tepat untuk mewujudkan suatu wadah bersama, yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan hidup dan mencapai kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, guna
meningkatkan taraf hidup nelayan di Kecamatan Pangandaran, maka didirikanlah Koperasi Unit Desa KUD Minasari.
Koperasi Unit Desa KUD Minasari Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis, merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang perikanan. Koperasi ini
diharapkan dapat membantu nelayan yang ada di wilayah Kecamatan Pangandaran untuk meningkatkan pendapatan melalui peningkatan produksi dan
produktivitas, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, perbaikan pemasaran hasil perikanan, dan pemenuhan kebutuhan nelayan untuk menangkap ikan.
Salah satu usaha yang dijalankan KUD Minasari adalah kegiatan usaha Niaga Barang Penyediaan Sarana Penangkapan Ikan. Kegiatan usaha ini
bergerak dalam bidang penyediaan sarana penangkapan ikan bagi nelayan untuk melaut, seperti jaring, mesin kapal, suku cadang mesin kapal, BBM, box ikan,
senar jaring, dan lain-lain. Kegiatan usaha ini sangat membantu nelayan dalam kelancaran aktivitas sehari-harinya yaitu melaut, yang merupakan sumber nafkah
bagi kelangsungan hidupnya, tetapi tidak semua kebutuhan nelayan terpenuhi dengan adanya unit usaha Niaga Barang ini, karena tidak semua peralatan dan
barang tersedia di Niaga Barang KUD Minasari. Sehubungan dengan adanya kondisi tersebut, maka unit uaha Niaga Barang KUD Minasari berupaya
meningkatkan pengelolaan dan akan melakukan pengembangan kegiatan usahanya, agar semua kebutuhan nelayan untuk melaut terpenuhi, sehingga tidak
akan melakukan transaksi di tempat usaha lain.
1.1 Perumusan Masalah
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kegiatan usaha niaga barang PSPI di KUD Minasari, maka KUD Minasari akan berupaya melakukan
perbaikan dan pengembangan pada sarana fisik bangunan untuk kegiatan usaha Niaga Barang tersebut, juga perbaikan pada sistem manajemen dan peningkatan
dalam penyediaan sarana-sarana yang berhubungan dengan kebutuhan nelayan untuk melaut.
Upaya perbaikan dan peningkatan jasa layanan kegiatan usaha niaga barang PSPI yang akan dilaksanakan KUD Minasari ini, diharapkan akan
menarik nelayan-nelayan di wilayah Kecamatan Pangandaran tersebut untuk melakukan transaksi di KUD Minasari dan tidak bertransaksi ke tempat lain guna
memenuhi kebutuhan-kebutuhan melautnya. Upaya perbaikan, peningkatan pelayanan dan penyediaan sarana
penangkapan ikan KUD Minasari Kecamatan Pangandaran ini, diduga akan memerlukan biaya dan investasi yang tidak sedikit. Investasi tersebut diperlukan
untuk pembangunan sarana perbaikan fisik dan peningkatan penyediaan sarana penangkapan ikan yang sudah ada saat ini. Kegiatan investasi tersebut perlu
dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu rencana pengembangan unit usaha Niaga Barang KUD Minasari Pangandaran ini perlu
dicermati dengan hati-hati. Terkait dengan hal-hal di atas, maka permasalahan yang dirumuskan
adalah : 1 Bagaimana gambaran umum organisasi dan kegiatan usaha KUD Minasari
pada saat ini? Apakah upaya perbaikan dan peningkatan penyediaan sarana penangkapan ikan, Niaga Barang PSPI KUD Minasari Pangandaran
dapat dilakukan, mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang ada? 2 Bagaimana kondisi keutungan Niaga Barang PSPI KUD Minasari?
Apakah mendukung terhadap upaya perbaikan dan peningkatan penyediaan sarana untuk kegiatan usaha Niaga Barang PSPI KUD
Minasari Pangandaran? 3 Apakah upaya peningkatan penyediaan sarana penangkapan ikan, Niaga
Barang PSPI KUD Minasari Pangandaran layak dilakukan, dilihat dari berbagai sisi atau pendekatan?
1.3 Tujuan dan
Kegunaan
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1 Mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh unit usaha Niaga Barang
KUD Minasari Pangandaran
2 Menganalisis kelayakan penambahan investasi unit usaha Niaga Barang PSPI KUD Minasari terhadap upaya peningkatan penyediaan sarana
penangkapan ikan, Niaga Barang PSPI KUD Minasari Pangandaran. 3 Menganalisis sensitivitas terhadap studi kelayakan, pada upaya
peningkatan penyediaan sarana penangkapan ikan pada Niaga Barang PSPI KUD Minasari Pangandaran.
Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1 Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada program
studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
2 Sebagai media latihan dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi dan merumuskan serta memecahkan masalah yang
berkaitan dengan KUD Minasari di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, khususnya unit usaha Niaga Barang PSPI.
3 Bahan masukan bagi KUD Minasari Pangandaran dalam upaya pengembangan kegiatan usahanya.
4 Rujukan bagi Dinas Koperasi Kabupaten Ciamis, dalam upaya pengembangan koperasi-koperasi yang ada di Kabupaten Ciamis.
III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI
Kabupaten Ciamis memiliki potensi yang sangat besar , dalam hal perikanan dan kelautan, khususnya sub sektor perikanan laut. Serta hal tersebut
memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan pendapatan dan pemasukan bagi Kabupaten Ciamis, juga bagi para masyarakat yang bermata pencaharian
sebagai nelayan yang banyak terdapat di wilayah Kecamatan Pangandaran. Kecamatan
Pangandaran merupakan
wilayah kecamatan yang berada di bagian Selatan Kabupaten Ciamis. Wilayah kecamatan ini, berpotensi besar
dalam hal perikanan dan kelautan, karena Kecamatan Pangandaran ini merupakan daerah pantai. Mayoritas pekerjaan penduduk Kecamatan Pangandaran ini adalah
sebagai nelayan, yang penghasilannya tergantung kepada keadaan wilayah perairan daerah tersebut. Dengan adanya penghasilan yang tidak menetap bagi
nelayan, dan tidak adanya kepastian harga penjualan ikan hasil tangkapan dan tidak adanya penyediaan sarana untuk pemenuhan kebutuhan melautnya. Maka
didirikanlah suatu wadah yang akan meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan nelayan daerah tersebut.
Wadah tersebut adalah Koperasi Unit Desa KUD Minasari Pangandaran. KUD ini, merupakan fasilitator dalam usaha pengelolaan dan pemanfaatan potensi
dari sektor perikanan dan kelautan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir yang ada di wilayah kecamatan Pangandaran dan
sekitarnya. KUD Minasari Pangandaran memiliki banyak kegiatan usaha, yaitu :
Tempat Pelelangan Ikan TPI, Niaga Barang Penyediaan Sarana Penangkapan Ikan, Warung Telekomunikasi Wartel, Penginapan atau Wisma, Usaha Simpan
Pinjam USP, Kerjasama Listrik, dan traktor untuk sawah. Salah satu kegiatan usaha yang akan dianalisis adalah kegiatan usaha Niaga Barang. Kegiatan usaha
ini bergerak dalam hal penyediaan sarana penangkapan ikan bagi nelayan. Jenis sarananya berupa Bahan Alat Perikanan BAP : jaring, senar jaring, pancing,
pelampung, waring, dan lain-lain, Suku Cadang Mesin, BBM, Bahan Konstruksi Kapal, Barang Kelontong, Ban.
memiliki arti bahwa keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip ini menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas dasar kehendak dan keputusan para anggota, hal ini dikarenakan para anggotalah
yang memegang dan melaksanakan kekuasan tertinggi dalam koperasi. 3.
Pembagian SHU dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Pemberian balas jasa terhadap modal tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan oleh anggota, tetapi wajar dan tidak
melebihi suku bunga yang berlaku. 5.
Kemandirian Prinsip ini mengandung arti bahwa koperasi dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung pada pihak lain. Di samping itu kemandirian mempunyai pengertian kebebasan yang bertangung jawab, otonomi, swadaya, berani
mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri dan berkehendak untuk mengelola sendiri secara mandiri.
Hendrojogi 2002 menyebutkan bahwa dalam kongres ICA The International Cooperative Alliance yang ke-23 yang diadakan di Vienna pada
tahun 1966, ditetapkan azas koperasi yang harus dipatuhi oleh semua jenis koperasi. Enam azas tersebut yaitu:
1. Keanggotaan sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan secara demokrasi
3. Bunga yang terbatas atas modal
4. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota secara proposional
dengan transaksi. 5.
Pendidikan koperasi. 6.
Kerjasama antar koperasi.
2.1.1 Tujuan dan Peranan Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan koperasi itu bukan untuk mengejar keuntungan semata-mata, tetapi
yang utama adalah memberikan jasa-jasa agar para anggotanya bersemangat dan bergairah kerja, sehingga tercapai peningkatan pendapatannya. Dalam hal
memberikan jasa-jasa, koperasi selain berjuang untuk memberikan fasilitas untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan para anggotanya juga memberikan bimbingan
dan usaha pembinaan kepada anggotanya. Agar mereka dapat memperbaiki cara kerja, mutu hasil kerja dan jumlah hasil kerja sehingga dalam wadah koperasi
secara terpadu dan terarah mereka dapat memberikan sumbangan besar, baik terhadap pembangunan masyarakat pedesaan, regional dan nasional
Kartasapoetra 1987.
2.1.2 Manfaat Koperasi
Koperasi dapat memberikan tiga manfaat utama bagi anggota, yaitu manfaat ekonomi, manfaat sosial dan manfaat teknologi. Ketiga manfaat ini
diberikan dalam bentuk pelayanan dari unit-unit usaha yang diselenggarakan koperasi kepada anggotanya Saefudin 1981.
Manfaat ekonomi akan dirasakan oleh para anggotanya bila terjadi perbaikan ekonomi, yang ditandai dengan peningkatan pendapatan anggota
dibandingkan dengan tidak menjadi anggota. Adanya pemenuhan kebutuhan anggota terhadap sarana produksi yang murah, kepastian menjual hasil produksi
dan kepuasan memperoleh harga jual dan harga beli produk, serta pinjaman modal untuk menunjang kegiatan produksi. Manfaat tersebut dapat diperoleh anggota
melalui pelayanan-pelayanan yang diberikan koperasi pada unit-unit usaha yang dikelolanya Departemen Koperasi 1999.
Manfaat sosial akan dirasakan anggota bila terjalin kerjasama antara anggota dan masyarakat dalam menjalankan kegiatan usahanya, serta terbuka
peluang dan kesempatan kerja bagi anggota dan masyarakat dalam koperasi. Sedangkan manfaat teknologi, akan dapat dirasakan anggota melalui informasi
teknologi, kegiatan pengenalan dan pengembangan teknologi baru yang diselenggarakan oleh koperasi yang bersangkutan Departemen Koperasi 1999.
KUD Mina seperti halnya koperasi secara umum keberadaannya harus memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh para anggota. Dengan adanya
KUD Mina, maka seharusnya para nelayan yang telah menjadi anggota KUD Mina akan lebih mudah dalam memperoleh alat-alat dan perlengkapan untuk
menangkap ikan dengan harga yang lebih murah, dibanding dengan harga di toko lainnya. Lebih mudah dan terjamin dalam memasarkan ikan hasil tangkapannya
dengan tingkat harga yang memuaskan, dan lebih mudah dalam memperoleh modal baik dalam bentuk kredit uang maupun kredit barang seperti perahu motor
Sasono 1998.
2.2 Koperasi Perikanan
Koperasi perikanan didirikan untuk menyatukan dan menggabungkan usaha nelayan, yang umumnya masih miskin dan belum begitu maju dalam hal
pengetahuan dan keterampilan. Dengan bersatu dan bekerja sama dalam sebuah koperasi perikanan para nelayan dapat mengumpulkan modal dan berusaha untuk
memperbaiki usahanya dengan tidak menggantungkan nasibnya pada tengkulak atau kaum pemodal. Koperasi perikanan atau KUD Mina berfungsi sebagai pusat
pelayanan berbagai kegiatan perekonomian nelayan di desa-desa pantai. Tujuan KUD Mina sebagaimana tujuan koperasi pada umumnya Pasal 3
UU No. 25 Tahun 1992 adalah : 1.
Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat 2.
Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional 3.
Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya KUD Mina sebagai koperasi yang berada di daerah pantai harus
memberikan manfaat bagi nelayan anggotanya. Peran dan fungsi KUD Mina sebagai wadah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan serta dalam
memberikan kemudahan bagi anggotanya. Perkembangan KUD Mina sangat penting dalam melaksanakan pelayanan kepada anggotanya. Pelayanan yang
optimal terhadap anggota akan memberikan rangsangan bagi anggotanya untuk terus berperan aktif dalam semua program dan pelayanan yang diberikan KUD
Mina.
2.3 Analisis Usaha