2.3.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya Revenue-Cost ratio Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh setiap nilai rupiah
biaya yang dipakai dalam kegiatan cabang usaha tani yang bersangkutan dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya. Perhitungan yang
diformulasikan adalah Tjakcrawiralaksana 1983 :
Kriteria : RC 1, usaha menguntungkan
RC = 1, usaha pada titik impas RC 1, usaha merugikan
2.4 Analisis Kelayakan Investasi
Analisis kelayakan investasi dilakukan untuk melihat besarnya manfaat yang diperoleh, dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Kegiatan investasi
merupakan kegiatan yang mempunyai konsekuensi yang sangat besar, sehingga diperlukan sikap kehati-hatian dalam perencanaan dan pelaksanaanya. Sehingga
dengan melakukan analisis kelayakan ini, akan menghasilkan suatu proyek atau usaha yang menguntungkan.
Kadariah et. al 1999, menyatakan bahwa analisis investasi dilakukan untuk menunjukkan dan membahas apakah suatu usaha layak atau tidak untuk
dilaksanakan dengan melihat umur investasi, nilai waktu uang Time Value of Money
, serta perubahan-perubahan yang terjadi baik dari segi input maupun output usaha tersebut.
2.5 Aspek-Aspek Kelayakan Investasi
Untuk melakukan studi kelayakan investasi, terlebih dahulu harus menentukan dan mempertimbangkan aspek-aspek apa saja yang akan dipelajari.
Aspek-aspek ini digunakan secara bersama-sama, dan semua aspek-aspek ini saling berhubungan. Maksudnya, jika suatu putusan mengenai satu aspek maka
akan mempengaruhi putusan-putusan terhadap aspek lain Gittinger 1986. RC = Penerimaan Total
Biaya Total
Ada beberapa aspek yang digunakan sebagai bahan evaluasi pada analisis kelayakan investasi, yaitu : aspek teknis, aspek manajemen, aspek organisasi,
aspek financial, dan aspek pemasaran. Untuk setiap aspek tersebut terdapat suatu macam analisis yang didalam analisisnya menitikberatkan penggunaan aspek-
aspek tersebut, yaitu analisis finansial. Analisis finansial adalah analisis yang melihat proyek dari sudut badan-badan atau orang-orang yang menanam
modalnya dalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek Kadariah et. al 1999.
2.5.1 Aspek Teknis
Aspek teknis adalah analisis secara teknis yang berhubungan dengan input proyek penyediaan dan output produksi, berupa barang-barang nyata dan jasa-
jasa. Hal ini sangat penting dan harus dibuat secara jelas, agar analisa secara teknis dapat dilakukan secara teliti. Setiap aspek dapat berjalan dengan lancar,
apabila aspek secara teknis dapat dilakukan. Analisis secara teknis akan menguji hubungan-hubungan teknis yang
mungkin ada atau terdapat di dalam suatu proyek. Dengan adanya analisa secara teknis akan dapat menentukan hasil-hasil yang potensial di unit usaha Niaga
Barang PSPI KUD Minasari Pangandaran. Manfaat lain penggunaan analisa secara teknis yaitu akan dapat mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang
terdapat dalam informasi yang harus dipenuhi baik sebelum perencanaan proyek atau pada tahap awal pelaksanaan Gittinger 1986.
2.5.2 Aspek Manajemen
Aspek ini menyangkut kemampuan staf proyek untuk menjalankan administrasi aktivitas dalam ukuran besar. Keahlian manajemen hanya dapat
dievaluasikan secara subjektif, tetapi meskipun demikian kalau hal ini tidak mendapat perhatian khusus, maka akan menyebabkan kemungkinan pengambilan
keputusan yang kurang realistis dalam proyek yang direncanakan Kadariah et. al 1999.
Aspek manajemen ini merupakan hal-hal yang menyangkut bentuk usaha kemampuan staf proyek untuk menjalankan aktivitas administrasinya, dengan
garis wewenang dan tanggung jawab yang sudah jelas, serta kebutuhan upah tenaga kerja Gittinger 1986.
Manajemen merupakan suatu proses yang di dalamnya terdapat beberapa unsur yang sangat berkaitan dengan kepemimpinan. Manajemen mengandung
beberapa implikasi bahwa adanya rangkaian kegiatan usaha bersama dalam mencapai tujuan, yang didalamnya mencerminkan kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengawasi Stoner 1978. Menurut Stoner 1978 fungsi dari manajemen adalah untuk menjalankan
roda organisasi melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
2.5.3 Aspek Pemasaran
Yang termasuk dalam aspek pemasaran dari suatu proyek adalah rencana pemasaran output dan penyediaan input yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan
pelaksanaan proyek. Analisis teknik pemasaran merupakan sangat penting untuk meyakinkan
bahwa terdapat suatu permintaan yang efektif , pada suatu harga yang menguntungkan. Menurut Gittinger 1986, di dalam aspek pemasaran ada
beberapa hal pertanyaan yang harus diperhatikan, yaitu : ke mana saja produk akan dijual?, Apakah proyek secara finansial masih dapat terus berjalan pada
tingkat harga yang baru atau sudah naik?, Berapa besar porsi share yang akan dikuasai oleh suatu usaha?, Apakah proyek menghasilkan kualifikasi atau kualitas
barang yang diminta oleh pasar? Rencana finansial apa yang diperlukan untuk memasarkan output, dan persyaratan khusus yang bagaimana yang diperlukan
dalam proyek untuk membiayai pemasaran. Analisis aspek pemasaran dilakukan dengan menggunakan bauran
pemasaran, yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasarannya. Alat-alat pemasaran dapat
diklasifikasikan ke dalam empat unsur Kotler et. al 1997, yaitu : a
Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi dalam rangka
memenuhi kebutuhan yang mencangkup kualitas, rancangan, bentuk, merek dan kemasan produk.
b Harga
Harga adalah jumlah uang yang pelanggan atau konsumen bayarkan untuk memiliki atau menggunakan produk dan jasa tertentu. Harga merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur lainnya menghasilkan biaya. Penentuan harga harus
sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan, agar pelanggan tidak beralih ke produk pesaing.
c Distribusi
Distribusi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk tersedia dan mudah didapat oleh pelanggan sasaran melalui
pengidentifikasian saluran pemasaran yang efisien. Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung, dan yang terlibat
dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan untuk dikonsumsi.
d Promosi
Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar
sasaran. Perusahaan di dalamnya harus mempekerjakan, melatih dan memotivasi tenaga penjualannya, dan harus membuat program
komunikasi, promosi yang terdiri dari : iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, serta pemasaran langsung dan online. Untuk
menetapkan bauran promosinya, perusahaan harus memperhatikan jenis produk dan jenis pasar, keadaan kesiapan pembeli, serta daur hidup produk
yang bersangkutan. Berbagai kegiatan promosi tersebut menuntut adanya koordinasi yang kuat untuk memperoleh dampak yang optimum.
2.5.4 Aspek Finansial
Studi mengenai aspek finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas dari suatu proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak
atau tidaknya rencana bisnis yang dimaksud. Usaha ini bertujuan untuk
memperoleh keuntungan profit. Analisis kelayakan finansial digunakan dalam pengolahan data untuk melihat kelayakan usaha yang dijalankan.
Aspek finansial ini menyangkut terutama membandingkan antara pengeluaran uang dengan penerimaan atau pendapatan. Yaitu apakah dana yang
diperlukan dalam proyek tersebut akan terjamin, apakah proyek tersebut akan mampu untuk mengembalikan dana tersebut dan apakah proyek tersebut akan
berkembang sedemikian rupa sehingga secara finansial dapat berdiri sendiri Kadariah 1999.
Tujuan utama dari analisa finansial ini adalah untuk menentukan berapa banyak peserta didalamnya, yang menggantungkan kehidupannya pada suatu
usaha tersebut. Analisis ini dimaksudkan untuk membuat proyeksi mengenai anggaran yang akan mengestimasi penerimaan dan pengeluaran bruto pada masa
yang akan datang setiap tahun. Termasuk biaya yang berhubungan dengan produksi dan pembayaran-pembayaran kredit yang harus dikeluarkan, agar dapat
menentukan berapa besar pendapatan yang diterima, sebagai balas jasa tenaga kerja, keahlian manajemen, dan modal mereka Gittinger 1986.
2.6 Discounted Cash Flow Method