10 Umur teknis adalah umur yang digunakan untuk mengidentifikasikan
penggunaan suatu peralatan dalam jangka waktu tertentu. 11
Nilai produksi merupakan perkalian antara produksi total dengan harga persatuan produk dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
12 Nilai sisa merupakan nilai dari barang modal yang tidak habis dipakai selama
periode proyek dan dinyatakan dalam satuan rupiah. 13
Pendapatan usaha merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya selama periode waktu tertentu dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
14 Modal investasi adalah modal yang dikeluarkan pertama kali untuk
memperoleh beberapa kali manfaat secara ekonomis tidak menguntungkan lagi. Semua investasi dinilai berdasarkan nilai kini Present Value dan
dinyatakan dalam satuan rupiah. 15
Modal kerja adalah modal yang dikeluarkan untuk membiayai seluruh kegiatan usaha agar usaha berjalan lancar sesuai dengan rencana dan
dinyatakan dalam satuan rupiah.
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Niaga Barang Penyedian Sarana Penangkapan Ikan KUD Minasari Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi
Jawa Barat. Penelitian ini berlangsung mulai dari tanggal 26 Agustus 2005 sampai tanggal 26 September 2005.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Ciamis merupakan salah satu daerah yang potensial untuk kegiatan pembangunan perikanan di Jawa Barat. Kabupaten Ciamis memiliki 36
Kecamatan, 7 Kelurahan,355 Desa dengan luas wilayah secara keseluruhan mencapai 244.479 ha Biro Pusat Statistik Kabupaten Ciamis 2004. Kabupaten
Ciamis berada pada koordinat 108 20
’
sampai dengan 108 40
’
BT dan 7
40’20”LS. Batas-batas Kabupaten Ciamis di sebelah Utara adalah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, sebelah Barat adalah Kabupaten
Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, sebelah Timur dibatasi oleh Provinsi Jawa Tengah dan Kota Banjar, dan sebelah Selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia
Kecamatan Pangandaran
merupakan salah satu kecamatan dari 36 Kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis, yang terletak di sebelah Selatan.
Dengan kondisi alamnya yang merupakan daerah pantai. Wilayah Kecamatan Pangandaran secara administratif berbatasan dengan Kecamatan Banjarsari di
sebelah Utara, Kecamatan Parigi di sebelah Barat, Kecamatan Kalipucang di sebelah Timur dan Samudra Indonesia di sebelah Selatan.
Kecamatan Pangandaran
memiliki luas wilayah sekitar 7.442,706
km². Keadaan permukaan tanah di Kecamatan Pangandaran tidak sama, 60 datar sampai berombak, 25 berombak sampai berbukit dan bergunung. Iklim di
Kecamatan Pangandaran bervariasi, dengan suhu maksimal 39˚C dan suhu minimum 19˚C, sedangkan curah hujan rata-rata di Kecamatan Pangandaran
sebesar 219 mm per tahun, dengan jumlah curah hujan yang terbanyak adalah 19 hari. Pangandaran merupakan kawasan pantai yang sebagian aktivitas ekonomi
bersumber dari potensi perikanan di kawasan tersebut. Perairan laut Pangandaran terbentang dengan panjang pesisir 92,25 km
Penduduk Kecamatan Pangandaran sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
.
Tabel 1. Data Penduduk Kecamatan Pangandaran Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2004
No Mata Pencaharian
Jumlah Penduduk orang
Persentase 1
Pegawai Negeri Sipil 578
1,30 2
TNI 81
0,17 3 Polisi
45 0,10
4 Pegawai Swasta
254 0,56
5 Jasa Perdagangan
13.193 29,50
6 Tani 11.148
24,90 7
Buruh Tani 1.534
3,50 8 Pertukangan
78 0,17
9 Nelayan 15.356
34,30 10 Jasa
2.468 5,50
Jumlah 44.735 100,00
Sumber: Profil Kecamatan Pangandaran, 2004 Berdasarkan data pada Tabel 1 di atas mayoritas mata pencaharian
penduduk Kecamatan Pangandaran yaitu sebagai nelayan, dengan jumlah penduduk sebesar 15.356 orang, dan persentase sebesar 34,3.
Mata pencaharian dalam jasa perdagangan menempati urutan kedua, yaitu sebesar 13,193 orang. Jasa perdagangan ini merupakan alternatif pekerjaan dari
penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan, karena apabila musim angin Barat datang maka nelayan tidak dapat melaut, dikarenakan adanya angin dan
hujan yang lebat. Musim ini disebut juga sebagai musim paceklik ikan, dimana musim ini berlaku pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus. Mata
pencaharian paling rendah di Kecamatan Pangandaran yaitu sebagai polisi, dengan jumlah 45 orang.
Banyaknya jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan di Pangandaran, tentu membutuhkan sarana dan prasarana untuk melaut yang
banyak pula. Hal ini merupakan salah satu latar belakang didirikannya unit usaha KUD Minasari, yaitu unit usaha Niaga Barang atau Penyediaan Sarana
Penangkapan Ikan PSPI. Niaga Barang PSPI ini merupakan unit usaha dalam
bentuk toko. Fungsi didirikan PSPI ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan nelayan yang ada di Kecamatan Pangandaran untuk keperluan melautnya. Niaga
barang ini menyediakan perlengkapan melaut bagi nelayan yang terbagi kedalam lima bagian barang yaitu BAP Bahan Alat Perikanan, suku cadang mesin, bahan
konstruksi kapal, BBM Bahan Bakar Minyak, ban, kelontong. Barang-barang yang termasuk Bahan Alat Perikanan BAP yaitu : tali
senar, macam-macam jaring, pelampung, pancing, tambang, dan lain-lain; suku cadang mesin seperti: paking, klep, platina, karbulator, busi, ring, stang, kipas;
Konstruksi kapal seperti: resin, baut, dempul, cat, paku kapal, dan lain-lain; BBM seperti: bensin, solar, minyak tanah, oli; dan kelontong seperti: lakban, jas hujan,
bohlam, box ikan, lampu, kompas, dan lain-lain.
5.2 Sejarah KUD Minasari