tidak terangkut akan terbuang melalui sungai, salah satunya melalui Sungai Cakung Drain yang bermuara di perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing Jakarta Utara.
Pencemaran akibat limbah industri dicerminkan tingginya konsentrasi timbal. Limbah yang masuk ke perairan Teluk Jakarta adalah limbah kegiatan industri
sebesar 97,82. PKSPL, 1997. Saat ini terdata sebanyak 71 unit dunia industri dan usaha yang membuang limbah ke Sungai Cakung Drain. Sutjahjo et al. 2005
5.2 Analisis Beban Pencemar.
Analisis beban pencemaran dilakukan dengan perhitungan secara langsung baik kualitas air sungai yang menuju perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing
maupun kualitas perairan Cilincing sendiri diharapkan dapat mengidentifikasi sumber, jenis dan jumlah pencemaran yang masuk kedalam perairan Pelabuhan
Perikanan Cilincing, secara garis besar, sumber pencemaran yang masuk ke perairan laut dapat diklasifikasikan menjadi 3 tiga kelompok asal yaitu limbah
domestik, pertanian dan industri Goldberg, 1991. Analisis berdasarkan identifikasi di lapangan, sumber pencemaran yang masuk keperairan berasal dari
berbagai kegiatan yang dapat digolongkan menjadi 3 tiga yakni 1 buangan limbah industri, 2 buangan limbah domestik rumah tangga dan rumah sakit, dan
3 buangan dari aktifitas Pelabuhan Perikanan itu sendiri. Berdasarkan indentifikasi yang di lakukan pada penelitian jenis kegiatan
sumber pencemaran di perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing yang berasal dari buangan limbah industri terdiri dari, industri pelapisan logam, logam mulia,
tekstilgarment, elektronikbaterei aki, kimiafarmasi, cat, plastik, kosmetik, pengolahan kertas, detergen, pengolahan ikandaging, dan makanan ternak.
Buangan domestik terdiri dari rumah tangga, pasar, pertokoan, restoran, warung tenda, tempat hiburan hotel dan rumah sakit sedangkan dari aktitifitas Pelabuhan
Perikanan terdiri dari bahan bakar kapal dan aktifitas perawatan kapal. Perhitungan beban pencemaran berdasarkan perkalian antara debit air sungai
dengan konsentrasi parameter kualitas air yang diteliti, sementara itu, yang dimaksud dengan beban pencemaran perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing yaitu
limbah berbagai kegiatan manusia maupun alam yang masuk ke perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing melalui Sungai Cakung Drain. Beban pencemaran di perairan
Pelabuhan Perikanan yang dilaksanakan tiga kali pengambilan sampel dapat di lihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Beban pencemaran BP muara sungai yang masuk ke perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing Jakarta Utara.
S. Cakung Drain tonbulan Parameter
September 2005
Oktober 2005
November 2006
Rata-Rata BP S.Cakung
Drain
BOD 280,34
384,01 433,20
365,85 NO3
0,54 2,52
28,74 10,60
NH3 11,87
31,53 8,41
17,27 PO4
12,37 9,47
10,62 10,82
Pb air 34,28
21,86 4,20
20,11 COD
8613,83 11497,97
10594,18 10235,33
Dari Tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa parameter dengan beban pencemaran yang masuk melalui Sungai Cakung Drain tertinggi adalah BOD dan
COD, sedangkan yang terendah adalah fosfor. Tingginya beban pencemar BOD dan COD memperlihatkan bahwa jumlah terbesar yang masuk ke lokasi penelitiaan
salah bahan pencemar dari limbah organik. Tingginya beban limbah yang masuk ke perairan Pelabuhan Perikanan
Cilincing di pengaruhi oleh kegiatan manusia dan alam di sepanjang daerah aliran sungai Cakung Drain yang masuk ke badan perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing,
pada tahun 2004 Kecamatan Cilincing merupakan wilayah yang jumlah penduduknya ke 2 dua terpadat di Kotamadya Jakarta Utara yaitu 20,08 dari
total jumlah penduduk Jakarta Utara atau sebanyak 237.488 jiwa 5.982 KK, selanjut Sutjahjo et al. 2005, bahwa limbah tidak terangkut di Jakarta Utara
sebesar 0.27 liter per hari, berdasarkan asumsi bahwa sampah yang tidak terangkut akan terbuang melalui sungai, salah satunya melalui Sungai Cakung Drain dan 71
unit kegiatan dunia usaha dan industri yang terdata membuang limbahnya ke Sungai Cakung Drain yang bermuara ke perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing.
Secara umum jenis dan sumber bahan pencemaran yang masuk ke perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing untuk parameter BOD
5
, N-NO
3
, P–PO
4
dan N– NH
3
merupakan beban pencemaran yang bersumber dari limbah domestik, sedangkan COD dan logam berat Pb merupakan beban pencemaran yang
bersumber dari kegiatan industri. Semakin tinggi nilai beban pencemaran untuk
parameter yang tergolong limbah domestik, limbah industri pengolahan dan erosi tanah, maka beban yang harus diterima oleh perairan semakin besar, sehingga pada
batas toleransi tertentu akan terjadi akumulasi polutan dan sebaliknya nilai beban pencemaran menjadi rendah, maka perairan dapat membersihkan sendiri polutan
yang masuk. Hal ini di sebabkan perairan mempunyai kemanpuan untuk memfuripikasi bahan-bahan pencemar yang masuk ke dalam perairan yang kita
kenal dengan istilah kapasits asimilasi perairan.
5.3. Analisis Kapasitas Asimilasi Perairan Pelabuhan Perikanan Cilincing.