a pencemaran fisik warna, karena zat
organik dan anorganik, turbiditas dan zat tersuspensi, suhu, buih atau busa, b pencemaran fisiologi rasa dan bau, c pencemaran biologi pertumbuhan
ganggang dan bakteri termasuk bakteri patogen, d pencemaran kimia, baik oleh zat organik maupun anorganik Siregar, 1987.
Sumber pencemaran laut dan pantai secara umum berasal dari berbagai kegiatan baik di darat maupun dari laut itu sendiri Wardoyo, 1981. Namun
demikian sumber pencemaran laut dapat berasal dari : a Limbah indutri, b limbah pemukiman, c limbah pertanian, dan d limbah alami.
Secara alamiah, sungai dapat tercemar pada daerah permukaan saja. Pada sungai yang besar dengan arus air yang deras, sejumlah bahan pencemar akan
mengalami pengenceran, sehingga tingkat pencemaran rendah. Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri, baik industri migas, pertanian, maupun
industri non migas lainnya, maka semakin meningkat pula tingkat pencemaran pada perairan yang disebabkan oleh buangan industri-industri tersebut Fardiaz,
1992.
2.2. Analisis Beban Pencemaran