dapat mengerjakan LKS dengan kelompok, mengerjakan evaluasi individu dengan sungguh-sungguh, mengerjakan LKS dan evaluasi dengan sungguh-sungguh, dan
mengerjakan LKS dan evaluasi tepat waktu.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan de- ngan menggunakan metode modeling the way dalam meningkatkan pembelajaran.
Adapun hasil penelitian tersebut adalah: Penelitian yang dilakukan oleh Nurhakim 2011 “Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran Modeling The Way
pada siswa kelas VI SD Tegalwangi 01 Kabupaten Tegal”. Hasil penelitian di tunjukkan pada pembelajaran awal sebelum menggunakan model
Modeling The Way dari 45 siswa kelas VI hanya 16 siswa yang sudah aktif
berbicara Bahasa Indonesia dengan prosentase 36 sedangkan 29 siswa masih pasif dalam berbicara dengan prosentase 64. Setelah pembelajaran Bahasa
Indonesia menggunakan model Modeling The Way, diperoleh data siswa yang aktif berbicara menjadi 41 siswa atau 91 sedangkan 4 siswa atau 9 dilakukan
pembinaan individual. Penelitian yang dilakukan oleh Latifah 2010 “Penerapan Model
Pembelajaran Modeling The Way untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn pada Siswa Kelas II SDN Punten 01 Kota Batu”. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus I keterampilan guru mendapatkan skor 18 yang termasuk dalam kategori cukup, pada siklus II mendapat skor 21 yang termasuk
dalam kategori baik, sedangkan pada siklus III mendapat skor 30 yang termasuk
dalam kategori sangat baik. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas siswa. Pada siklus I aktivitas siswa mendapat skor 15,27 yang termasuk kategori baik, pada
siklus II mendapatkan skor 15,91 yang termasuk dalam kategori baik, sedangkan pada siklus III mendapatkan skor 17,36 yang termasuk dalam kategori sangat
baik. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 54,55 dengan ketuntasan belajar 45,45, pada siklus II diperoleh rata-rata 62,27 dengan ketuntasan belajar
72,73 dan pada siklus II diperoleh rata-rata 59,09 dengan ketuntasan belajar 81,82.
Penelitian lain menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Yunita Dwi Ariyati 2011 Peningkatan
Keterampilan Membaca Huruf Jawa Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran 20112012.
Hasil penelitian pra siklus 46,56, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 61,56, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 82,65. Kesimpulan
penelitian ini adalah bahwa melalui media audio visual dalam pembelajaran bahasa Jawa dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Jawa pada materi membaca
huruf Jawa pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta. Dari berbagai sumber kajian empiris yang diperoleh peneliti dengan
menggunakan model pembelajaran modeling the way, setelah diadakan pembelajaran dengan model pembelajaran modeling the way berbantuan
multimedia, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menulis paragraf berbeda dengan kajian empiris yang diperoleh peneliti karena peneliti
menggunakan bantuan multimedia pembelajaran sehingga pembelajaran
meningkat, hal ini ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa dan peningkatan hasil keterampilan menulis paragraf siswa. Tapi penelitian-penelitian tersebut,
sebagai acuan dan penguat dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti.
2.3 KERANGKA BERPIKIR