optimal terhadap anggota akan memberikan rangsangan bagi anggotanya untuk terus berperan aktif dalam semua program dan pelayanan yang diberikan KUD
Mina.
2.3 Analisis Usaha
Dalam menganalisis suatu usaha tani komponen yang perlu diketahui adalah penerimaan, biaya tetap Fixed cost, biaya tidak tetap Variable cost, dan
pendapatan usaha tani. Beberapa metode analisis usaha yang biasa dipakai untuk menguji keuntungan yang diperoleh suatu usaha adalah analisis pendapatan usaha
dan analisis imbangan penerimaan dan biaya Revenue-Cost ratio Soekartawi 1995.
Penerimaan adalah hasil perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Sementara yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya yang relatif
tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang
diperoleh. Sedangkan biaya tidak tetap, bergantung pada besar kecilnya produksi yang diperoleh. Selisih penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan disebut
pendapatan usaha tani Soekartawi 1995. 2.3.1 Analisis Pendapatan Usaha
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan Soekartawi 1995. Rumus ini
diformulasikan sebagai berikut :
Kriteria yang digunakan : 1. Apabila penerimaan total biaya total, maka usaha dikatakan untung.
2. Apabila penerimaan total = biaya total, maka usaha dikatakan tidak untung dan tidak rugi.
3. Apabila penerimaan total biaya total, maka usaha dikatakan rugi. Keuntungan
∏ = Penerimaan Total – Biaya Total
2.3.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya Revenue-Cost ratio Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh setiap nilai rupiah
biaya yang dipakai dalam kegiatan cabang usaha tani yang bersangkutan dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya. Perhitungan yang
diformulasikan adalah Tjakcrawiralaksana 1983 :
Kriteria : RC 1, usaha menguntungkan
RC = 1, usaha pada titik impas RC 1, usaha merugikan
2.4 Analisis Kelayakan Investasi
Analisis kelayakan investasi dilakukan untuk melihat besarnya manfaat yang diperoleh, dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Kegiatan investasi
merupakan kegiatan yang mempunyai konsekuensi yang sangat besar, sehingga diperlukan sikap kehati-hatian dalam perencanaan dan pelaksanaanya. Sehingga
dengan melakukan analisis kelayakan ini, akan menghasilkan suatu proyek atau usaha yang menguntungkan.
Kadariah et. al 1999, menyatakan bahwa analisis investasi dilakukan untuk menunjukkan dan membahas apakah suatu usaha layak atau tidak untuk
dilaksanakan dengan melihat umur investasi, nilai waktu uang Time Value of Money
, serta perubahan-perubahan yang terjadi baik dari segi input maupun output usaha tersebut.
2.5 Aspek-Aspek Kelayakan Investasi