air laut, sedangkan daerah rawan banjir seluas 0,10 Ha terdapat di Kelurahan Kalibaru.
Sarana Perhubungan.
Sarana lalu lintas yang ada di Kecamatan Cilincing seluruhnya adalah jalan darat yang beraspal dan dapat dilalui oleh kenderaan roda 4 empat. Jenis
angkutan umum yang ada adalah ojek motor, kendaraan roda 4 empat dan kendaraan roda 6 enam.
Dibandingkan dengan banyaknya kepala keluarga di Kecamatan Cilincing maka banyaknya fasilitas komunikasi seperti kantor pos, telepon umum, bis surat
dan wartel masih sangat rendah. Dari 55.069 kepala keluarga baru terdapat 2 buah kontor pos, 94 buah telepon umum, buah bis surat, 1 buah pos keliling, dan 15
buah wartel.
4.2. Kondisi Hidro-Oceanografi Batimetri
Batimetri perairan Cilincing adalah pantai terjal dengan kemiringan rata-rata 1:300, sedangkan kemiringan dasar lautnya ke arah utara, artinya makin ke
utara makin dalam perairannya. Sedimen dasar terdiri dari material berbutir halus dan mempunyai kemampuan meredam energi gelombang yang besar. Kedalaman
perairan berkisar antara 7,50 – 25,0 meter, sedangkan kedalaman di muara berkisar antara 0,80-3,75 meter.
Pola Arus
Pola arus di perairan pantai memperlihatkan pola yang relatif kompleks, karena dipengaruhi oleh bangunan pantai dan lahan reklamasi. Kecepatan arus
diperairan berkisar antara 0,11 – 0,90 mdt mengikuti arah angin dominan, yaitu ke arah timur pada musim barat antara bulan Desember hingga Pebruari dan ke arah
barat pada musim timur antara bulan Juni hingga Agustus.
Pasang Surut.
Pada daerah pesisir pasang surutnya didominasi oleh pasang surut diurnal, yaitu air tertinggi dan terendah terjadi hanya satu kali dalam 24 jam, pada musim
kemarau perbedaan pasang surutnya sekitar 1,2 meter.
Gelombang
Gelombang yang terjadi di perairan disebabkan oleh angin yang pembentukannya dapat terjadi disekitar lokasi disebut seas, atau dari lokasi yang
jauh kemudian merambat ke lokasi yang diamati di sebut sebagai swell Wachyuni. 2003. Gelombang datang sesuai dengan arah angin, yaitu pada musim barat
datang dari arah barat laut dan pada musim timur datang dari arah timur luat dan pada sebagan datang dari arah utara, umumnya tinggi gelombang antara 0,1 – 1
meter dengan priode 1 – 8 detik dan memiliki panjang gelombang 1 – 21 meter.
Suhu
Suhu permukaan di perairan luat rata-rata berkisar antara 29,51 C – 32
C. Suhu rata-rata berkisar antara 7 – 28 meter berkisar antara 28.20
C – 30.00 C,
Suhu rata-rata di muara pada kondisi pasang berkisar antara 29,35 C – 34,37
C dan pada saat surut suhu rata-rata berkisar antara 29,28
C – 33,21 C, sedangkan
suhu perairan rata-rata pengukuran langsung di lapangan adalah berkisar antara 29,33
C – 30,67 C dan suhu udara rata-rata antara 30,67
C – 31,01 C.
Salinitas
Salinitas perairan laut untuk permukaan rata-rata berkisar antara 27,95-32,21 promil, pada lapisan dasar salinitasnya rata-rata berkisar antara
30,01-33,22 promil dan salinitas di muara sungai pada saat pasang rata-rata berkisar antara 12,11-31,28 promil, pada saat surut rata-rata berkisar 1,14-33,03
promil, sedangkan hasil dari pengukuran langsung rata-rata berkisar antara 29,67-31,45 promil.
Kondisi iklim
Kondisi iklim daerah penelitian berada pada daerah bertipe iklim D berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson 1951, daerah ini tergolong
bercurah hujan agak rendah, curah hujan setiap tahun rata-rata 137,87 mm dengan
maksimal curah hujan pada Pebruari 587,40 mm dan bulan April 217,20 mm. Kelembaban nisbi maksimum 81 dan kembaban nisbi minimum 71 dengan
rata-rata kelembapan nisbitahun 75 .
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kondisi Kualitas Perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing.