94 Sedangkan pada kelas X ATU diperoleh kondisi akhir sikap
kemandirian belajar siswa sebanyak 28 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 80 prosentase ≥ 80 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal. Terdapat 5 siswa yang mendapatkan nilai ≤ 80 prosentase ≤ 80 tidak memenuhi KKM. Nilai rata-rata kelas
82 prosentase 82, dengan kata lain tuntas.
c. Penilaian keterampilan siswa yang berbentuk lembar
observasi. 1
Perbedaan Pre Test Aspek Keterampilan Siswa
antara Kelas X TPHP A dengan Kelas X ATU
Selain aspek pengetahuan dan sikap sebagai tolak ukur dalam meningkatkan sikap kemandirian belajar siswa adalah
aspek keterampilan. Pre test sikap keterampilan terdiri dari 4 indikator, yakni:
penampilan, demokratis, penyajian materi, visualgrafis. Pada kelas X TPHP A diperoleh kondisi awal keterampilan
siswa sebanyak 24 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal. Terdapat 9 siswa yang
mendapatkan nilai ≤ 75 tidak memenuhi KKM. Nilai rata-rata kelas 71,666 dengan kata lain tidak tuntas.
Sedangkan pada kelas X ATU diperoleh kondisi awal keterampilansiswa sebanyak 8 siswa yang mendapatkan nilai ≥
75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal. Terdapat 25 siswa yang mendapatkan nilai ≤ 75 tidak memenuhi KKM. Nilai
rata-rata kelas 64,545dengan kata lain tidak tuntas.
95 Hasil pre test aspek keterampilan dapat dilihat lebih jelas di
lampiran dan terangkum pada diagram di bawah ini:
Diagram 2.2 Perbedaan
Pre Test Aspek Keterampilan Siswa antara Kelas X TPHP A dengan X ATU
Keterangan:
Biru : X TPHP A
Merah : X ATU
Dari diagram 2.2 bisa dilihat bahwa nilai siswa kelas X TPHP A lebih tinggi daripada nilai siswa kelas X ATU, bisa dilihat pada
nilai rata-rata kelas
.
2 Post Test Aspek Keterampilan Siswa Kelas X TPHP
A sebagai Kelas Eksperimen yang medapatkan treatment
dan Siswa Kelas X ATU tidak mendapatkan treatment
Sesudah dilaksanakan treatment pembelajaran PPKn dengan menggunakan Edmodo pada siswa kelas X TPHP A dan
pada siswa kelas X ATU yang tidak mendapatkan treatment hanya pembelajaran dengan diskusi dan presentasi selama 3 kali
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
96 pertemuan dalam pembelajaran maka setelah itu dilakukan post
test aspek keterampilan pada saat mereka melakukan diskusi dan presentasi untuk mengetahui peningkatkan dengan bantuan
lembar observasi. Dari hasil observasi, diperoleh data post test aspek
keterampilan siswa kelas X TPHP A dan X ATU. Pada kelas X TPHP A diperoleh kondisi akhir keterampilan
siswa sebanyak 31 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal. Terdapat 2 siswa yang
mendapatkan nilai ≤ 75 tidak memenuhi KKM. Nilai rata-rata kelas 78,636 dengan kata lain tuntas.
Sedangkan pada kelas X ATU diperoleh kondisi awal keterampilan siswa sebanyak 23 siswa yang mendapatkan nilai
≥ 75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal. Terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai ≤ 75 tidak memenuhi KKM. Nilai
rata-rata kelas 76,060 dengan kata lain tuntas. Berikut hasil post test dapat di lihat dalam lampiran dan
terangkum pada diagram di bawah ini:
97
Diagram 2.3 Perbedaan
Post Test Aspek Keterampilan Siswa antara Kelas X TPHP A dengan X ATU
Keterangan:
Biru : X TPHP A
Merah : X ATU
Baik kelas yang mendapatkan treatment dan tidak, sama-sama mengalami peningkatan pada aspek keterampilan dibandingkan
dengan hasil pre test.
d. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test