Biaya Tetap Biaya Variabel

Biaya investasi ini meliputi biaya pembelian lahan, bangunan, biaya peralatan toko seperti : meja, kursi, komputer, timbangan rak kayu, rak buku, jam dinding, tape, drum plastik, drum kaleng, etalase besar, etalase kecil, literan, dan pompa minyak. Biaya investasi yang dikeluarkan paling besar adalah biaya untuk pembangunan gedung atau bangunan toko untuk Niaga Barang tersebut, yaitu sebesar Rp 16.202.000,00. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Lampiran 8. Untuk investasi peralatan toko umur teknis paling lama yaitu untuk bangunan selama 20 tahun. Sedangkan umur teknis yang paling kecil terdapat pada jam dinding.

5.7.4.3.2 Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin untuk melaksanakan suatu usaha. Biaya operasional yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah biaya yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

5.7.4.3.2.1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin setiap tahunnya oleh Niaga Barang, yang besarnya tidak terkait langsung dengan jumlah produksi atau penjualan barang-barang di Niaga Barang. Walaupun penjualan mengalami suatu perubahan, biaya ini selalu tetap nilainya. Komponen biaya tetap dalam penelitian ini terdiri dari biaya untuk gaji, penyusutan tanpa penambahan investasi, listrik, PBB, ember, gentong plastik, jerigen. Komponen biaya tetap terbesar yaitu untuk gaji karyawan, sebesar Rp 10.800.000,00, dan total biaya tetap Rp 13.014.440,00. Untuk rincian biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rincian Biaya Tetap Niaga Barang Tahun 2004 No Keterangan Rp Biaya Per Tahun Rp 1 Gaji Karyawan 10.800.000,00 2 PBB 26.000,00 3 Listrik 360.000,00 4 Biaya Penyusutan 1.588.440,00 5 Ember 20.000,00 6 Gentong Plastik 45.000,00 7 Jerigen 175.000,00 Total 13.014.440,00 Sumber : Data Primer Diolah dari Lampiran 5, Tahun 2005

5.7.4.3.2.2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya bergantung kepada jumlah output yang dihasilkan oleh perusahaan. Jadi komposisi dan volumenya dapat berubah-ubah sesuai dengan output yang dihasilkan dalam proses usaha Niaga Barang tersebut. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam biaya variabel adalah biaya belanja atau pembelian BAP, kelontong, BBM, konstruksi kapal, ban, suku cadang mesin, peralatan tulis, dan tunjangan karyawan. Secara garis besar rincian biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Rincian Biaya Variabel Niaga Barang PSPI Tahun 2004 No Keterangan Biaya Per Tahun Rp 1 BAP 153.074.300,00 2 Barang konstruksi 10.730.573,00 3 Suku cadang mesin 17.884.288,00 4 Barang kelontong 35.768.575,00 5 BBM 150.228.015,00 6 Peralatan tulis 85.000,00 7 Tunjangan Karyawan 442.401,26 Total 368.213.151,26 Sumber: Data Primer Diolah dari Lampiran 5, Tahun 2004 Berdasarkan data pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa komponen yang mengeluarkan biaya variabel terbesar adalah untuk pembelian Bahan Alat Perikanan BAP, yaitu sebesar Rp 153.074.300,00. Hal ini wajar karena BAP merupakan jenis barang yang menpunyai macam dan jenis yang paling banyak dijual di Niaga Barang PSPI KUD Minasari Pangandaran.

5.8 Analisis Finansial

Dalam melakukan analisis ini perlu dilakukan perhitungan cash flow, perhitungan ini dilakukan untuk mempermudah dalam menganalisis. Cash flow merupakan aliran kas dalam suatu usaha yang terdiri atas inflow dan outflow. Dalam penyusunan cash flow terdapat beberapa asumsi untuk membatasi permasalahan yang ada. Asumsi dasar dalam perkiraan cash flow ini terdiri dari : 1 Umur proyek adalah 10 tahun, yang didasarkan pada perjanjian yang telah disepakati antara pihak KUD Minasari dengan pemberi bantuan investasi investor. 2 Biaya investasi diasumsikan dikeluarkan pada tahun pertama yaitu tahun ke-1 tahun 2005, karena dalam hal ini Niaga Barang ingin mengadakan proyek pengembangan investasi dan juga pengembangan dalam hal kelengkapan sarana dan prasarana yang dijual di Niaga Barang KUD Minasari.. 3 Nilai penerimaan penjualan diasumsikan konstan selama umur proyek. 4 Suku bunga yang berlaku selama penelitian adalah 17,5 per tahun mengacu pada bunga pinjaman Bukopin Pangandaran pada tahun 2005. 5 Niaga Barang PSPI mendapat dana bantuan investasi pada tahun 2004 sebesar Rp 10.000.000,00 yang berasal dari KUD Minasari. Dalam cash flow pun diperhitungkan untuk pengembalian dana investasi tersebut per tahun. 6 Nilai sisa akhir proyek diperoleh dari bangunan, meja, kursi, timbangan, rak kayu, drum kaleng, etalase besar, dan pompa minyak, dan lahan.